Balanitis – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Komplikasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Balanitis, merupakan infeksi atau peradangan yang banyak menyerang pria. Usia yang diserang bervariasi, mulai dari bayi sampai usia lanjut.  Meskipun demikian lebih banyak pasien balanitis usia dewasa ke atas. Balanitis adalah peradangan atau infeksi  kulit karena bakteri atau jamur  disertai dengan pembengkakan dan rasa nyeri di alat kemaluan pria, tepatnya di bagian  kepala penis (gland penis), namun pada balanitis parah dapat mengenai bagian kulup atau kulit yang menutupi kepala penis.

Penyakit ini dapat dikatakan tidak terlalu serius atau berbahaya, namun menimbulkan rasa tidak nyaman.  Bayangkan, kalau penis terkena radang, pasti segala kegiatan tidak dapat dilakukan dengan konsentrasi penuh.  Apabila balanitis menyerang bayi dan balita, biasanya mereka akan rewel. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas penyakit balanitis secara tuntas mulai dari penyebab, faktor resiko, gejala, cara diagnosis dokter, pengobatan, dan pencegahannya. Pembahasan dilakukan, agar kita lebih mengenali dan dapat melakukan pencegahan.  Sementara, apabila gejala menunjukkan hal demikian, disarankan tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan melakukan pengobatan.

Penyebab

Seperti umumnya penyakit peradangan atau infeksi lain, balanitis dapat terjadi karena infeksi jamur dan bakteri.  Beberapa hal yang menyebabkan infeksi tersebut, antara lain :

  • Tidak menjaga kebersihan alat kelamin.  Ini terutama bagi orang yang belum dikhitan.  Orang yang belum dikhitan mengeluarkan smegma atau cairan kotor.  Dan cairan kotor ini dapat menumpuk di bawah kulup pada ujung kelamin yang tidak dikhitan (baca : Bahaya Pria Tidak Disunat).  Kurang terjaganya kebersihan dan kondisi yang lembab membuat jamur dan bakteri dapat bersarang di dalamnya.
  • Infeksi menular seksual.  Infeksi yang menular melalui hubungan seksual, terutama seseorang yang menderita peradangan pada saluran kemih (uretra).  Jamur atau bakteri dapat ditularkan kepada pasangannya dan menyebabkan balanitis.  Penyakit seksual yang dapat menularkan jamur dan bakterinya adalah herpes genital, klamida, atau gonoroe.  Infeksi karena sebab ini menimbulkan nyeri pada saat buang air kecil dan adanya cairan yang ikut keluar dari uretra.
  • Infeksi dari jamur jenis Candida sp.  Jamur ini pada umumnya memang hidup pada kondisi normal di bawah kulit.  Pada kondisi tertentu, jamur ini mengakibatkan infeksi.  Infeksi bisa mengenai anak-anak atau dewasa dan lebih mudah terjadi jika seseorang mengalami inflamasi (iritasi) karena alergi, diabetes sehingga mudah luka,dan menderita fimosis.  Fimosis adalah kondisi di mana kulit pada kulup penis tidak dapat ditarik sehingga kepala penis tidak dapat ditarik.  Kondisi ini biasa terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan apabila terjadi maka anak langsung disarankan untuk disunat.  Sementara, diabetes selain memudahkan terjadinya luka, air seni yang dihasilkan penderita yang banyak mengandung gula menjadi makanan bagi bakteri.  Bakteri tumbuh lebih banyak.
  • Alergi dan IritasiCiri-ciri alergi dan iritasi terjadi karena kulit penis beraksi dengan senaywa atau zat kimia lain.  Contoh zat  yang bisa menimbulkan iritasi antara lain sel kulit mati, keringat, urin yang mengumpul di bawah kulit, sabun dan disinfektan, kondom, spermisida, dan deterjen atau sabun cuci yang tertinggal / tidak bersih di celana dalam.  Selain itu perlakuan yang menggosok kepala penis secara berlebihan juga menimbulkan iritasi.
  • Tidak mencuci tangan saat bersentuhan dengan penis.  Mungkin tangan telah bersentuhan dengan zat yang menimbulkan iritasi atau zat lain yang berbahaya.
  • Cedera atau trauma pada penis.  Hal ini mebuat kulit penis terbuka dan mudah terkena infeksi.

Baca juga artikel :

Faktor Resiko

Mengetahui beberapa penyebab dari balanitis, maka ada orang-orang yang mempunyai resiko tinggi.  Artinya ada orang-orang tertentu yang apabila tidak melakukan pencegahan, mempunyai kemungkinan terserang penyakit ini lebih besar daripada orang lain.  Faktor resiko dari balanitis, antara lain :

  • Orang yang terkena penyakit diabetes mellitus.  Karena penyakit ini membuat bagian-bagian tubuh mudah terkena luka diabetes dan infeksi.  Selain itu, urin yang dihasilkan juga akan membuat bakteri berkumpul.
  • Laki-laki yang tidak dikhitan.  Laki-laki yang seperti ini mengeluarkan cairan kotor dan kulupnya dapat menyimpan kotoran.
  • Penggunaan antibiotik secara berlebihan.  Penggunaan antibiotik yang berlebihan bukan membuat bakteri terbunuh, namun menyebabkan bakteri tumbuh menjadi lebih subur.
  • Orang yang tidak menjaga kebersihan.  Tidak hanya menjaga kebersihan alat kelamin, tetapi termasuk juga pakaian dalam yang bersentuhan dengan alat kelamin, dan tangan.  Sisa zat pada celana dalam dan tangan apabila bersentuhan dengan penis dapat menimbulkan infeksi.
  • Daya tahan tubuh yang rendah.  Infeksi atau peradangan tidak akan menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh yang baik.  Daya tahan tubuh yang baik dapat diciptakan dengan  makanan penambah daya tahan tubuh  dan gaya hidup yang sehat.
  • Orang dengan artritis septik reaktif.  Arthristis adalah penyakit peradangan sendi yang menahun.  Infeksi atau peradangan pada sendi dapat mempengaruhi atau menular pada bagian penis.
  • Orang yang mempunyai penyakit kelamin menular seperti herpes dan gonorhoe.  Bakteri dan jamur pada penyakit ini dapat menumpuk juga di bagian kepala penis.
  • Orang yang mempunyai penyakit radang saluran kemih.  Radang ini juga disebabkan oleh jamur atau bakteri karena kebersihan yang kurang.  Apabila tidak segera diobati, jamur dan bakteri juga bisa menumpuk di bagian kepala penis.

Baca juga artikel :

Gejala

Ada banyak gejala balanitis.  Apabila seseorang terkena penyakit ini, gejala yang muncul bisa satu atau bisa beberapa sekaligus.  Gejala umum yang dapat dirasakan atau dilihat dari penederita balanitis, yaitu :

  • Kepala penis berwarna kemerahan. Pertanda terjadi radang atau infeksi, terdapat warna kemerahan pada kepala penis. Warna kemerahan bisa berupa bercak-bercak / bintik-bintik maupun kemerahan yang menyeluruh.
  • Kepala penis seperti melepuh karena terkena panas / mengkerut berwarna pucat
  • Pembengkakan yang disertai nyeri di sekitar kepala penis atau kulupnya. Nyeri terasa seperti terbakar.  Akan semakin terasa apabila buang air kecil.
  • Iritasi akibat rasa gatal di kepala penis dan sekitarnya
  • Tampak ada ruam pertanda iritasi atau alergi
  • Penis menimbulkan bau yang tidak sedap
  • Keluar cairan kental dari bawah preputium. Hal ini yang biasanya menimbulkan bau tak sedap seperti telah disebutkan sebelumnya. Cairan akibat dari infeksi bakteri Streptococcus sp.
  • Sulit untuk menarik kulup atau terjadi fimosis, sehingga semakin sulit membersihkan penis akibat dari penumpukan bakteri dan jamur.
  • Di sekitar kepala penis terasa  kering, keras, dan kaku
  • Mengakibatkan limfoadenopati (pertumbuhan sel darah putih yang tidak terkontrol).  Ini terjadi akibat dari usaha sel darah ptuih untuk berproduksi melawan penyakit / kuman yang masuk ke dalam tubuh.
  • Impotensi.  Gejala impotensi dapat terjadi meskipun tidak ditemui pada semua kasus balanitis (baca juga : Terapi Impotensi)
  • Sakit mual dan muntah.  Gejala ini bisa timbul akibat rasa sakit yang tidak tertahankan.  Dan seperti halnya impotensi, hanya ditemukan pada beberapa kasus balanitis.

