Anodontia – Jenis, Penyebab, Ciri-Ciri, dan Penanganannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anodontia merupakan bentuk kelainan rongga mulut yang berkaitan dengan cacatnya struktur geligi yang menyebabkan gigi tidak tumbuh sejak bayi. Anodontia merupakan kelainan pertumbuhan gigi yang menyerang pada bayi perempuan atau laki laki yang baru dapat dilihat ketika anak telah berusia satu tahun, Karena diusia itulah secara umum pertumbuhan gigi yang normal sudah mulai terbentuk. (Baca juga: bahaya membiarkan gigi berlubang – obat alami sakit gigi)

Jenis Jenis Anodontia

Anodontia terdiri dari anodontia komplit (tidak ada gigi yang tumbuh) dan Anodontia parsial (tumbuh dengan jumlah yang kurang). Dimana kondisi tersebut merupakan kelainan pertumbuhan gigi yang sama sama mempunyai dampak buruk berupa kesulitan dan rasa ketidaknyamanan anak ketika mengunyah sesuatu.

1. Anodontia komplit

Anodontia komplit merrupakan bentuk kelainan pertumbuhan gigi yang disebabkan karena genetik yang menyebabkan seorang anak tidak memiliki satu gigipun atau tidak memiliki benih gigi pada kedua rahangnya sehingg gigi tidak mungkin tumbuh. Kondisi kelainn ini sangat jarang terjadi tetapi terbukti pernah ada dan menyerang anak anak diseluruh dunia. (Baca juga: cara mengobati sakit gigi)

2. Anodontia Hipodontia

Anodontia hipodontia merupakan kasus kelainan pertumbuhan gigi yang masuk golongan anodontia parsial, Yaitu kelainan genetika yang menyebabkan tidak tumbuhnya gigi dengan jumlah 6 buah atau bahkan kurang. (Baca Juga:  efek samping bawang putih)

3. Anodontia Oligodontia

Anodontia oligodontia Merupakan kelainan pertumbuhan gigi yang menyebabkan bayi atau balita tidak memiliki jumlah gigi dalam jumlah 6 atau bahkan lebih. (Baca juga: obat sakit gigi sangat ampuh)

Penyebab Anodontia

1. Faktor genetika

Anodontia merupakan kelainan pertumbuhan gigi yang disebabkan karena faktor genetika dimana kondisi tersebut adalah warisan yang diturunkan oleh kedua atau salah satu orang tuanya. (Baca juga: penyebab sakit gigi)

Selain itu ada jenis anodontia parsial (Olidodontia dan Hipodontia) yang bisa muncul bukan karena warisan yang diturunkan oleh kedua orangtuanya melainkan keluarga lain yang masih ada ikatan darah dengan salah satu orangtuanya dimana gen anodontia muncul pada beberapa garis keturunan berikutnya. (Baca juga: penyebab abrasi gigi)

Catatan : Perlu dipahami bahwa anodontia memang adalah kelainan pertumbuhan gigi yang disebabkan faktor keturunan, Namun ada sebab lain yang merangsang kerusakan struktur gusi dan menghilangkan benih gigi pada bayi sehingga gusi tidak menghasilkan gigi dalam jumlah yang normal. Diantaranya:

2. Paparan sinar X

Paparan sinar X yang terlalu sering atau berulang ulang yang ditujukan pada upaya penyembuhan penyakit diarea wajah maka sinar X akan menembus bagian rongga gigi termasuk benih gigi pada gusi. Radiasi Sinar X dapat merusak jaringan gusi sehingga menghambta pertumbuhan gigi atau bahkan mengagalkan pertumbuhan gigi yang seharusnya sudah waktunya muncul. (Baca juga: bahaya gigi berlubang – cara mengatasi abrasi gigi)

Selain itu adalah jenis anodontia parsial (Olidodontia dan Hipodontia) yang bisa muncul bukan karena warisan yang diturunkan oleh kedua orangtuanya melainkan keluarga lain yang masih ada ikatan darah dengan salah satu orangtuanya dimana gen anodontia muncul pada beberapa garis keturunan berikutnya.

3. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom pada manusia dapat menyebabkan pertumbuhan geligi menjadi tidak sempurna dan bahkan menyebabkan kerusakan struktur gusi sehingga menyebabkan anak anak tidak memiliki benih gigi dalam tulang rahangnya sejak dari pertama dilahirkan. (Baca Juga:  Bahaya merokok bagi kesehatan)

4. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga dapat menyebabkan muncuknya masalah anodontia yaitu dampak buruk akibat kualitas hidup yang buruk yang terlahir dari kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat, Misalnya ketika hamil ibu tidak mengkonsumso zat flour yang baik untuk kesehatn benih gigi bayi, Atau ibu tidak mencukupi asupan kalsium dan nutrisi lain selama kehamilan secara konsisten. (Baca juga: jenis-jenis penyakit gigi dan mulut)

5. Sotos dodge syndrome

Sotos dodge syndrome merupakan kelainan genetika yang dapat mempengaruhi kecepatan gigi tumbuh pada anak anak, Karena didalam tubuhnya memiliki sel pertumhuhan mental dan fisik yang berlebihan ketimbng anak anak seusianya. Kondisi ini menyebabkan seorang anak mengidap penyakit autisme yang berdampak buruk pada kerusakan mental secara intelektual, Kesulitan dalam berbicara atau memiliki motorik yang lambat.

Baca juga:

6. Goltz gorlin Syndrome

Goltz gorlin syndrome merupakan salah satu penyakit genetika langka yang menyerang bayi baru lahir dan akan semakin jelas terlihat ketika dewasa. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya anodontia yang biasanya diawali dengan gejakla tidak biasa misalnya munculnya kelinan kulit, Kerusakan gigi, Masalah ophtalmic, Neurological dan kelainan organ sexual. Hal itu disebabkan akibat karsinoma sel basal dalam tubuh bergerak terlalu aktif.

7. Down syndrome

Down syndrome adalah kondisi kemunduran, Keterlambatan dan keterbelakangan pertumbuhan mental dan fisik bayi yang muncul karenan kepemilikikan kromosom yang tidak normal. Kromosom yang abnormal disebabkan karena tubuh tidak mendukung terbentuknya sepasang kromosom untuk berhasil untuk memisahkan diri lalu mengalami pembelahan. Kromosom yang gagal memisahkan diri untuk kemudian mengalami pembelahan maka menyebabkan kerusakan sel sel tertentu yang berhubungan dengan kesehatan mental dan kenormalan karakter fisik seseorang sehingga menyebabkan keterbelakangn dan kemunduran pertumbuhan mental dan fisik secara bersamaan. (Baca Juga:  bahaya baking soda)

8. Syndrome Ectodermal dysplasia

Syndrome ectodermal dysplasia merupakan penyakit langka genetik yang muncul karena ketidaknormalan pada sistem ektodermal yang dibawa sejak lahir yang dapat mempengaruhi kesehatan rongga mulut dan kesuburan benih gigi, Sehingga dapat menyebabkan munculnya gejala anodontia. Kelainan struktur ektodermal tersebut meliputi kelainan rambut, Kuku, kelainan jaringan kelenjar ludah dan keringat serta kelainan struktur wajah kranil dimana penderita akan nampak tua kendati masih berusia dini. (Baca Juga:  penyebab karang gigi)

Ciri Ciri Anodontia

Anodontia jenis anodontia komplit memerlukan upaya penyembuhan gejala fengan pemeriksaan intensif menggunakan radiografik yang tujuannya untuk mencri tahu secara akurat apakah benih gigi pada anak ada atau tidak.

  • Anodontia jenis anodontia hipodontia dan Oligodontia memerluka poemeriksaan dengan radiografik panoramik untuk memeriksa dan menganalisa dengan detail apakah gusi seorang anak masih bisa menghasilakan gigi (tumbuh gigi) atau tidak. (Baca Juga: : penyebab gigi berlubang)
  • Tidak memiliki benih gigi sejak bayi dilahirkan hingga tidak muncul sama sekali gigi hingga usia satu tahun, Padahal usia tersebut adalah waktu yang ideal untuk tumbuh gigi pada bayi.
  • Tidak tumbuhnya gigi geraham dan gigi seri sehingga ketika memasuki usia 2 tahun keatas mengalami kesulitan untuk mengunyah makanan yang berstruktur (agak kasar)
  • Bayi atau balita memiliki rambut yang sangat tipis bahkan mengalami kebotakan atau tidak berambut sama sekali. Kondisi ini harus segera diperiksakan kedokter yang terkait untuk penanganan lebih lanjut. (Baca Juga:  khasiat lidah buaya untuk kulit)
  • Wajah bayi berangsur angsur memiliki tampilan struktur wajah yang lebih tua atau terlihat tua dibandingkan anak anak seusianya secara umum.
  • Tidak tumbuh jenis gigi premolar pada kedua rahang bagian bawah, Tidak memiliki gigi insisif pada kedua rahang bagian atas dan tidak adanya premolar pada kedua rahang bagian atas. Dimana jenis jenis gigi tersebut belum muncul pada bayi yang telah berusia diatas 5 tahun. (Baca juga : Jenis jenis penyakit gigi dan mulut)

Efek Samping dari Kelainan Anodontia

Anak anak yang menderita anodontia komplit ataupun parsial pada usia diatas 3 tahun cenderunga akan mengalami kesulitan mengunyah,Kehilangan nafsu makan karena tidak memiliki gigi maka tidak memiliki kesensitivitas pada lidahnya terhadap rasa pada makanan, Mengalami ketidak jelasan dalam berbicara dan mengalami ketidaksimetrisan estetika (penampialn wajah yang tidak normal-Terlihat lebih tua).

Anodontia bisa menyerang pada anak yang tidak memiliki genetik andontia

1. Pola makan buruk

Anodontia memang penyakit langka yang diwariskan dari generasi sebelumnya misalnya dari orangtua (keturunan), Namun pada kenyataannya gejala anodontia masih bisa menyerang bayi pada orangtua yang tidak memiliki riwayat anodontia. Kondisi ini bisa terjadi karena ibu yang sejak hamil pada trimester pertama hingga menjelang masa persalinan memiliki kebiasaan pola makan yang buruk misalnya kurangnya asupan kalsium, Vitamin D, Zat fluor ataupun kekurangan magnesium dan fosfor secara berlebihan dan terlalu sering makan makanan yang rendah gizi, Misalnya jenis junkfood. (Baca juga:  Buah yang mengandung vitamin C tinggi)

2. Akibat faktor eksternal

Kegagalan pembentukan sel basal gigi yang bertanggung jawab memunculkan benih gigi dapat disebabkan dari faktor luar yang tidak bisa dihindari oleh ibu yang sedang hamil dan menyusui misalnya didalam tubuhnya telah terjangkiti virus berbahaya jenis rubella dan osteomielitis yang sebelum kehamilan datang tidak segera diatasi atau diobati terlebih dahulu secara medis. (Baca Juga:  penyebab gigi kuning)

3. Akibat zat tertentu

Ibu hamil tidak dianjurkan minum obat apapun tanpa resep dokter apalagi yang mengandung kimia jenis thalidomide, Dimana zat tersebut dapat merusak jaringan pertumbuhan gigi pada janin dalam kandungan yang setelah dilahirkan akan mengalami gejala anodontia. (Baca Juga:  cara menjaga kesehatan gusi dan mulut)

4. Akibat penyinaran

Seorang wanita yang tisdak hamil tetapi menderita penyakit tertentu yang membutuhkan proses penyembuhan dengan menggunakan jalan kemoterapi atau radiologi secara berulang ulang maka ketika memiliki program untuk hamil rentan akan menghasilkan sel telur yang matang dan akan berhasil menjadi janin tetapi dominan mnengalami kerusakan sel yang berkaitan dengan pertumbuhan gigi. (Baca Juga: cara menghilangkan karang gigi dengan garam)

Mengatasi Anodontia pada Anak Anak agar Gigi Cepat Tumbuh

1. Kalsium tinggi

Memberikan makanan dan minuman secara teratur dan konsisten pada bayi yang mengandung kalsium tinggi. Anda bisa berkonsultasi langsung pada ahli gizi yang terkait. (Baca Juga:  cara menjaga kesehatan gigi secara alami)

2. Zat fluor

Pada ibu yang hamil seharusnya mengkonsumsi zat fluor hingga bayi lahir dan menyusui secara ekslusif atau memberikan zat fluor pada anak hingga usia 10 tahun atas anjuran dokter yang terkait.

3. Makanan sehat

Pada ibu hamil dianjurkan untuk membiasakan diri makan makanan jenis kacang kacangan, Jenis ikan ikanan, Sayuran hjau khususnya brokoli, Jenis produk turunan susu seperti susu sapi, Yogurt, Keju dan sebagainya. (Baca juga: cara mengobati gusi bengkak)

4. Mainan gigit untuk bayi

Untuk mengatasio bayi yang terkena anodontia anadaa bisa memberikan mainan gigit yang terbuat dari bahan plastik khusus yang diformulasikan untuk mempercepat pertumbuhan gigi bayi. Mainan gigit dapat merangsang jaringan gusi anak menjadi lebih aktif dan menyebabkan gigi seri bagian tengah, atas dan bawah serta geraham susu pertama dan kedua menjadi cepat tumbuh. (Baca juga:  penyebab gusi jadi hitam)

Pemeriksaan Anodontia

Anodontia jenis anodontia komplit memerlukan upaya penyembuhan gejala fengan pemeriksaan intensif menggunkaan radiografik yang tujuannya untuk mencri tahu secara akurat apakah benih gigi pada anak ada atau tidak. (Baca juga: cara merawat gigi agar putih dan sehat)

Anodontia jenis anodontia hipodontia dan Oligodontia memerluka pemeriksaan dengan radiografik panoramik untuk memeriksa dan menganalisa dengan detail apakah gusi seorang anak masih bisa menghasilakan gigi (tumbuh gigi) atau tidak.

Penanganan Lebih Lanjut pada Orang Dewasa

Orang dewasa yang menderita kelainan anodontia parsial sejak kecil memiliki jumlah gigi yang tidak utuh namun dapat diperbaiki dengan pemasangan impaln permanen yang sebelumnya akan disesuaikan dengan bentuk dan karakter rahang serta gusi seseorang yang dilakukan atas anjuran dokter yang terkait.

1. Pemilihan implan gigi permanen

Kelainan pada struktur geligi dapat diatasi dengan penggunaan implan gigi jika memang penderita telah cukup usia dan tidak memiliki gigi utuh atau tidak memiliki gigi akibat anodontia kronis, Setidaknya telah berusia 18 tahun yaitu sesuai dengan standar peraturan yang berlaku pada dunia kedokteran gigi sehingga dapat mencegah munculnya bahaya implan gigi dikemudian hari. (Baca juga: cara menghilangkan karang gigi dengan baking soda)

2. Pengangkatan jaringan gusi

Ahli bedah gigi akan melakukan proses pengangkatan jaringan gusi dengan hati hati lalu melekatkan dengan kuat fixtura kedalam lapisan tulang rahang. Sedangkan kondisi gusi akan diposisikan pada bentuk dan letak yang seharusnya untuk kemudian dilakukan perapatan dengan jalan menjahitnya. (Baca Juga: cara memutihkan gigi)

3. Pemberian anastesi lokal

Setelah proses penanaman implan gigi maka dokter akan melakukan prosedur pemberian suntikan penahan rasa sakit yaitu anastesi lokal dengahn kadar yang telah disesuaikan kondisi pasien. (Baca juga: Obat amandel – obat sakit kepala – obat sariawan)

4. Pemasangan abutment

Pemasangan abutment adalah memberikan penguat lapisan gusi yang nantinya berfungsi untuk menutupi area gusi agar gigi rahang dapat tertanam dengan benar daan nyaman digunakan untuk mengunyah. (Baca Juga:  penyebab sakit gigi kambuh)

5. Mahkota gigi

Pemasangan mahkota gigi berbahan dasar porselein atau jenis titanium terbaik yangb terbukti mampum beradaptasi pada kondisi bentuk rongga mulut setelah 3 sampai 6 bulan pemasangan implan gigi dilakukan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn