9 Obat Hipertiroid Di Apotik dan Herbal

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hipertiroid merupakan salah satu penyakit yang menyerang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid sendiri merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon tiroid yang berguna dalam berbagai proses kimiawi di dalam tubuh manusia. Hipertiroid atau yang sering disebut kelenjar tiroid overaktif merupakan suatu kondisi ketika hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid terlalu berlebih. Kondisi semacam ini akan menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme di dalam tubuh. Seseorang yang menderita hipertiroid biasanya akan mengalami beberapa gejala berikut:

Umumnya, hipertiroid sering dialami oleh wanita yang berusia antara 20 hingga 40 tahun. Meski tidak menutup kemungkinan segala usia juga bisa terkena penyakit ini.

Pengobatan hipertiroid bisa dilakukan secara medis maupun non medis. Pengobatan secara medis biasanya akan dilakukan ketika gejala yang dialami oleh penderita tergolong gejala yang sudah parah. Namun jika gejala yang dirasakan oleh penderita masih tergolong ringan maka penderita bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitarnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini metode pengobatan hipertiroid baik secara medis maupun secara non medis.

Obat Hipertiroid Secara Medis

Pengobatan hipertiroid pada seorang penderita biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek, seperti usia, gejala yang dialami, serta kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Adapun beberapa metode pengobatan hipertiroid secara medis meliputi:

1. Thionamide

Thionamide merupakan jenis obat-obatan yang berguna untuk menekan produksi hormon tiroksin dan triiodotironin. Adapun beberapa jenis obat thionamide di antaranya carbimazole dan propylthiouracil. Untuk mengetahui perrubahan yang dialami oleh penderita hipertiroid maka penderitanya harus mengkonsumsi obat ini selama 1 sampai 2 bulan. Setelah penderita mengalami perubahan yang positif maka selanjutnya dosis pemberian obat-obatan tersebut akan dikurangi. Obat thionamide juga bisa menimbulkan efek samping meskipun tergolong sangat jarang terjadi. Efek samping yang bisa muncul berupa sakit pada persendian dan juga ruam kulit.

2. Radioterapi

Prosedur radioterapi yang sering dilakukan untuk mengobati hipertiroid ialah radioiodine. Pengobatan ini akan menurunkan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Pengobatan radioiodin ini dilakukan dengan mengkonsumsi obat berbentuk cair atau kapsul. Namun ada beberapa orang yang tidak dianjurkan melakukan pengobatan ini, di antaranya:

  • Wanita yang sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Orang yang sedang mengalami gangguan penglihatan seperti pandangan kabur atau bola mata yang menonjol.

Seorang wanita yang baru saja menjalani pengobatan ini tidak boleh hamil setidaknya 6 bulan setelah berakhirnya pengobatan. Sedangkan untuk pria tidak boleh menghamili wanita setidaknya 4 bulan setelah melakukan pengobatan. Resiko dari pengobatan ini serupa dengan pengobatan menggunakan thionamide namun resikonya tergolong lebih tinggi. Namun segi positif dari pengobatan ini ialah tingkat keberhasilan yang tergolong tinggi.

3. Penghambat Beta

Penghambat beta atau beta blocker merupakan metode pengobatan yang dilakukan dengan mengkonsumsi obat yang berguna untuk mengatasi gejala yang muncul akibat hipertiroid seperti hiperaktif, detak jantung tidak teratur, dan juga tremor. Hanya saja penderita asma tidak disarankan menggunakan metode pengobatan ini. Metode pengobatan ini akan dilakukan setelah dilakukan pengobatan menggunakan thionamide. Adapun efek samping yang dihasilkan oleh pengobatan ini adalah mual, kaki dan tangan menggigil, insomnia, dan merasa cepat lelah.

4. Operasi Tiroid

Metode pengobatan yang menjadi pilihan terakhir untuk mengatasi masalah hipertiroid adalah operasi tiroid. Adapun alasan mengapa metode pengobatan ini dilakukan adalah:

  • Apabila setelah menjalani pengobatan thionamide ternyata hipertiroid tetap muncul kembali.
  • Kelenjar tiroid mengalami pembengkakan cukup parah.
  • Sedang hamil atau menyusui sehingga tidak bisa menjalani pengobatan radioiodine dan juga tidak bisa atau tidak mau menjalani pengobatan menggunakan thionamide.
  • Penderita mengalami gejala mata yang cukup parah akibat penyakit Graves.

Untuk benar-benar menghilangkan resiko hipertiroid kambuh bisa jadi penderita harus menjalani pengangkatan kelenjar tiroid secara total. Akibatnya penderita harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya yang berguna untuk menggantikan hilangnya fungsi kelenjar tiroid yang telah diangkat.

Itulah beberapa metode pengobatan hipertiroid secara medis. Pengobatan hipertiroid secara medis tersebut bisa dilakukan ketika gejala hipertiroid sudah tergolong parah. Namun jika gejala yang dialami belum begitu parah maka Anda bisa mencoba pengobatan secara non medis dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang bisa Anda dapatkan di sekitar Anda

Obat Hipertiroid Secara Non Medis (Tradisional)

Pengobatan hipertiroid juga bisa dilakukan secara non medis (tradisional). Jika gejala hipertiroid yang Anda alami masih tergolong ringan, Anda bisa mencoba beberapa metode pengobatan hipertiroid dengan memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai berikut.

1. Ciplukan

Bahan alami yang berguna untuk mengatasi masalah hipertiroid adalah tanaman ciplukan. Untuk mengobati hipertiroid Anda bisa memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman ciplukan tersebut, baik akar, batang, daun, maupun buahnya. Metode pengobatan hipertiroid menggunakan tanaman ciplukan hanya perlu Anda lakukan dengan cara mengeringkan tanaman ini kemudian direbus menggunakan 3 gelas air hingga air yang tersisa hanya separuhnya. Selanjutnya minum ramuan tersebut 2 kali sehari pagi dan juga sore. Penelitian mengenai khasiat ciplukan sebagai obat hipertiroid sudah terbukti. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mahmood Vessal dari Shiraz University of Medical Sciences membuktikan bahwa tanaman ciplukan mampu mengatasi hipertiroid. Penelitian tersebut dilakukan dengan menyuntikkan ekstrak tanaman ciplukan pada tikus betina dewasa. Hasilnya terbukti bahwa ekstrak ciplukan mampu menjadi imunomodulator atau peningkat kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya pembengkakan kelenjar tiroid.

(Baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)

2. Kulit Manggis

Kulit manggis merupakan bahan herbal yang kaya akan kandungan antioksidan. Selain berguna sebagai obat hipertiroid, kulit manggis juga efektif untuk mencegah perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Adapun antioksidan di dalam kulit manggis tersebut ialah senyawa yang bernama zat xanthone. Senyawa tersebut berkhasiat untuk mencegah terjadinya pembengkakan kelenjar tiroid dan juga menekan perkembangan sel kanker yang bisa muncul pada pembengkakan kelenjar tiroid. Untuk mengobati hipertiroid Anda hanya perlu mengeringkan kulit manggis kemudian merebusnya dengan beberapa gelas air. Minum ekstrak rebusan kulit manggis tersebut secara rutin 2 kali sehari. Jika Anda enggan membuat ramuan ekstrak kulit manggis tersebut maka Anda bisa membeli ekstrak kulit manggis yang banyak dijual di apotek atau toko-toko obat.

(baca juga: khasiat kulit manggis bagi kesehatan)

3. Daun Sirsak

Daun sirsak juga memiliki efek yang sama bagi tubuh seperti halnya kulit manggis, yakni berperan besar sebagai antioksidan yang efektif untuk melawan perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Daun sirsak kaya akan kandungan senyawa acetogenin yang memiliki daya kerja 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi. Keefektifan daun sirsak itulah yang berguna untuk mencegah pembengkakan kelenjar tiroid dan juga menormalkan produksi hormon tiroksin di dalam tubuh sehingga proses metabolisme juga kembali normal. Untuk mengobati hipertiroid Anda hanya perlu merebus 5 lembar daun sirsak dengan 2 gelas air hingga air yang tersisa hanya 1 gelas saja. Minumlah air rebusan daun sirsak tersebut setiap pagi dan sore hari.

(baca juga: efek samping daun sirsak)

4. Buah Mengkudu

Buah mengkudu ternyata juga memiliki  khasiat untuk mengatasi masalah hipertiroid. Adapun kandungan senyawa di dalam buah mengkudu yang berkhasiat sebagai obat hipertiroid adalah xeronine, alizarin, lycine, arginine, prexorinine, dan juga scolopetin. Buah mengkudu memiliki sifat anti alergi dan anti radang sehingga efektif untuk mengatasi gejala hipertiroid seperti nyeri akibat pembengkakan kelenjar tiroid maupun gejala ruam pada kulit. Selain itu, kemungkinan berkembangnya sel kanker pada kelenjar tiroid juga bisa diatasi dengan mengkonsumsi buah mengkudu. Untuk mengatasi penyakit hipertiroid Anda cukup mengkonsumsi langsung buah mengkudu. Anda juga bisa mengkonsumsi buah mengkudu dalam bentuk jus atau ekstrak buah mengkudu dalam bentuk kapsul.

(baca juga: efek samping mengkudu)

5. Bekatul

Siapa sangka ternyata bekatul juga berguna untuk mengatasi masalah hipertiroid. Alasannya adalah bekatul mengandung nutrisi bernama vitamin B5. Adapun manfaat vitamin B5 tersebut ialah untuk menormalkan proses metabolisme di dalam tubuh kita. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, akibat gangguan kelenjar tiroid maka sistem metabolisme di dalam tubuh juga akan terganggu. Dengan mengkonsumsi bekatul, gejala sistem metabolisme yang terganggu bisa segera diatasi. Selain mengatasi penyakit hipertiroid, mengkonsumsi bekatul juga berguna untuk mengatasi masalah hipotiroid, kencing manis, kolesterol tinggi, dan juga berbagai macam jenis penyakit lainnya yang menyebabkan sistem metabolisme tubuh terganggu.

Itulah beberapa metode pengobatan penyakit hipertiroid baik secara medis maupun non medis. Untuk mengurangi efek samping pengobatan anda bisa memilih metode pengobatan secara non medis (tradisional). Namun jika gejala yang Anda alami justru tidak membaik atau justru semakin parah maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi secara medis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn