Gejala Kista Sesuai dengan Jenis Kista

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kista menjadi penyakit yang terkadang sering tidak disadari. Kista sebenarnya bukan termasuk penyakit yang bisa berkembang menjadi kanker. Terkadang kista juga tidak perlu dirawat tapi bisa sembuh sendiri. Tentu saja tidak semua jenis kista dan hanya pada kista tertentu saja. Ada berbagai jenis – jenis kista yang bisa terjadi pada semua bagian tubuh. Penyebab kista juga sangat beragam sesuai dengan macam kista. Lalu bagaimana dengan gejala kista? Gejala kista pada umumnya hampir tidak bisa dirasakan pada tahap awal. Namun ketika kista sudah berkembang, mengalami peradangan atau pecah maka gejala baru terlihat dengan jelas. Berikut ini adalah beberapa gejala kista sesuai jenis kista yang harus dipahami.

  1. Kista epidermoid
  • Kista epidermoid sering terdiri dari tumpukan lemak dan keratin dibawah permukaan kulit. Karena itu kista biasanya akan terlihat seperti benjolan kecil yang sangat halus ketika disentuh. (baca: (baca: benjolan di kepala belakang – penyebab bisul pada pantat – penyakit akibat benjolan di leher)
  • Bagian kista akan terlihat seperti kubah yang jika berkembang bisa terlihat lebih besar dan bersifat menetap tapi sedikit bisa digerakkan.
  • Kista saat awal pembentukan bisa sebesar kacang lalu ketika dibiarkan selama beberapa bulan maka ukuran kista berkembang lebih cepat hingga beberapa sentimeter. (baca: tanda tanda bisul)
  • Kista bisa terlihat pada semua bagian permukaan kulit dibagian kista namun terlihat berbeda dibandingkan dengan bagian permukaan kulit yang lebih sehat.
  • Kista sering ditemukan pada bagian dada, leher, punggung, wajah dan juga alat kelamin. Terkadang kista juga bisa muncul pada bagian kulit kepala. (baca: kutil kelamin – penyebab mata ikan
  • Ketika sudah terjadi infeksi maka kista akan berubah menjadi merah, bengkak pada area sekitar kista, mengeluarkan nanah dari lubang kecil dan berbau tidak sedap.
  • Semakin besar kista maka bisa terbentuk tanduk kecil dan keras pada bagian ujung kista yang paling besar dan suatu saat bagian tanduk bisa lepas lalu kista pecah.

Cara pengujian kista:

Dokter biasanya akan  memeriksa kista secara langsung dengan sistem raba atau melihat secara biasa. Kemudian dokter juga bisa mengikis sedikit bagian kista untuk diambil sampel kemudian sampel akan diperiksa dibawah mikroskop.

  1. Kista sebaceous
  • Kista akan terlihat seperti benjolan atau kubah kecil yang langsung muncul dibawah permukaan kulit.
  • Kista akan mudah terasa atau diraba dengan tangan dan bagian yang memiliki kista akan terlihat seperti bengkak atau mengembang tapi belum menunjukkan rasa sakit.
  • Terkadang bagian kista bisa berkembang cepat lalu pada bagian tengah kista berubah warna dari merah atau putih menjadi hitam. Terkadang juga berubah menjadi titik hitam dan sedikit keras.
  • Bagian kulit sekitar kista terlihat tidak normal seperti  berkerut, kering atau terasa lebih keras dibagian permukaan kulit.
  • Benjolan kista terkadang sedikit bisa digerakkan namun terkadang juga bisa lebih keras sehingga sulit untuk digerakkan. Ketika sudah menjadi keras maka Anda perlu dokter untuk membantu mengeluarkan kista.
  • Bagian kulit sekitar kista berubah dari warna yang sebenarnya menjadi kuning pucat.
  • Ketika sudah terjadi infeksi maka bagian kista akan menjadi merah dan terlihat ada nanah yang menumpuk pada bagian kista. Terkadang infeksi bisa pecah dan kista mengeluarkan nanah berbau dan sedikit darah.
  • Nanah yang keluar dari kista sering bercampur dengan minyak sehingga bau lebih tidak enak dan sering memicu infeksi.

Cara pengujian kista:

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan langsung dengan perabaaan atau mengamati semua gejala yang terjadi pada bagian kulit. Kemudian dokter juga bisa mengambil sampel kulit untuk pemeriksaan di laboratorium. Setelah pemeriksaan selesai maka dokter bisa menemukan hasilnya dan kemudian dilakukan tindakan untuk menyembuhkan kista.

  1. Kista Ganglion
  • Kista akan terlihat pertama kali sebagai benjolan kecil dibawah kulit yang tidak bisa terasa dengan cepat.
  • Kita bisa berukuran kecil hingga 3 cm dan biasanya tidak mudah digerakkan ketika semakin besar.
  • Kista dengan mudah ditemukan pada beberapa bagian seperti wajah, leher dan bagian belakang leher.
  • Kista tidak menyebabkan rasa sakit baik ketika masih kecil atau tumbuh sedikit lebih besar.
  • Saat sudah menjadi infeksi maka bagian kista akan berubah dari warna kulit yang normal menjadi lebih merah, keras, tegang dan menyebabkan kulit di sekitarnya berkerut atau lebih kencang karena tertarik dengan bentuk kista yang besar.
  • Saat sudah menyebabkan infeksi maka kista bisa terasa sakit ketika disentuh dan terkadang nyeri tulang pada area kista.
  • Kulit yang terkena bagian kista akan lebih sering terasa kencang dan panas. Baca: pergelangan tangan sakit – tangan kram dan kaku – penyebab tangan panas)
  • Saat sudah pecah maka kista bisa mengeluarkan cairan nanah berwarna putih atau abu-abu dengan bau yang tidak enak. Terkadang cairan juga bisa keluar secara terus menerus sehingga menyebabkan resiko infeksi menjadi lebih berat.
  • Bagian sendi dan kulit yang berdekatan dengan kista biasanya akan lebih nyeri karena ukuran kista semakin besar dan ketika bagian tubuh digerakkan.
  • Ketika kista sudah menyerang bagian tendon maka bisa menyebabkan sendi atau bagian tubuh yang terkena sulit untuk digerakkan.

(baca: pergelangan tangan sakit – tangan kram dan kaku – penyebab tangan panas)

Cara pengujian:

  • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat semua gejala yang terjadi.
  • Dokter bisa mengambil sampel cairan dengan menggunakan jarum suntik sehingga cairan yang didapatkan bisa dilakukan pengujian di laboratorium.
  • Dokter bisa memeriksa kista dengan pemeriksaan USG untuk mengetahui apakah kista berisi cairan padat atau cairan saja.
  • Terkadang dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan USG untuk mengetahui apakah benjolan kista terjadi akibat pembuluh darah.
  • Pemeriksaan dengan MRI bisa dilakukan untuk melihat apakah ada penyakit lain yang bisa menyebabkan ganglion. (baca: perkiraan biaya MRI rumah sakit)
  1. Kista Baker’s
  • Mulai terjadi pembengkakan yang terasa pada bagian belakang lutut dan biasanya tidak menyebabkan rasa sakit pada tahap awal.
  • Kista akan terlihat seperti cairan yang menumpuk sehingga ketika disentuh terasa sangat lembut dan tidak mudah digerakkan. Karena itu penderita kista Baker sering tidak menyadari bahwa itu terbentuk sebagai kista untuk lutut. (baca: penyebab kaki ngilu – tanda tanda kaki berdenyut – penyebab kaki lemas)
  • Ketika ukuran kista semakin berkembang maka bagian lutut akan terasa lebih sakit dan kista membuat gerakan lutut menjadi lebih terbatas.
  • Ketika kista semakin besar maka kista bisa membuat lutut sulit untuk digerakkan dan lutut terasa sangat kaku dibandingkan bagian lutut yang lain. (baca: nyeri sendi lutut – Penyebab Kram Pada Kaki)
  • Biasanya kista menyerang salah satu bagian lutut sehingga jarang terjadi kista muncul pada dua bagian lutut.
  • Saat sudah besar maka nyeri dan rasa sakit akan terasa lebih kuat mulai dari bagian lutut atas hingga ke bagian lutut belakang dan betis.
  • Ketika lutut di tekuk atau dibuat lurus maka kista mengikuti gerakan ini sehingga lutut menjadi sulit untuk digerakkan. (baca: penyebab linu pada kaki – sakit lutut sebelah kiri – gejala rematik kaki)
  • Ketika kantung mengalami perobekan maka cairan yang berada di bagian belakang lutut bisa bocor dan mencapai bagian kaki bawah.
  • Saat kantung kista pecah maka semua bagian kaki bawah bisa mengalami pembengkakan dan kaki berubah menjadi merah serta terasa sakit ketika disentuh.  (baca: penyebab betis kram – penyebab betis bengkak)

Cara pengujian:

  • Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kista baker dengan pemeriksaan fisik untuk melihat kondisi lutut.
  • Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan dengan USG, CT Scan dan MRI dengan pertimbangkan bahwa terkadang semua tanda kista Bakers juga sama seperti kondisi pembekuan darah, masalah aneurisma, masalah tumor dan adanya penyakit lain yang berhubungan dengan kista. 
  1. Kista ovarium
  • Kista ovarium pada tahap awal sering tidak menyebabkan gejala apapun, terlebih untuk jenis kista yang bisa pecah sendiri bersamaan dengan periode menstruasi. (baca: penyebab kram perut – penyebab kram perut bagian kiri)
  • Terkadang kista bisa ditemukan ketika melakukan pemeriksaan USG rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi.
  • Ketika kista sudah menjadi lebih besar maka bisa menyebabkan kondisi tidak nyaman saat berhubungan intim. Biasanya kista menyebabkan rasa sakit yang kuat pada bagian bawah perut sehingga tidak nyaman ketika berhubungan seksual.
  • Kista bisa menyebabkan rasa sakit yang lebih kuat pada bagian tertentu seperti perut bawah, nyeri pada bagian panggul. Terkadang rasa sakit bisa muncul begitu saja, terkadang sangat parah, terkadang sembuh sendiri dan terkadang tidak ada rasa sakit sama sekali.
  • Penderita kista sering mengalami periode menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini yang paling sering menyebabkan wanita sulit untuk mendapatkan kehamilan dan tidak ada masa subur yang bisa membantu untuk mengetahui kapan terjadi ovulasi. (Baca: kram perut bawah – gejala kram perut)
  • Kista sering menyebabkan keputihan secara terus menerus. Namun pada tahap awal gejala keputihan terjadi pada periode tertentu saja lalu bisa menjadi lebih parah jika kista tidak mendapatkan perawatan.
  • Kista yang besar sering menyebabkan tekanan pada bagian perut bawah, perut bawah menjadi sangat penuh dan bagian panggul juga akan lebih tertekan. (Baca:  gejala sakit di bawah perut –  sakit perut sebelah kiri bawah – penyebab perut kembung)
  • Ketika menstruasi maka sering menyebabkan rasa sakit yang berat, tekanan pada perut bawah, tekanan pada panggul, dan nyeri yang sangat kronis selama menstruasi. Terkadang ini bisa menyebabkan wanita pingsan dan tidak bisa melakukan banyak aktifitas selama menstruasi.
  • Saat melalukan berbagai aktifitas yang berat atau sedikit lebih kuat maka kista akan menyebabkan panggul dan perut menjadi lebih nyeri atau tidak nyaman. (baca:  penyebab darah beku saat haid)
  • Terasa tekanan yang lebih kuat ketika akan buang air besar dan buang air kecil.
  • Sering menyebabkan sembelit yang tidak nyaman akibat tekanan dari kista ke bagian organ pencernaan yang lain. Biasanya terjadi ketika kista sudah semakin besar.
  • Sering buang air kecil terus menerus atau sulit mengendalikan keinginan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi ketika kista sudah menyebabkan tekanan untuk kantung kemih sehingga menyebabkan kantung kemih tidak bisa mengontrol simpanan urin. (baca: penyebab wanita sering kencing)
  • Sering menyebabkan mual, muntah dan demam akibat pertumbuhan kista yang semakin besar dan menganggu sistem pencernaan yang normal.
  • Bisa menyebabkan sakit dan nyeri pada vagina, terkadang ketika sudah parah maka bisa menyebabkan resiko pendarahan.
  • Bisa menyebabkan penderita kista sulit untuk mendapatkan kehamilan. Kista bisa menyebabkan produksi sel telur tidak normal sehingga hanya menghasilkan sedikit sel telur. Terkadang bisa menyebabkan gangguan untuk fungsi ovarium sehingga sel telur yang dihasilkan memiliki kualitas yang buruk dan tidak pernah bisa matang dengan sempurna.
  • Sering menyebabkan sakit perut secara tiba-tiba seperti memicu diare dan tekanan yang berat pada bagian perut.
  • Sering menyebabkan gangguan pencernaan, perut kembung dan perut terasa lebih kenyang meskipun hanya makan sedikit.
  • Ketika kista ovarium pecah maka bisa menyebabkan gejala yang lebih berat seperti nyeri perut yang terjadi secara tiba-tiba. Terkadang kista bisa pecah di pertengahan menstruasi sehingga menyebabkan pendarahan yang berat. Kista juga bisa pecah saat berhubungan seksual sehingga bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat berat.
  • Saat kita sudah menyebabkan torsi atau perubahan posisi dari tuba falopi maka rasa sakit bsia menjadi lebih berat.

Baca: bahaya kopi bagi penderita kista – kacang hijau bagi penderita kista – madu untuk penderita kista

Cara pengujian:

  • Tes kehamilan: dokter memeriksa dengan memberikan tes kehamilan, jika hasilnya positif biasanya terdapat kista luteum yang terjadi ketika folikel sel telur pecah.
  • Pemeriksaan dengan USG untuk mengetahui ukuran kista, gambar rahim, menentukan material kista, dan juga mengetahui apakah kista telah menyebar atau belum.
  • Pemeriksaan dengan laparoskopi. Dokter biasanya melakukan pemeriksaan ini bersamaan dengan prsedur untuk menghapus kista.
  • Pemeriksaan tes darah dengan melakukan tes CA 125. Tes ini dilakukan untuk mengetahui jika memang ada potensi kista menjadi kanker ovarium sehingga kista bisa lebih berbahaya.
  1. Kista payudara
  • Kista payudara bisa terjadi pada satu bagian payudara atau dua bagian payudara. Terkadang jumlah kista di payudara bisa hanya satu atau lebih banyak. (baca: abses payudara – efek samping bustilicious)
  • Kista pada tahap awal sering tidak menyebabkan gejala yang mudah terlihat atau terasa.
  • Kista ketika sudah berkembang bisa menyebabkan benjolan halus dan kecil dan terasa memiliki permukaan yang berbeda-beda atau tidak rata.
  • Kista tidak menetap sehingga mudah bergerak ke bagian payudara di sekitarnya.
  • Kista terlihat memiliki bentuk oval dan tidak rata.
  • Puting mengeluarkan cairan berwarna kuning, putih, coklat atau keluar serabut-serabut yang sangat halus. Terkadang ini sering tidak disadari karena cairan bisa saja keluar dan langsung menempel pada pakaian.
  • Kista sering membuat payudara terasa lebih sakit, tidak nyaman dan ketika bagian benjolan disentuh maka akan terasa nyeri.
  • Ukuran benjolan kista biasanya akan lebih mengecil setelah menstruasi dan terlihat bengkak menjelang menstruasi.
  • Kista payudara biasanya tidak menyebabkan kanker payudara dan bisa sembuh total setelah kista diambil.
  • Kista terkadang juga bisa menyebabkan nyeri pada bagian tulang yang terhubung seperti bahu dan bagian lengan.
  • Kista ketika sudah membesar bisa menyebabkan masalah hormon yang berat sehingga bisa menyebabkan sakit kepala.

Baca:  bahaya menggunakan bra saat tidur – penyebab puting gatal – bahaya memakai bh busa – bahaya menggunakan bra berkawat 

  1. Kista vagina / Kista Bartholin
  • Kista pada tahap awal gejala sering tidak menyebabkan gejala apapun sehingga banyak wanita yang tidak menyadari jika terkena jenis kista ini.
  • Kista paling sering menyebabkan pembengkakan pada salah satu sisi labia yaitu bagian yang paling dekat dengan lubang vagina.
  • Kista tidak menyebabkan rasa sakit dan kista tidak bisa digerakkan sehingga bagian labia bisa terlihat sangat kaku.
  • Ketika terjadi peradangan maka kista bisa menjadi lebih merah, bagian kista akan membengkak dan terlihat sangat kencang.
  • Ketika kista sudah semakin besar maka bisa menyebabkan rasa sakit terutama saat berhubungan seksual, ketika disentuh dan ketika beraktifitas. (baca: penyebab nyeri perut bagian bawah – penyebab keputihan disertai bercak darah)
  • Kista bisa menjadi sangat besar dan merah sehingga akan terasa lebih menyakitkan ketika duduk dan mengangkat benda yang berat saat bagian tersebut terkena tarikan dari semua otot tubuh yang bekerja. Bahkan kista sering menyebabkan rasa sakit ketika berjalan atau aktifitas yang aktif pada kedua sisi kaki. (baca: penyebab keputihan – PMS – penyebab PMS)
  • Kista biasanya juga sering menyebabkan keputihan terutama jika terjadi infeksi dari bakteri atau virus yang biasanya dipicu dari hubungan seksual bebas.
  • Kista tidak menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh sehingga penderita tidak akan demam atau sakit kepala. Kista sepenuhnya menyebabkan gejala yang tidak nyaman pada bagian yang terkena saja.
  • Ketika kista sudah menyebabkan infeksi maka bisa menyebabkan rasa sakit yang kuat pada bagian vagina, nanah yang keluar dari vagina atau sekitarnya, keputihan yang sangat berat, demam, sakit kepala dan muntah. Ini menandakan jika kista kemungkinan sudah menyebar ke area yang lain dan pecah atau infeksi yang berat.
  1. Kista Serviks / Kista Nabothian
  • Kista pada tahap awal gejala sering tidak menyebabkan tanda apapun. Kondisi ini yang menyebabkan penderita tidak tahu jika memang menderita kista leher rahim. Bahkan kasus yang paling sering terjadi adalah kista diketahui saat melakukan pemeriksaan panggul secara rutin sehingga baru diketahui secara tidak sengaja. (baca: kandidiasis)
  • Kista akan muncul sebagai benjolan kecil dan berwarna putih namun sering tidak menyebabkan rasa sakit apapun. (baca: gejala polip rahim)
  • Jumlah kista tidak hanya satu atau bisa lebih banyak dan muncul pada bagian leher rahim.
  • Benjolan kista bisa tumbuh besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman karena terasa nyeri namun berpusat pada bagian leher rahim.
  • Kista sering menyebabkan keputihan yang berat karena proses pertumbuhan kista namun juga sering akibat adanya pertumbuhan bakteri atau virus dari penyakit menular seksual. (baca: bahaya tidak mengganti celana dalam – penyebab anyang anyangan)
  • Kista sering tidak menyebabkan demam atau kondisi tubuh yang tidak nyaman meskipun ukuran kista sudah membesar.
  • Kista sering menyebabkan rasa sakit yang konstan ketika mendapatkan tekanan seperti ketika berhubungan seksual.
  • Kista bisa menyebabkan pendarahan yang ringan dan berat terutama ketika sudah terjadi infeksi pada kista dan sekitar leher rahim. Dokter biasanya akan menguji apakah ada kemungkinan sel kanker leher rahim yang menyebabkan pendarahan.  (baca: penyebab keputihan – PMS – penyebab PMS)
  1. Kista ginjal / kista solitary
  • Kista ginjal sederhana sering tidak menyebabkan rasa sakit apapun sehingga sulit untuk menandai jika memang terkena kista ginjal. (baca: penyakit ginjal)
  • Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja ketika melakukan pemeriksaan rutin atau pemeriksaan terkait dengan penyakit ginjal tertentu.
  • Ketika kista sudah tumbuh besar maka bisa menyebabkan nyeri yang berat pada bagian punggung atau salah satu sisi tubuh. Nyeri ini sering hanya dipahami sebagai kelelahan sehingga kista ginjal memang sering diabaikan. (baca: perbedaan sakit ginjal dan batu ginjal)
  • Ketika sudah menyebabkan gangguan untuk fungsi ginjal maka bisa menyebabkan demam dan tubuh tidak nyaman.
  • Kista ginjal sering menyebabkan gangguan untuk tubuh sehingga bisa menyebabkan tubuh menjadi lemeh, nyeri perut yang berat dan bisa hilang secara tiba-tiba, dan keringat berlebihan. (baca: penyebab ginjal kotor)
  • Kista bisa menyebabkan gangguan untuk berkemih dan membuat penderita sulit untuk buang air kecil dan terkena resiko dehidrasi akibat keinginan minum yang sangat kecil. (Baca: gejala sakit ginjal pada wanita – penyebab ginjal kotor – penyebab ginjal mengecil)
  • Ketika kista sudah berkembang menjadi penyakit ginjal polikistik maka bisa menyebabkan semua gejala menjadi lebih berat dan penderita bisa mengalami kegagalan fungsi ginjal. (Baca : Pengobatan gagal ginjalTanda tanda gagal ginjal)

Itulah beberapa gejala kista yang bisa sangat berbahaya untuk tubuh jika dibiarkan dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Pada dasarnya ternyata semua kista sering tidak menyebabkan gejala awal yang mudah ditandai. Sehingga dengan pemeriksaan rutin lebih baik untuk mendeteksi jika memang ada kista yang terbentuk.

fbWhatsappTwitterLinkedIn