Penyebab Penyakit Kuning – Pengobatan dan Pencegahannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit kuning muncul sebagai akibat adanya penumpukan zat berwarna kuning yang disebut dengan bilirubin di dalam darah. Kondisi tersebut menyebabkan darah menjadi berwarna kuning dan penderita yang terinfeksi akan menunjukkan gejala kulit, bola mata, dan juga kuku yang berwarna kuning. Apa itu bilirubin? Bilirubin adalah zat sisa yang dihasilkan ketika sel darah merah diuraikan. Sebelum dibuang keluar tubuh, bilirubin terlebih dahulu dibawa ke organ hati untuk dicampur dengan cairan empedu. Selanjutnya, kedua jenis zat tersebut akan dibuang keluar tubuh melalui sistem pencernaan. Sebagian besar bilirubin akan dibuang bersama kotoran, sedangkan sebagian kecilnya akan dibuang bersama urin. Hal itulah yang membuat kotoran kita berwarna coklat sedangkan urin menjadi berwarna kuning.

Pada penderita gangguan hati, bilirubin tidak bisa ditangani dengan baik. Akibatnya bilirubin akan menumpuk dan mennjukkan adanya gejala penyakit kuning. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit kuning akan membuat kulit, bola mata, dan kuku penderitanya menjadi brwarna kuning. Selain itu, bilirubin yang tidak bisa terbuang melalui sistem pencernaan akan membuat kotoran menjadi berwarna kuning terang. Sementara itu urin akan berwarna menjadi lebih gelap karena terjadi gangguan pembuangan bilirubin melalui tinja.

(Baca juga: gangguan fungsi hati)

Penyebab Penyakit Kuning

Penyakit kuning terjadi akibat adanya gangguan metabolisme di dalam organ hati sehingga terjadi penumpukan bilirubin di dalam tubuh. Adapun berdasarkan penyebabnya, penyakit kuning bisa dibedakan menjadi 3, yaitu:

Penyakit Kuning Pre-Hepatic

Penyakit kuning pre-hepatic terjadi akibat kadar bilirubin meningkat karena penguraian sel darah merah di dalam tubuh terjadi lebih cepat dibandingkan biasanya. Kondisi tersebut disebabkan oleh:

a. Anemia Sel Sabit

Normalnya, sel darah merah yang ada di dalam tubuh kita berbentuk bulat dan fleksibel sehingga mudah bergerak melalui pembuluh darah. Pada penderita anemia sel sabit, sel darah merah di dalam tubuh akan menjadi lengket dan kaku dan memiliki bentuk seperti bulan sabit. Bentuk sel darah merah tersebut akan membuat sel darah merah terjebak di dalam pembuluh darah kecil dan mengakibatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh akan terhambat atau terblokir. Anemia sel sabit adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan kromosom dan hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

b. Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan oleh kematian sel-sel darah merah yang lebih cepat daripada kecepatan sumsum tulang dalam menghasilkan sel darah merah. Jadi bisa dikatakan bahwa anemia hemolitik adalah penyakit anemia yang disebabkan oleh umur sel darah merah yang terlalu singkat karena sel darah merah tersebut pecah sebelum waktunya.

(Baca juga: cara mengatasi anemia)

c. Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan menyebar melalui gigitan nyamuk. Penyebaran malaria melalui gigitan nyamuk Anopheles yang telah terinfeksi parasit Plasmodium. Parasit yang masuk ke dalam aliran darah manusia akan berkembang di dalam organ hati dan kembali ke aliran darah kemudian menyebabkan kerusakan sel darah merah. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan penyakit kuning.

(Baca juga: cara mencegah malaria)

d. Talasemia

Talasemia adalah salah satu jenis dari anemia hemolitik dan disebabkan karena faktor keturunan. Pada penderita talasemia akan terjadi kelainan pada gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin, akibatnya produksinya akan terganggu. Kondisi tersebut akan menyebabkan kerusakan sel darah merah hingga akhirnya menimbulkan pecahnya sel darah merah.

e. Sferositosis Turunan

Sferositosis turunan adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada sel darah merah yang disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik. Penderita penyakit ini biasanya akan mengalami gejala anemia. Pada kondisi yang cukup parah, penderitanya harus melakukan transfusi darah secara teratur atau bahkan melakukan operasi pengangkatan limpa.

(Baca juga: prosedur transfusi darah)

f. Sindrom Gilbert

Sindrom gilbert adalah penyakit yang menyebabkan adanya ganguan ringan pada hati yang mengakibatkan hati tidak bisa mengolah bilirubin. Akibatnya terjadi penumpukan bilirubin di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit kuning.

Penyakit Kuning Intra-hepatic

Penyakit kuning ini disebabkan oleh gangguan yang terjadi di dalam hati sehingga menyebabkan organ hati kurang mampu memproses bilirubin. Penyebabnya adalah:

a. Demam Kelenjar

Demam kelenjar adalah penyakit yang menyerang kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening memiliki fungsi utama untuk menghasilkan sel-sel darah putih yang berguna bagi sistem pertahanan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang lemah akan menyebabkan berbagai infeksi penyakit, termasuk infeksi virus yang menyerang organ hati sangat mudah masuk sehingga akan terjdi penurunan fungsi hati dan menyebabkan penyakit kuning.

(Baca juga: cara mencegah kelenjar getah bening bengkak)

b. Sirosis

Sirosis merupakan kerusakan jangka panjang pada organ hati sehingga menyebabkan luka pada organ hati. Kondisi tersebut akan menyebabkan hati tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk tugasnya dalam memproses bilirubin. Bilirubin yang tidak diproses oleh hati akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit kuning.

c. Hepatitis A, B, C

Baik hepatitis A, hepatitis B, ataupun hepatitis C merupakan peradangan yang terjadi di dalam organ hati yang disebabkan oleh toksin ataupun oleh infeksi. Toksin  yang dimaksud bisa merasal dari berbagai macam makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan infeksi yang dimaksud biasanya berupa infeksi virus hepatitis. Masuknya virus hepatitis tersebut salah satunya dipicu oleh rendahnya sistem imun di dalam tubuh.

(Baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)

d. Hepatitis autoimun

Hepatitis autoimun terjadi karena adanya kelainan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel normal di dalam hati sehingga menyebabkan kerusakan organ hati. Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi fungsi hati, termasuk fungsinya untuk memproses bilirubin. Kerusakan hati akan membuat bilirubin tidak diproses dengan baik dan menyebabkan penyakit kuning.

e. Radang Saluran Empedu atau Cholangitis

Radang saluran empedu atau cholangitis disebabkan oleh infeksi bakteri pada lumen steril. Radang saluran empedu tersebut juga menyebabkan kerusakan organ hati. empedu yang seharusnya dikeluarkan bersama bilirubin juga akan terhambat atau terblokir sehingga muncullah penyakit kuning.

f. Kanker Hati

Kanker hati adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada hati dan bisa memicu kematian. Penyebab utama dari kanker hati adalah sirosis hati. Karena itu, pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencegah faktor pemicu sirosis hati. Merokok, kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol, dan juga obesitas merupakan beberapa faktor yang bisa memicu sirosis dan juga kanker hati.

(Baca juga: bahaya merokokbahaya alkohol bagi kesehatan)

g. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira sp. Infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri tersebut akan memicu penyakit ginjal, anemia hemolitik, radang hati, dan keguguran, di mana anemia hemolitik dan radang hati akan memicu komplikasi berupa penyakit kuning.

h. Sindrom Dubin-Johnson

Sindrom Dubin-Johnson adalah penyakit keturunan yang menyebbakan gangguan pada pebentukan dan pengeluaran bilirubin oleh sel hati.

i. Kerusakan Hati akibat Asupan yang Salah

Kerusakan hati yang terjadi di sini maksunya adalah karena toksin yang masuk ke dalam tubuh. Toksin tersebut bisa diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi narkoba, overdosis obat-obatan, atau masuknya berbagai zat kimia lainnya, termasuk juga merokok.

(Baca juga: bahaya narkoba dalam berbagai bidang)

Selain beberapa penyebab di atas, sindrom Gilbert juga tergolong sebagai penyebab penyakit kuning intra-hepatic.

Penyakit Kuning Post-hepatic

Kondisi ini terjadi pada saat terjadi gangguan pada proses pembuangan cairan empedu yang mengandung bilirubin ke dalam saluran pencernaan yang dipicu oleh terhambatnya saluran empedu, radang saluran empedu, atau kerusakan saluran empedu. Penyebabnya adalah:

a. Radang Pankreas atau Pankreatitis

Radang pankreas atau pankreatitis adalah radang yang terjadi di dalam pankreas. Penyebab utama radang pankreas ini adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan penyumbatan pada saluran empedu. Kedua faktor tersebut merupakan penyebab adanya penumpukan racun di dalam pankreas sehingga memicu radang.

b. Batu Empedu

Batu empedu terjadi ketika cairan di dalam kantong empedu yang memiliki peran mencerna lemak justru mengalami pengerasan membentuk batu. Ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi tersebut, di antaranya faktor usia, jenis kelamin (wanita lebih rentan terkena penyakit ini), dampak melahirkan (wanita yang pernah melahirkan memiliki resiko yang lebih tinggi), serta berat badan berlebih atau obesitas.

c. Kanker pada Saluran atau Kantong Empedu

Kanker pada saluran atau kantong empedu dipicu oleh penyumbatan pada saluran empedu. Toksin atau racun yang tidak bisa dikeluarkan akan menumpuk di saluran atau kantong empedu dan menyebabkan kanker.

d. Kanker Pankreas

Kanker pankreas disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Memiliki riwayat penyakit diabetes
  • infeksi bakteri helicobacter pylori
  • merokok
  • berusia lanjut (di atas 75 tahun)
  • jarang melakukan aktivitas fisik
  • pernah mengalami radang pankreas
  • keturunan atau genetik

Pengobatan Penyakit Kuning

Pengobatan penyakit kulit dilakukan dengan didasarkan pada jenis penyakit kuning itu sendiri, penyebab, dan juga tingkat keparahannya.

  • Pada penderita penyakit kuning pre-hepatic, pengobatan dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar bilirubin di dalam darah yang disebabkan oleh penguraian sel darah merah yang terlalu cepat.
  • Pada penderita penyakit kuning intra-hepatic, pengobatan dilakukan untuk memperbaiki kerusakan serta mencegah meluasnya kerusakan pada organ hati.
  • Pada penderita penyakit kuning post-hepatic, pengobatan dilakukan untuk menghilangkan hambatan yang ada di dalam saluran empedu untuk memperlancar pembuangan cairan empedu yang mengandung bilirubin ke dalam saluran pencernaan.
  • Jika penyakit kuning disebabkan oleh malaria, maka pengobatan dilakukan dengan pemberian obat-obatan khusus malaria.
  • Jika penyakit kuning disebabkan oleh anemia sel sabit atau talaemia maka transfusi darah mungkin akan dibutuhkan untuk menanganinya.
  • Jika penyakit kuning atau hepatitis disebabkan oleh virus maka pemberian obat anti virus bisa menjadi solusi.
  • Apabila penyakit kuning disebabkan oleh kerusakan hati yang sudah parah, maka kemungkinan besar dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pencangkokan hati.
  • Pada penyakit kuning post hepatic, tindakan pembedahan mungkin perlu dilakukan untuk membuka sistem saluran empedu yang tersumbat, pengambilan kantong empedu kadang juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Mencegah Penyakit Kuning

Untuk mencegah penyakit kuning, Anda bisa melakukan beberapa upaya berikut:

  • Melakukan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B
  • Hindari penggunaan jarum suntik secara sembarangan. Gunakanlah pengaman (kondom) saat melakukan hubungan seksual untuk menghindari penularan hepatitis B, terutama hepatitis C yang belum ada vaksinnya.
  • Menjaga berat badan agar terhindar dari obesitas
  • Batasi atau jangan minum minuman beralkohol
  • Membawa obat-obatan malaria ketika akan bepergian ke daerah yang rawan terhadap penyakit malaria
  • Pastikan anda selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya
  • Hindari atau cegah paparan zat kimia yang bisa menyebabkan kerusakan hati
  • Lakukan olah raga secara rutin

Dari beberapa penjelasan di atas, munculnya penyakit kuning sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi sistem kekebalan tubuh, riwayat atau kondisi medis tubuh, serta cara menerapkan pola hidup.

fbWhatsappTwitterLinkedIn