Pada dasarnya penyakit balanitis merupakan penyakit yang tidak serius, namun jika gejala-gejala muncul tetap harus konsultasi dengan dokter.  Balanitis yang terjadi pada bayi dan anak dibawah usia 5 tahun biasanya diberi obat dan disarankan untuk langsung dikhitan.  Balanitis pada orang dewasa terkadang sebagai tanda penyakit lain yang lebih serius, seperti penyakit seksual menular, kanker kulit, dan psioriasis (penyakit peradangan kulit menahun).

Diagnosis Dokter

Apabila seseorang mengalami gejala-gejala balanitis, maka untuk melakukan pengobatan dengan tepat dokter melakukan diagnosis.  Diagnosis dilakukan agar dokter dapat memastikan penyakit seseorang dan penyebabnya.  Untuk balanitis, umumnya dokter akan segera melakukan diagnosis dan pemeriksaan lanjutan, apabila terlihat kemerahan pada kepala penis.  Cara diagnosis dokter untuk penderita balanitis, antara lain :

  • Pemeriksaan fisik dengan merunut pada riwayat medis untuk mengetahui kemungkinan adanya balanitis dan penyebabnya.
  • Fungsi tes urin untuk mengetahui adanya infeksi akibat jamur dan bakteri yang berasal dari urin.
  • Tes darah lengkap, untuk mengetahui adanya  infeksi.  Diketahui dengan cara ini gejala kelebihan sel darah putih yang meningkat.  Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.  Apabila diketahui adanya penyakit menular seksual, maka dokter akan menyarankan untuk mengobati penyakit tersebut dan memeriksakan juga pasangan penderita.
  • Mengambil contoh cairan atau daerah sekitar kepala penis menentukan adanya jamur atau bakteri di daerah kepala penis dan kulup yang dapat menimbulkan infeksi dan inflamasi / iritasi.
  • Melakukan pemeriksaan keberadaan jamur Candida sp dengan cara potassium hidroksida atau pemeriksaan untuk mengetahui adanya bakteri / jamur lain.  Bakteri atau jamur yang menyebabkan balanitis, yaitu jamur Candida sp, bakteri Staphylococcus sp, bakteri Steroptococcus sp, bakteri Gardrenella vaginalis, jamur Trichomonas sp, bakteri Borelia vicentii, bakteri Treponema palidium, bakteri Entamoeba histolytica, virus herpesvirus, dan Human Paliloma Virus.
  • Melakukan pemeriksaan kadar gula darah kepada penderita / pasien yang mempunyai riwayat diabetes (baca : Cara Menjaga Kadar Gula Darah.
  • Melakukan pemeriksaan serologi kepada pasien yang mempunyai riwayat penyakit sifilis
  • Melakukan pemeriksaan darah dan titer untuk virus Human Papiloma dan tanda-tanda terkena HIV apabila semua tes sebelumnya belum mendapatkan hasil.
  • Melakukan biopsi pada kepala penis apabila pengobatan sementara dan hasil tes sebelumnya belum menunjukkan hasil yang signifikan.  Biopsi pada kepala penis dapat dilakukan dengan memeriksa struktur sel kulit pada mikroskop  dan mematikan ada atau tidaknya penyakit kanker kulit.

Setelah diagnosis dilakukan, barulah dokter memberikan pengobatan atau memberikan rujukan kepada dokter spesialis tertentu apabila ditemukan penyakit lain yang menyebabkan balanitis.

Pengobatan 

Pengobatan balanits dilakukan setelah dilakukan diagnosis dan diketahui penyebabnya.  Tidak ada kepastian berapa lama penderita balanitis bisa segera sembuh.  Penderita sakit ringan, bisa sembuh dalam waktu 4 sampai 10 hari.  Apabila penyakit sudah parah perlu waktu lebih lama. Balanitis yang disebabkan penyakit lain, lama pengobatan dan penyembuhan tergantung pada penyakit lain.  Beberapa pengobatan balanitis adalah sebagai berikut.

  • Memberikan krim dan tablet anti jamur yang digunakan untuk penyakit yang disebabkan infeksi jamur.krim biasanya bisa dioleskan di tempat yang sakit. Contoh krim dan tablet yang digunakan adalah nistatin, klotriazol, flucanozol, mikonazol, dan imadiazol.
  • Antibiotik dengan dosis ringan, biasa digunakan untuk semua penyakit infeksi karena bakteri dan penggunannya harus dengan resep dokter. Contoh jenis-jenis antibiotik yang dapat digunakan adalah metronidazole, koamiksolat, dan klindamisin.
  • Krim steroid ringan untuk mengobati balanitis yang disertai inflamasi dan inritasi.  Krim ini bukan untuk menyembuhkan, hanya digunakan untuk meredakan pembengkakan dan rasa nyeri.
  • Dikhitan dan disunat, disarankan kepada penderuta balanitis yang berusia 5 tahun ke bawah dan bagi orang dewasa yang sudah berulang-ulang terkena penyakit ini.
  • Menghindari penggunaan sabun pada penis.  Sebagai pengganti sabun, oleskan sedikit moisturizer / krim pelembab atau mandi air hangat atau aor asin.  Mandi air hangat mengurangi rasa sakit karena melancarkan peredaram darah.  Sedangkan mandi dengan air asin / air garam untuk mematikan jamur dan bakteri yang terdapat pada kepala penis.
  • Menghindari aktivitas seksual, terutama bila infeksi dari jamur dan bakteri yang bisa menular.  Aktivitas seksual juga dikhawatirkan menjadi penyebab rasa nyeri bertambah.  Atau aktivitas seksual dilakukan dengan menggunakan kondom yang disarankan.

Apabila pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter sudah dilakukan, dan peradangan belum menunjukkan tanda membaik dalam 4 hari, segera konsultasi dengan dokter kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pencegahan dan Komplikasi

Mengetahui penyebab dan gejala balanitis, penyakit ini sesungguhnya bisa dicegah.  Beberapa hal yang dapat mencegah adalah sebagai berikut.

  • Menjaga agar penis selalu dalam keadaan bersih terutama bagi yang belum / tidak dikhitan.  Membersihkan dengan cara menarik kulup ke arah dalam agar kotoran yang menumpuk di bawahnya mudah dibersihkan.
  • Jangan menggosok kepala penis terlalu keras ketika membersihkannya sehingga menimbulkan cedera.
  • Melakukan khitan jika bersedia
  • Menghindari kulup penis dari sabun mandi, krim, kondom lateks, dan pelumas.  Hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi.
  • Menjaga agar penis selalu dalam keadaan kering karena bakteri dan jamur mudah tumbuh subur di tempat yang basah atau lembab.  Pastikan ketika selesai buang air kecil, kulup benar-benar bersih dan kering kembali.
  • Cuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang penis atau ingin buang air kecil terutama jika sebelumnya tangan memegang zat kimia berbahaya.
  • Mengontrol penyakit yang menyebabkan balanitis.  Misalnya, diabetes.  Berarti kadar gula dalam darah dikontrol sehingga air seni tidak banyak mengandung gula yang menjadi makanan bakteri.
  • Jika kelebihan berat badan/ obesitas segera kontrol pertambahannya.  Orang yang dengan berat badan berlebih pada bagian tertentu tubuhnya bisa lembab terus dan menimbulkan iritasi.

Baca juga artikel :

Balanitis yang tidak segera ditangani, dapat menimbulkan masalah-masalah kesehatan lain.  Masalah-masalah kesehatanyang dapat ditimbulkan, seperti :

  • Nyeri sendi. Erat kaitannya dengan penderita yang sekaligus pasien arthritis.
  • Ruam pada bagian kulit lain. Tangan yang baru saja memegang kepala penis yang mengalami peradangan dapat memindahkan bakteri dan jamur ke bagian tubuh lain.
  • Mulut kering. Biasa terjadi pada penderita infeksi dan peradangan.
  • Pembengkakan kelenjar. Ini terjadi karena kelenjar memproduksi sel darah putih secara terus menerus, dalam jangka waktu lama, dan banyak.
  • Mudah letih, karena kerja darah yang ekstra keras.
  • Demam dan mual, akibat rasa sakit yang tidak kunjung usai.

Sudah lebih mengenali balanitis?  Semoga artikel ini membantu penderita balanitis dan menambah pengetahuan kita semua. Jangan lupa apapun keluhan kesehatan yang kita rasakan, segera konsultasi ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn