11 Gejala Usus Luka : Penyebab , Pencegahan dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gejala usus luka merupakan tanda tanda kelainan usus akibat dinding luka telah terjadi gesekan, Sayatan atau sobekan yang menyebabkan peradangan. Gejala usus luka dapat disebabkan oleh serangan bakteri dan virus yang muncul akibat dari gaya hidup dan kebiasaan buruk manusia dalam kehidupan sehari hari secara individu. (Baca Juga: Perbedaan Sakit Karena Virus dan Bakteri)

Gejala Usus Luka

Gejala usus luka yang mudah untuk dikenali, Diantaranya:

  1. Kram perut
  2. Perut terasa nyeri timbul tenggelam
  3. Sakit kepal
  4. Mual dan keinginan untuk muntah
  5. Tidak nafsu makan
  6. Penurunan berat badan
  7. Tubuh mudah kelelahan
  8. Terserang dehidrasi dan tubuh lemas
  9. Kesulitan buang air besar
  10. Terserang diare
  11. Demam dan meriang
  12. Wajah lesu dan kemerahan

(Baca Juga: Kram Perut Bawah , Bakteri Penyebab Diare)

Penyebab Usus Luka

Faktor pemicu munculnya gejala usus luka adalah bakteri dan virus yang bisa menginfeksi dinding usus melalui air, Makanan dan minuman.

1. Bakteri Campylobacter

Bakteri campylobacter merupakan bakteri yang dapat masuk pada makanan yang masih mentah, Pada penggunaan minyak gorengan yang berkali kali , Makanan setengah matang atau yang telah terkontiminasi dengan radikakl bebas. Gejala usus luka yang ditimbulkan dari campylobacter adalah kram perut, Mual dan serangan dema ringan hingga yang berat.

Baca Juga:

2. Bakteri Clostridium Difficile

Bakteri jenis clostridium difficile sering ditemukan pada rumah sakit yang tidak bersih atau karena penggunaan alat alat makan atau makanan yang diberikan para penderita dari rumah sakit yang kurang steril yang akhitnya dapat menyebabkan gejala usus luka berupa kurangnya nafsu makan, Perut terasa nyeri dan terserang diare . Kondisi ini biasanya menyerang orang orang yang sedang dirawat, Para lansia atau pengunjung rumah sakit yang memiliki daya tahan tubuh sedang tidak stabil.

3. Bakteri Echerichia coli atau E-coli

Bakteri e coli adalah jenis bakteri yang paling aktif menyerang anak dan dewasa yang menyebabkan munculnya gejala usus luka dan diare akibat penggunaan air minum yang telah tercemar kotoran manusia , Hewan dan organisme ain dari radikal bebas.

Baca Juga:

4. Bakteri Salmonella dan Shigella

Bakteri salmonella dan shigella adalah penyebab munculnya penyakit tipes yang awalnya ditandai dengan awal gejala usus luka diantaranya nyeri dan kram prrut, Mual, Demam dan sakit kepala. Bakterin ini terdapat pada makanan junkfood dan makanan yang sering dijual diudara bebas tanpa penutup atau pelindung makanan yang baik.

5. Bakteri Stephylococcus aureus

Bakteri stephylococcus aureus merupakan jenis bakteri yang ada pada makanan yang telah basi, Telah melewati batas tanggal penggunaan atau karena makanan yang telah terkontiminasi dengan udara kotor yang menyebabkan keracunan yang biasanya menyerang anak dan dewasa. Makanan yang dimaksud adalah produk susu, Roti dan telur. Keracunan yang terjadi awalnya berupa munculnya gejala usus luka seperti mual, Muntah, Perut nyeri, sakit kepala dan timbul demam.

Baca Juga:

6. Rotavirus

Rotavirus adalah jenis virus penyebab diare pada anak anak, Balita dan bayi yang intensitasnya telah parah. Rotavirus menyebabkan munculnya gejala usus luka yang cukup parah yaitu berupa mencret terus menerus, Kehilangan nafsu makan, Perut nyeri dan melilit serta munculnya demam yang berkepanjangan sehingga menyebabkan tubuh anak menjadi kurus.

7. Adenovirus

Adenovirus merupakan virus yang biasa terdapat pada makanan yang penyajiannya tidak steril dan karena pencucian bahan bahan yang akan dimasak kuraang higienis. Gejala usus luka akibat serangan bakteri jenis adenovirus adalah nyeri perut, Mencret mencret dan terserang demam. (Baca Juga: Penyebab Perut Melilit dan Mencret , Penyebab Mencret)

Pencegahan Agar Usus Tidak Luka

Tips mudah menghindari gejala usus luka

Pengobatan Tradisional Usus Luka

Tips menggunakan bahan bahan alami untuk mengatasi gejala usus luka yang dapat dibuat sendiri dirumah

  • Membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau selesai beraktivitas dengan sabun (Baca juga: Bahaya Akibat Tidak Mencuci Tangan Sebelum Makan)
  • Memasak amkan sampai benar benara matang dan tidak setengah matang atau mentah
  • Tidak makan makanan yang dibakar atau dipanggang secara berlebihan
  • Mencuci bahan makanan sebelum dimasak dengan air yang bersih dan mengalir (Baca Juga: Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan)
  • Hindari makanan junk food atau makanan siap saji
  • Hindari makanan yang sulit dicerna usus seperti daging merah, Produk susu dan makanan yang terlalu asam atau pedas
  • Tidak mengkosumsi minuman keras atau alkohol (Baca Juga: Efek Bahaya Alkohol Bagi Kesehatan)
  • Kurangi atau tinggalkan kebiasaan merokok
  • Hindari penggunaan obat obtana non-steroid secara berlebihan mislnya jenis ibu profen, Diclofene atau naproxen

Tidak terlambat makan atau kebanyakan makan. (Baca Juga: Cara Menurunkan SGOT dan SGPT Pada Hati)

1. Kunyit, Asam jawa dan garam

Kunyit dapat diparut dan diambil airnya (diperas) lalu tambahakan asam jawa dan garam secukupnya. Aduklah dengan menggunakan air matang sedikit untuk kemudian diminum 2 kali sehari secara rutin. Minuman tradisional yang nikmat ini dapat menyembuhkan gejala usis luka pada anak anak dan dewasa.

Baca Juga:

2. Daun jambu biji dan arang kayu jati

Ambilah 10 lembar daun jambu biji lalu tumbuklah hingga halus untuk kemudian tambahkan dengan arang kayu jati setengah potong seukuran jari telunjuk dan tambahkan pula air dengan takaran 3 gelas. Rebuslah hingga mendidih hingga menyisahkan air satu gelas saja. Minumlah ramuan tradisional yang dapat menghilangkan gejala usus luka 2 kali sehari secra teratur.

3. Jahe dan kunyit

Jahe dan kunyit meruoakan bahan herbal bermutu tinggi yang dapat mengatasi gejala usus luka yang masih ringan maupun sudah berat. Jahe dan kunyit adalah kombinasi penyembuh luka pada usus yang bekerja relatif lebih cepat krena keduanya memiliki zat anti bakteri yang sangat kuat dan aktif dalam melawan pergerakan dan pertumbuhan bakteri didalam jaringan tubuh manusia dan melindungi dinding usus dari serangan bkteri atau virus.

Baca Juga:

4. Daun kemangi

Rebuslah 3 genggam daun kemangi dan rebuslah dengan takaran 3 gelas hingga mendidih dan menyisakan air menjadi hanya satu gelas saja. Setelah dingin maka saringlah airnya untuk kemudian diminum 2 sampai 3 kali sehari. Daun kemangi adalah salah satu obat tradisional yang terbukti manjur mengatasi gejala usus luka karena dapat meredakan rasa nyeri dengan cepat dan memperkecil luka pada dinding usus serta menurunkan suhu demam. Namun perlu diketahui jangan berlebihan dalam penggunaannya untuk wanita, Cukup diminum antara 2 samapi 3 kali sehari karena efek samping daun kemangi bagi wanita dan kesehatan dapat muncul dan hanya akan memperparah kondisi usus yang sedang dalam masa penyembuhan.

5. Daun sambiloto dan madu

Ambillah dua genggam daun sambiloto untuk kemudian dicuci lalu direbus hingga mendidih agar efek samping daun sambiloto dapat hilang. Perlu diketahui bahwa air daun sambiloto tidak boleh setengah matang ketika dikonsumsi karena senyawa yang ada didalamnya justru akan meningkatkan kadar asam lambung yang akhirnya menggagalkan upaya penyembuhan pada usus yang terserang infeksi. Takaran yang dianjurkan adalah dengan air mineral 2 gelas biarkan mendidih hingga menyisakan satu gelas saja. Setelah didinginkan maka saringlah airnya lalu minumlah rebusan daun sambiloto yang sebelumnya telah ditaambahkan madu asli sesuai selera anda. Daun sambiloto adalah bahan herbal alami yang biasa digunakan untuk membuat obat tradisional yang berhubungan dengan penyakit pencernaan dan gejala usus luka.

Baca Juga:

6. Temulawak, Kunyit dan madu

Temulawak dan kunyit bisa dihaluskan dan diambil sarinya dengan cara diperas atau disaring. tambahkaan madiu sesuai selera lalu siap untuk dikonsumsi setiap hari antara 2 sampai 3 kali sehari. Gejala usus luka lebih mudah disembuhkan dengan ramuan temulawak, Kunyit da madu yang diiringi dengan konsistenitas secara individu untuk menjauhi makanan junkfood dan makanan pinggir jalan yang tidak memiliki perlindungan yang baik terhadap debu dan kotoran lain.

fbWhatsappTwitterLinkedIn