12 Penyebab Neutropenia Primer dan Sekunder

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Neutropenia merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa terjadi saat jumlah neutrofil di dalam hanya tubuh sedikit. Neutrofil sendiri merupakan sistem pertahanan seluler yang berguna untuk melawan bakteri serta jamur yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Tidak hanya itu namun neutrofil juga berperan dalam membantu penyembuhan luka serta menjaga tubuh dari gangguan benda-benda asing yang berbahaya. Pematangan netrofil memerlukan waktu 2 minggu dalam sumsum tulang. Setelah neutrofil masuk ke dalam aliran darah maka selama 6 jam lebih neutrofil tersebut akan mengikuti sirkulasi dan mencari organisme yang dapat menyebabkan infeksi tubuh. Tidak hanya infeksi namun neutrofil juga berperan sebagai penghancur benda asing dalam tubuh. ( Baca : Cara mencegah tulang keropos –  Cara menjaga kesehatan tulang )

Ketika ditemukan benda asing atau mungkin infeksi, maka neutrofil akan segera bekerja dengan cara masuk ke dalam jaringan dan menempel pada benda asing tersebut. Setelahnya neutrofil akan menghasilkan racun yang dapat membunuh serta mencerna benda asing yang ada. Reaksi dari aktivitas ini dapat merusak jaringan sehat yang berada di daerah terkena infeksi. Alhasil, proses ini akan menghasilkan peradangan yang menimbulkan pembengkakan atau kemerahan. Gejala lainnya adalah penderita yang mengalami panas.  Di dalam tubuh, neutrofil umumnya terdapat sebanyak 70% dari keseluruhan sel darah putih yang ada. Jika sel darah putih mengalami penurunan  jumlahnya, maka total neutrofil dalam tubuh, juga akan berkurang. Saat jumlah neutrofil berkurang, maka kerentanan seseorang terkena infeksi akan meningkat. Saat jumlah neutrofil dalam tubuh kurang dari 500 sel/mikroL, maka keberadaan infeksi akan menjadi lebih meningkat dari sebelumnya. ( Baca : Makanan untuk detoksifikasi tubuh )

Neutropenia dapat muncul saat produksi neutrophils menurun, terjadinya penyatuan dari neutrophils atau saat penghancuran neutrophils setelah diproduksi. Kekurangan neutrofil, bukan hanya disebabkan oleh proses pengobatan yang tengah dilakukan, namun bisa pula karena  penyakit, atau mungkin bawaan sejak lahir. Berikut ini adalah penyebab primer dan penyebab sekunder penyakit ini :

Penyebab Sekunder

Neutropenia dapat muncul pada kondisi-kondisi medis tertentu seperti:

  1. Penggunaan beberapa jenis obat-obatan yang dapat merusak neutrophils atau sumsum tulang termasuk juga kemoterapi. Ada beberapa jenis obat-obatan yang harus anda waspadai penggunaannya karena bisa memicu Neutropenia seperti antibiotik layaknya penisilin, kloramfenikol dan sulfanamid selain itu ada pula obat anti kejang, fenotiazin, garam emas, obat anti-tiroid serta kemoterapi untuk kanker. ( Baca : Bahaya antibiotik tanpa resep dokterBahaya antibiotik untuk anakJenis-jenis antibiotik )
  2. Infeksi dari virus, bakteri atau bisa pula parasit. Contoh infeksi yang dapat memicu neutropenia yaitu tuberculosis, HIV AIDS, malaria serta epstein barr virus. ( Baca : Gejala TBCGejala batuk TBCPenyebab TBCPantangan penderita HIV AIDS )
  3. Penyakit yang berasal dari sumsum tulang seperti leukimia, aplastic anemia, mylofibrosis atau myelodysplastic syndrome. ( Baca : Penyebab anemiaBahaya anemiaGejala anemia )
  4. Kurangnya nutrisi bagi tubuh yang berupa vitamin. ( Baca : kelebihan dan kekurangan vitamin B1Akibat kelebihan multivitaminBahaya akibat kekurangan vitamin )
  5. Terapi radiasi.
  6. Penyakit bawaan seperti kostmann syndrome
  7. Adanya penghancuran autoimun dari neutrophils atau bisa pula berasal dari berbaga jenis obat-obatan yang berhubungan dengan penyakit lain seperti felty’s syndriome
  8. Penggunaan obat-obatan yang dapat menstimulasi sistem imun untuk menyerang sel-sel didalam tubuh
  9. Penghancuran sel darah oleh limpa
  10. Ketika seseorang menderita anemia aplastik, maka gejala tersebut dapat memicu penyakit Neutropenia.

Penyebab Primer

Dengan beragam penyebab sekunder neutropenia di atas, penyebab primer neutropenia sendiri dibedakan menjadi 2 kondisi yaitu:

1. Acquired Neutropenia

Penyebab umum dari Neutropenia jenis ini adalah keadaan imun tubuh yang tengah terganggu dimana sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh malah balik menyerang tubuh. Kondisi ini bisa terjadi ketika si pasien mengidap penyakit sumsum tulang dimana sel darah tidak berkembang dengan baik atau yang disebut pula dengan leukimia. Untuk pengobatan jenis Neutropenia ini, penderita bisa menggunakan obat-obatan dengan jenis captopril, ranitidine, cimetidine, propylthiouracil, rituimab dan penisilin. Adapun tindakan perawatan lainnya adalah kemoterapi atau tranplantasi sumsum tulang.

2. Neutropenia Kongenital

Neutropenia  bukan hanya disebabkan oleh penggunaan obat-obatan atau jenis penyakit tertentu yang memicu Neutropenia melainkan, bisa juga terjadi karena adanya faktor bawaan sejak lahir. Adalah Neutropenia Kongenital yang dapat terjadi karena ada beberapa kelainan genetik yang cukup langka dan menurun pada anggota keluarga.

Gejala Neutropenia

Kekurangan sel darah putih merupakan kondisi yang disebut pula dengan Neutropenia. Saat tubuh mengalami kekurangan pada jumlah neutrofil, maka tubuh akan mengalami masalah dalam mengatasi beragam jenis infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Neutropenia bisa terjadi secara tiba-tiba dalam hitungan jam atau mungkin hari. Untuk jenis Neutropenia kronik, bisa berlangsung beberapa bulan atau dalam hitungan tahun. Untuk gejala Neutropenia sendiri, tidak ada gejala yang spesifik sehingga susah untuk mendeteksi apakah seseorang tengah terinfeksi atau tidak. Berikut ini adalah gejala pada umumnya :

  • Demam. Pada Neutropenia akut, penderita biasa mengalami demam atau luka terbuka layaknya ulkus dan borok. ( Baca : Mandi saat demamDemam naik turunCara kompres yang benar untuk penderita demam )
  • Nyeri pada anus. Pada bagian anus atau mulut penderita akan terasa nyeri yang akan diikuti oleh infeksi atau pneumonia. Neutropenia yang kronik, perjalanan penyakitnya tidak terlalu berat asalkan jumlah neutrofil yang ada tidak terlalu rendah.

Diagnosa Penyakit

Ketika seseorang mengalami infeksi yang tidak biasa dan terjadi secara berulang-ulang, segera waspadai kalau-kalau gejala tersebut merupakan Neutropenia. Berikut ini diagnosa penyakit neutropenia yang akan dilalui oleh pasien:

  • Pengecekan darah. Kunjungi dokter dan lakukan pengecekan darah secara lengkap untuk mengetahui jenis penyakit yang tengah diderita. Jika jumlah neutrofil dalam tubuh sedikit, maka ada kemungkinan jika anda telah terkena Neutropenia. ( Baca : Cara meningkatkan albumin darahCara meningkatkan trombosit penderita DBDPenyebab darah beku )
  • Mencari tahu penyebab. Jika memang dokter mendiagnosa demikian, segera cari tahu penyebab dari Neutropenia yang anda derita. Lakukan aspirasi atau biopsi sumsum tulang untuk pengecekan. Menjalani pemeriksaan sumsum tulang dilakukan melalui mikroskop untuk mencari tahu bagaimana kondisi prekursor neutrofil anda sekaligus untuk mencari tahu jumlah sel darah putih dalam tubuh.
  • Menghitung sel prekursor. Dengan menentukan jumlah sel prekursor serta tingkat kematangannya, dokter akan bisa memperkirakan waktu untuk mengembalikan jumlah neutrofil anda ke jumlah yang normal. Ketika jumlah sel prekursornya sedikit karena berkurang, maka neutrofil baru yang tidak muncul dalam aliran darah selama 2 minggu atau lebih. Sementara jika jumlah neutrofil dan tingkat pematangannya normal, maka neutrofil yang baru akan muncul di aliran darah beberapa hari saja.
  • Pemeriksaan sumsum tulang belakang. Pemeriksaan sumsum tulang yang dilakukan, juga bisa menemukan adanya gejala penyakit lain seperti leukimia atau kanker sel darah. Untuk merawat pasien dengan Neutropenia, harus diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab masalah. Selain itu, tingkat parah tidaknya pasien serta ada tidaknya infeksi ataupun gejala perlu diketahui secara menyeluruh.

Pengobatan

Berikut ini pengobatan Neutropenia yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit bertambah parah :

  1. Terapi dan Transfusi

Berikut ini adalah terapi dan transfusi yang bisa dilakukan:

  • Transfusi-transfusi granulocy. ( Baca : Prosedur transfusi darah )
  • Terapi corticosteroid atau bisa pula intravenous immune globulin untuk kasus neutropenia tertentu yang disebabkan oleh imun
  1. Mengobati Sesuai Penyebab

Pengobatan yang dilakukan untuk penderita Neutropenia, dapat dilakukan berdasarkan penyebab serta tingkat parah tidaknya penyakit. Hentikan penggunaan obat-obatan yang dapat memicu datangnya Neutropenia. Gangguan kesehatan pada sumsum tulang terkadang bisa sembuh dengan sendirinya sehingga tidak diperlukan adanya pengobatan khusus. Hal ini bisa terjadi pada tipe Neutropenia yang ringan dengan kadar neutrofil lebih dari 500 mikroL darah. Pada jenis penyakit ini, Nurotropenia tidak menimbulkan gejala.

  1. Antibiotik

Pada Neutropenia berat dengan jumlah neutrofil kurang dari 500 sel/mikroL darah, tubuh akan mengalami infeksi dengan segera karena ketidakmampuan tubuh dalam melawan organisme penyebab infeksi. Penderita yang demikian, sebaiknya segera dirawat di rumah sakit dengan diberi antibiotik yang kuat untuk menghindari penyakit yang bertambah parah. Salah satu gejala yang muncul pada penderita Neutropenia yang paling umum adalah demam. Kemunculan demam sendiri menjadi pertanda penting untuk segera memberikan pertolongan pertama pada pasien. ( Baca : Efek samping antibiotik )

Itulah beberapa penyebab neutropenia yang belum dketahui masyarakat luas. Mecegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari resiko pasien Neutropenia supaya tidak semakin parah. Tindakan-tindakan tersebut bisa dilakukan dengan mencuci tangan serta penggunaan kamar mandi pribadi. Sementara pada kasus-kasus tertentu, diperlukan adanya penggunaan masker, jubah serta sarung tangan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn