Kuku Bergelombang Tanda Penyakit Apa Saja?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kuku bergelombang pada permukaannya, bisa jadi ini bukan hal yang biasa untuk diabaikan. Kuku seperti itu dapat menjadi gejala awal beberapa penyakit. Biasanya permukaan kuku yang tak merata dapat disertai juga dengan gejala lainnya, seperti warna kuku yang berubah serta kulit kuku bagian bawah berwarna coklat agak merah. Berikut di bawah ini adalah sejumlah penyakit yang berkaitan erat dengan kuku bergelombang.

(Baca juga: penyebab cantengan)

1. Onikomikosis atau Infeksi Kuku

Jenis penyakit kulit atu ini biasanya dipicu oleh infeksi jamur di mana kita biasa menyebutnya sebagai dermatomikosis. Daerah yang akan diserang oleh jamur ini bakal di sekitar kuku jari tangan maupun kaki. Memang tidaklah begitu mengancam jiwa, tapi tetap saja akan timbul rasa tidak nyaman dan nyeri di bagian jari kaki dan tangan kita.

Bagi kita yang tinggal di negara tropis, sudah tak mengherankan lagi kalau penyakit ini dapat menyerang kita. Udara yang begitu panas dan lembab memang akan mendukung perkembangan penyakit jamur secara pesat. Beberapa faktor risiko seseorang dapat mengidap penyakit ini adalah:

  • Usia yang semakin tua.
  • Sejarah kesehatan keluarga yang pernah mengalaminya.
  • Trauma
  • Kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Iklim yang panas.
  • Daya tahan tubuh yang rendah. (Baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)

Kuku yang terinfeksi biasanya akan menyebabkan teksturnya bergelombang. Tak hanya itu, kuku yang bentuknya sudah tak normal ini tidak sakit maupun gatal sama sekali. Hanya sedikit gejala yang timbul karena infeksi ringan ini, atau bahkan penderitanya tak akan merasakan gejala sama sekali.

Namun pada infeksi yang lebih tinggi tingkat keparahannya, kuku bakal tampak memutih, dan bahkan menjadi lebih tebal. Kuku juga akan berpotensi lepas dari dasarnya dan sisa-sisa peradangan akan dijumpai pada bagian bawah ujung kuku kita.

Jenis dan Penyebab

Diketahui bahwa ada 4 jenis onikomikosis secara klasik. Di bawah ini dapat kita lihat apa saja jenisnya berikut hal-hal yang menyebabkannya.

  • Candida onikomikosis. Spesies yang bernama candida akan melakukan penyerangan pada kuku kita. Ini biasanya dapat mudah terjadi karena tangan kita terlalu sering kita rendam di dalam air. Infeksi maupun trauma dapat menjadi faktor risiko lainnya.
  • Onikomikosis subungual proksimal. Ini adalah jenis keadaan di mana penetrasi jamur terjadi di bagian lempek kuku yang pembentukannya belum lama. Melalui lipatan kuku proksimal-lah hal ini terjadi.
  • Onikomikosis dangkal putih. Penyebab utamanya adalah jamur yang mengivasi area lapisan superfisial lempeng kuku kita. Di sanalah akan terbentuk pulau-pulau putih, demikianlah kita menyebutnya.
  • Onikomikosis subungual distal. Penyebab dari jenis onikomikosis satu ini adalah Trichophyton rubrum di mana biasanya kukulah yang diserang. Bagian lainnya yang juga ikut terkena adalah bagian bawang lempeng kuku.

(Baca juga: bahaya fungi)

Pengobatan

Kabar baiknya, onikomikosis dapat ditangani dan diobati baik secara medis maupun secara alami. Berikut ini segala macam penanganan yang bisa dipertimbangkan.

  • Terapi bedah. Dokter biasanya akan melakukan tindakan bedah dengan scalpel.
  • Obat sistemik. Contoh-contoh obat jenis ini yang akan diberikan adalah terbinafin, itrakonazol, dan flukonazol.
  • Obat topikal. Contoh-contoh obat jenis topikal yang biasanya digunakan antara lain adalah siklopiroksolamin, amorolfin, dan juga bifonazol urea.
  • Minyak lavender. Karena mengandung sifat penyembuhan, minyak lavender dapat Anda pakai untuk menyembuhkan masalah infeksi jamur pada kuku. Dengan menerapkannya di bagian kuku di semua sisinya sebanyak 2-3 kali dalam sehari, dijamin hasilnya efektif.
  • Merendam kuku. Perendaman yang dilakukan di dalam air hangat yang sudah dicampurkan dengan sejumlah tetes disinfektan akan mampu menolong juga. Proses perendaman hanya boleh sekitar 5-7 menit, dan setelah itu diangkat serta dikeringan dengan benar. Selanjutnya, kuku perlu direndam di dalam alkohol gosok sekitar 20 menit yang perlu dilakukan sehari 2 kali, yaitu pagi dan malam sebelum tidur.

(Baca juga: kuku sering patah)

2. Lichen Planus

Kuku yang permukaannya tidak rata atau bergelombang juga dapat berkemungkinan menjadi gejala atau tanda dari lichen planus. Ini adalah kondisi penyakit kulit di mana akan timbul ruam gatal yang penyebarannya cukup cepat. Penyakit ini bukan jenis menular maupun penyakit menurun. (Baca juga: jenis-jenis penyakit kulit)

Penyebab

Pemicu dari lichen planus ini masih belum jelas dan pasti, namun tetap ada faktor risiko yang diduga berkaitan dengan lichen planus ini. Bahkan ada juga hubungannya dengan kekebalan tubuh yang menurun atau tidak normal. Diketahui pula bahwa respon sistem imun yang tak normal bakal berefek pada produksi protein secara berlebih yang dijadikan bahan antibodi. Berlebihannya protein ini yang kemudian menjadi penyabab timbulnya gejala serta reaksi lichen planus. Beragam faktor risiko lainnya antara lain adalah:

  • Infeksi hepatitis C.
  • Sejumlah logam, zat kimia, dan pigmen.
  • Vaksin flu.
  • Vaksin hepatitis B.
  • Ibuprofen yang termasuk dalam obat anti-inflamasi non-steroid.
  • Obat malaria.
  • Sejumlah obat lainnya yang biasanya digunakan untuk mengobati arthritis, darah tinggi, serta jenis-jenis penyakit jantung.

Bahaya Komplikasi

Apabila kasus ini tak segera ditangani dengan baik dan tepat, maka ada beberapa bahaya komplikasi yang penderita lichen planus akan alami. Di bawah inilah komplikasi-komplikasi tersebut:

  • Lichen planus erosif – Kondisi ini diketahui sebagai penyakit kronis yang berjangka panjang. Dari kondisi ini dapat timbul bisul yang akan membuat penderitanya tidak nyaman. Bahkan akan muncul juga rasa panas.
  • Pigmentasi kulit – Keadaan ini adalah di mana saat ruam akibat lichen planus telah bersih, area kulit yang terkena infeksi sebelumnya akan berubah warna. Ini akan menimbulkan rasa tidak percaya diri karena sama dengan memengaruhi penampilan kita.

(Baca juga: vitamin untuk daya tahan tubuh dan sumbernya)

Pengobatan

Obat yang akan diberikan oleh dokter ketika Anda memeriksakan diri hanyalah untuk membuat gejalanya mereda. Lichen planus diketahui sebagai penyakit yang tak dapat diobati. Namun pada kulit yang normal, penyakit ini termasuk ringan dan hanya akan bertahan selama beberapa bulan hingga tahun dan sembuh sendiri.

Perawatan dan pengobatan yang biasanya ditawarkan supaya gejala dapat berkurang dengan cepat antara lain adalah:

  • Retinoid. Jenis obat oles ini memang mudah digunakan karena Anda hanya akan perlu mengoleskannya ke bagian kulit sekitar kuku Anda atau kulit yang terkena infeksi. Untuk lichen planus, obat ini dianggap yang terefektif, namun akan cukup berbahaya bagi ibu hamil. Bahkan pada beberapa kasus, efek samping obat ini adalah iritasi kulit.
  • Kortikosteroid. Lichen planus biasanya akan menimbulkan peradangan, dan obat inilah yang akan menurunkan potensi inflamasi tersebut. Obat ini tergolong aman asalkan penggunaannya berdasarkan resep dokter. Penggunaan jangka pendek juga akan lebih baik ketimbang jangka panjang.
  • Acitretin. Metode pengobatan lichen planus ini hanya akan digunakan saat kondisi penyakit sudah parah. Ada petunjuk dokter yang bisa diikuti supaya konsumsi obat ini dapat dilakukan secara benar. Tapi perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat ini tak boleh dikombinasikan dengan obat lainnya.
  • Terapi penyinaran. Tipe terapi sinar yang pada umumnya digunakan ada 2 tipe, yakni UVB atau ultraviolet B dan juga PUVA atau psoralen plus ultraviolet A. Ketika obat lainnya tak mempan menghadapi lichen planus, PUVA yang pada akhirnya digunakan.
  • Krim non steroid. Pengobatan ini biasanya digunakan supaya aktivitas sistem imun penderita dapat diturunkan sehingga bisa membuat bercak atau ruam dapat dihilangkan.
  • Antihistamin. Untuk meredakan gejala-gejala gatal yang muncul di permukaan kulit beserta ruamnya, obat inilah yang digunakan.

Pencegahan

Lichen planus bukanlah suatu penyakit yang mudah untuk dicegah, tapi untungnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar Anda bisa menghindar dari penyakit ini.

  • Ikuti tips diet sehat dan seimbang. Ini artinya pola makan yang dianut harus yang bernutrisi. Konsumsi selalu makanan sehat, yaitu meliputi buah dan sayuran.

(Baca juga: cara menjaga kesehatan kuku)

3. Psoriasis

Bergelombangnya kuku juga kerap dihubung-hubungkan dengan psoriasis. Penyakit ini adalah sebuah kondisi kronis pada kulit secara jangka panjang. Selain kuku yang tak rata bentuknya, kulit beruam, kulit mengelupas, kulit menebal, dan kulit bersisik adalah gejala-gejala umum lainnya. (baca juga: dermatitis seboroik)

Memang nantinya pun akan muncul rasa gatal serta tak nyaman karena saking perihnya. Bahkan rasa gatal dan ruam bisa muncul di seluruh bagian tubuh tanpa pilih-pilih. Namun pada umumnya, kebanyakan kasus psoriasis hanya timbul pada bagian kulit kepala, siku, serta bagian bawah punggung dan lutut.

(Baca juga: kelainan autoimun)

Penyebab

Belum diketahui pasti apa penyebab sebenarnya dari psoriasis ini, namun diketahui bahwa ada gangguan autoimun yang bisa menyebabkannya. Ada jenis-jenis penyakit autoimun yang perlu untuk diketahui supaya kita dapat mencegahnya dengan baik. Gangguan autoimun ini ada hubungannya dengan sistem imun yang salah melakukan penyerangan terhadap sel-sel kulit sehat. Maka psoriasis muncul di saat sel-sel kulit tubuh dihasilkan secara lebih banyak alias berlebihan.

Pada banyak kasus, para penderita psoriasis ini akan mengalami pergantian se-sel kulit dalam hitungan hari saja. Terjadilah kemudian sel-sel kulit yang menumpuk dan membuat kulit menebal. Padahal normalnya, sel-sel kulit mati akan berganti dengan sel-sel kulit baru alias beregenerasi hanya dalam beberapa minggu sekali.

Tak hanya sistem imun yang dikatakan dapat menyebabkan psoriasis, ada juga sejumlah faktor risiko lainnya yang patut untuk diwaspadai:

  • Pemakaian obat-obatan tertentu.
  • Kulit mengalami cedera.
  • Tenggorokan terkena infeksi.
  • Faktor keturunan.

(Baca juga: cara mengobati kaki cantengan)

Pengobatan

Penanganan psoriasis perlu dilakukan segera setelah gejala-gejalanya telah didiagnosa. Pengobatan yang diberikan di bawah ini tujuan utamanya lebih kepada meringankan gejala. Pengobatan ini juga dapat membuat tekstur kulit lebih baik, tapi pemakaiannya bakal ditentukan oleh tingkat keparahan penyakit.

  • Obat suntik. Khusus pada metode pengobatan satu ini, biasanya justru diperuntukkan bagi yang keadaan psoriasisnya sudah terlampau tinggi. Bila reaksi sistem imun sudah berlebihan, maka obat suntikan ini akan diberikan sebagai penurun tingkat reaksi tersebut. Inflamasi kulit pun akhirnya bisa berkurang dengan obat ini.
  • Obat minum. Untuk tingkat keparahan yang tinggi, obat minum akan diberikan, terutama bila pengobatan lainnya tak mempan untuk menangani kondisi. Acicretin yang bertugas menurunkan hasil produksi sel-sel kulit akan diberikan. Contoh obat minum lainnya adalah ciclosporin di mana tugasnya adalah untuk membuat performa sistem imun berlebih dapat ditekan. Ada juga methotrexate dengan fungsinya yang bisa mengurangi peradanagn dan menurunkan hasil produksi sel-sel kulit.
  • Obat oles. Jenis obat inilah yang akan pertama kali diresepkan oleh dokter dan pada umumnya datang dengan bentuk krim maupun salep. Keuntungan dari pengobatan ini adalah kemampuannya yang bisa memperlambat produksi sel-sel kulit yang terlalu cepat. Untuk tingkat keparahan ringan hingga menengah, obat oleslah yang biasanya akan diberikan, seperti dithranol, coal tar, calcinerin inhibitors, kortikosteroid, dan analog vitamin D.
  • Fototerapi. Metode pengobatan ini cenderung dijadikan alternatif dan pengobatan ini bukan untuk dilakukan sendiri di rumah. Butuh dokter spesialis kulit yang menangani penderita psoriasis menggunakan proses fototerapi ini. Penggunaan sinar ultraviolet B dan A adalah kuncinya dan tiap sesi terapi durasinya bakal hanya beberapa menit saja dan dalam waktu seminggu beberapa kali. Dengan pengobatan inilah kecepatan produksi sel kulit bakal melambat.

(Baca juga: penyebab cantengan dan pengobatannya)

Rupanya kuku bergelombang dapat menjadi ancaman juga untuk kita karena kondisi tersebut berpotensi sebuah gejala dari penyakit-penyakit tersebut. Untuk memastikan apakah kuku bergelombang yang Anda miliki berbahaya dan masuk ke dalam salah satu kondisi di atas, segera periksakan ke dokter. Bila gejala-gejala lain seperti ruam dan gatal mulai bermunculan, memang sudah waktunya Anda menemui dokter spesialis kulit.

fbWhatsappTwitterLinkedIn