17 Penyebab Hati Bengkak – Gejala dan Cara Mengatasinya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bengkaknya liver bukan hanya karena ada cairan yang menumpuk seperti definisi pembengkakan yang biasanya kita ketahui. Hati yang bengkak ini juga dinamakan fatty liver di mana terdapat penumpukan lemak yang terdapat pada bagian hati. Memang terbilang normal apabila pada organ hati terdapat lemak, namun ini menjadi tak normal dan perlu diwaspadai ketika ada lebih dari 5-10 persen dari berat organ hati Anda adalah lemak.

Fatty liver juga dianggap sebagai gejala awal yang bisa memunculkan masalah di organ hati, berikut juga gangguan fungsi hati. Pembengkakan yang terjadi akan membuat liver sulit bekerja dengan baik yang kemudian akan diikuti dengan gejala-gejala dari penyakit liver. Ada beragam penyebab hati bengkak yang sebaiknya diketahui dan bisa dilihat sebagai berikut:

(Baca juga: gejala penyakit liver)

1. Mengkonsumsi Minuman Beralkohol

Sudah sangat jelas bahwa minuman beralkohol akan merusak kesehatan, termasuk juga organ hati di mana kandungan etanol di minuman keras akan benar-benar mengganggu fungsi hati. Dianggap sebagai racun, tentu ketika zat-zat tak sehat ini tertimbun di dalam hati akan membuat sel-sel di dalamnya akan rusak karena tak dapat menolerir zat racun tersebut terlalu lama. Inilah yang kerap kemudian menjadi penyebab penyakit liver yang dinamakan dengan istilah hepatitis alkoholik.

(Baca juga: bahaya minuman keras bagi kesehatan)

2. Penyumbatan pada Saluran Empedu

Saluran empedu yang tersumbat dikenal dengan istilah medis Cholelithiasis yang menjadi salah satu sebab mengapa liver bisa membengkak. Hati akan membuat cairan di dalam empedu dan kemudian menyimpannya dan apabila saluran dalam empedu itu tersumbat, hati akhirnya terhalang dari fungsinya dalam menyalurkan zat yang semestinya tersimpan di dalam kantong empedu. Bisa juga, substrat pada kantong empedu tak bisa disalurkan ke bagian pencernaan sehingga akan sangat penuh dan empedu pun tertimbun di dalam hati. Peradangan sel hati adalah risiko dari pembengkakan akibat penyumbatan di kantong empedu.

(Baca juga: bahaya batu empedu)

3. Infeksi Virus Hepatitis

Penyebab dari bengkaknya hati atau liver pada umumnya adalah infeksi virus hepatitis yang bahkan bisa membuat gagal dan rusaknya hati. Dengan begitu, hati tak akan mampu lagi melaksanakan fungsinya. Infeksi dari virus hepatitis ini adalah penyakit menular yang kita tahu punya serangkaian jenis kondisi, yaitu virus penyakit hepatitis A sampai dengan E dengan gejala berbeda pada setiap tipenya, begitu pun media penyebarannya. Hepatitis ini jangan diremehkan sekali-kali karena sebenarnya bisa menyebabkan kanker hati yang berujung pada kematian.

4. Keracunan

Hati adalah organ yang memiliki peran untuk menawarkan racun di dalam tubuh, tapi jika zat racun yang ada pada tubuh akhirnya tidak bisa dinetralisir, maka zat racun akan menumpuk di liver. Jika dibiarkan, lama-kelamaan selama beberapa tahun penumpukan zat semakin banyak dan hatilah yang akan terkena efek buruknya.

(Baca juga: bahaya keracunan aflatoksin)

5. Kolesterol Terlalu Banyak

Hati dalam salah satu fungsinya adalah untuk mengubah kolesterol menjadi asam lemak dan bila jumlah kolesterol di dalam tubuh terlalu banyak, kerja liver pun akan lebih berat jadinya. Itulah sebabnya juga, sakit kolesterol dihubungkan dengan membengkaknya organ hati. Pada akhirnya kolesterol tinggi jugalah yang akan membawa penderita memiliki penyakit liver.

6. Obesitas/Kegemukan

Berat tubuh yang berlebihan sangat mampu menaikkan risiko banyak penyakit serius yang parah, seperti stroke, jantung maupun tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tak hanya itu, kegemukan juga menjadi salah satu sebab hati bengkak karena saking banyaknya lemak yang menumpuk di bagian organ hati. Lipid atau lemak yang tertimbun di sel-sel hati kalau tidak ditangani akan membuat fungsi hati sama sekali gagal dan rusak dan akhirnya seluruh kesehatan pun akan menurun.

7. Diabetes

Penderita diabetes juga diketahui mampu menaikkan risiko menderita hati bengkak. Ingat bahwa hati juga memiliki peran untuk mengatur kadar gula dan juga menyimpan energi, namun pada penderita diabetes yang gula darahnya tinggi juga bisa menjadi pemicu pembengkakan hati yang malah membuat tugasnya kacau dan tak berfungsi seperti biasa. Bila diabetes ini sendiri tak ditangani maupun dicegah menjadi lebih parah, maka penyakit lebih serius adalah risikonya, seperti termasuk penyakit hati nantinya.

(Baca juga: gejala liver bengkak)

8. Munculnya Fibrosis Kistik

Bengkaknya hati juga tak melulu soal keracunan zat atau karena lemak yang menumpuk, hati yang bengkak pun bisa dikarenakan fibrosis kistik di mana kondisi ini mampu membuat hati bengkak membuat fungsinya rusak, bahkan penderita juga kebanyakan bisa-bisa mengalami kekurangan gizi. Tidaklah sama dengan penyebab lainnya, faktor satu ini merupakan keturunan atau genetik yang sudah cukup umum. Kondisi ini bisa menyerang orang dengan tak pandang usia dan bisa terjadi pada siapa saja.

9. Kelainan Bawaan

Mungkin Anda pernah mendengar seseorang yang mengalami kelainan bawaan yang terjadi pada metabolisme tirosin, homosistin, glikogen serta galaktose? Kelainan-kelainan ini rupanya bisa menjadi pemicu dari adanya organ hati yang bengkak sehingga akan membuat hati tak berfungsi seperti biasanya dan ini bisa menjadi penyebab serius jika juga diabaikan.

(Baca juga: ciri-ciri fatty liver)

10. Penyakit Adanya Penumpukan Asam Fitanik

Kondisi ini juga memiliki nama lain penyakit refsum di mana pada tubuh penderitanya akan terdapat asam fitanik yang tertimbun yang tak hanya akan memicu kerusakan saraf dan retina, tapi juga berimbas pada organ hati yang bisa bengkak dan menjadi kurang berfungsi dengan baik. Bahkan penyakit ini akan menimbulkan ketidaknyamanan pada pergerakan tubuh penderitanya karena saking kakunya dan bahkan pada tulang dan kulit juga mengalami perubahan. Kalau penderita hati bengkak biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi buah serta sayuran hijau, khusus penderita hati bengkak yang disebabkan penyakit ini tidak dibolehkan karena merupakan pantangan supaya penyakit tak merambat semakin parah ke hati.

(Baca juga: gejala fatty liver)

11. Abetalipoproteinemia

Pembengkakan hati juga bisa disebabkan adanya kondisi abelipopriteinemia atau sindrom malabsorpsi. Kondisi ini sama dengan adanya kondisi di mana penyerapan protein, lemak, karbohidrat, air, elektrolit, vitamin dan juga mineral menjadi sulit serta tidak optimal sama sekali di dalam tubuh yang akhirnya menjadi faktor terjadinya gangguan fungsi dari sistem pencernaan. Organ hati pun terkena imbasnya sehingga akan bengkak di mana aliran empedu menjadi terganggu serta mengalami rusaknya fungsi; jika dibiarkan justru akan semakin serius.

12. Mengikuti Program Diet Rendah Protein

Begitu banyaknya program diet yang bisa dipilih dan dijalani oleh seseorang, termasuk juga diet rendah protein yang padahal protein itu sendiri sangat diperlukan dan wajib diasup oleh tubuh dengan kadar normal. Ketika asupan protein rendah, ini menandakan adanya ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh sehingga mampu membuat seseorang mengalami yang namanya kurang gizi. Kondisi ini rupanya ada hubungannya dengan sakit liver yang berujung pada pembengkakan.

(Baca juga: makanan untuk penderita pembengkakan hati)

13. Efek Samping Berasal dari Obat

Tak semua obat yang Anda konsumsi bakal memberikan efek samping buruk, tapi hanya obat-obat tertentu saja dan hal ini pun bisa membuat hati menjadi bengkak karena efek sampingnya. Obat-obatan kimia yang sebaiknya dihindari untuk pemakaian terlalu sering dengan jangka waktu lama antara lain adalah tetrasiklin, metotreksat, karbon tetraklorid, asam valproat, serta kortikosteroid. Dengan pemakaian dosis tinggi pada semua obat tersebut, hati lama-lama tak bisa menoleransi dan kemudian menjadi rusak sehingga fungsinya yang biasa tak dapat dijalankan.

14. Efek setelah Operasi Usus Kecil

Bukan lantas berarti setelah Anda menjalani proses operasi usus kecil lalu efek buruknya akan dialami sesaat setelahnya. Ketika Anda kira bahwa kondisi pasca operasi sudah oke dan tak sakit lagi, serta saat Anda meyakini ketiadaan reaksi yang membahayakan kesehatan, lama dari setelah masa operasi bisa muncul reaksi yang berlebihan di mana bagian usus kecil-lah yang mengalami. Adanya pembengkakan dan terganggunya fungsi hati bisa disebabkan oleh kondisi semacam ini, maka tetap kontrol ke dokter akan lebih baik dan mengonsultasikan segala risikonya.

(Baca juga: ciri-ciri hati bengkak)

15. Kekurangan Kolesterol Esterase

Kolesterol biasanya asalnya adalah dari sintesis endogen pada tubuh serta makanan dan pada usus ester, itu akan mengalami proses hidrolisis oleh kolesterol esterase di mana kolesterol ini datangnya dari pankreas serta kolesterol bebas yang pembentukannya terserap di mukosa usus. Akibat kekurangan kolesterol ini rupanya bisa berimbas pada hati yang kemudian menjadi bengkak.

16. Sindrom Reye

Bengkaknya hati juga dipicu oleh Sindrom Reye yang memang pemicu satu ini dianggap paling langka, tapi juga paling serius di mana anak-anaklah yang akan menderita sindrom ini pada usia antara 6-12 tahun. Meski langka, namun peluang seseorang mengalaminya juga tetap ada, maka jika misal terdiagnosis harus cepat mendapatkan penanganan sebab bila tidak, kematianlah akibatnya. Pada umumnya, anak-anak dengan sindrom ini pun dapat pulih setelah mendapatkan pengobatan yang tepat sesudah beberapa minggu sehingga penyakit ini pada dasarnya tidak berkepanjangan.

17. Kekurangan Rantai Medium Arildehidrogenase

Tubuh yang ditelaah telah mengalami defisiensi rantai medium arildehidrogenase rupanya bisa berimbas pada hati. Pembengkakan hati bisa disebabkan adanya kekurangan hal tersebut dan ini ada kaitannya juga dengan metabolisme yang terganggu.

(Baca juga: gejala sirosis hati)

Gejala Hati Bengkak

Hati yang bengkak tentu menunjukkan adanya beberapa gejala di mana gejala tersebutlah yang akan didiagnosis dan kemudian penderitanya bisa mendapatkan penanganan maupun pengobatan yang tepat. Gejala dari hati bengkak adalah sebagai berikut ini:

  • Kulit yang kuning atau jaundis.
  • Selera makan menurun atau hilang.
  • Mendadaknya penurunan berat badan drastis.
  • Merasa lesu dan letih serta cepat lelah.
  • Perut terasa mual-mual.
  • Sendi terasa nyeri.
  • Muncul bau mulut yang kurang sedan berikut juga bau badan yang berlebihan.
  • Perut bagian atas kerap terasa nyeri.
  • Saat buang air kecil, air seni warnanya tidak normal, yaitu kuning kecoklatan.
  • Selaput mata yang berubah warna menjadi kuning.

Pada kondisi hati bengkak yang sudah kronis, gejalanya kira-kira antara lain:

  • Kencing yang disertai dengan darah.
  • Muntah darah.
  • Kaki yang mengalami pembengkakan.

(Baca juga: lemak di hati)

Cara Mengatasi Hati Bengkak

Untuk membuat hati bengkak tidak semakin parah, tentu ada berbagai cara untuk mengatasinya. Sebagian adalah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih baik dan sehat, sementara sebagian lagi bisa juga dengan memanfaatkan bahan-bahan tradisional untuk mengobatinya.

  1. Menjauhi Makanan Pantangan

Demi kesehatan hati dan pemulihan hati yang bengkak, makanan untuk menyehatkan fungsi hati yang sebaiknya dikonsumsi. Otomatis, tentu saja segala bahan makanan yang masuk ke dalam pantangan tidak boleh dikonsumsi sama sekali, bahan makanan yang Anda perlu jauhi adalah:

  • Bahan makanan dengan kandungan gas tinggi: durian, caisin, sawi, kol, lobak, nangka, kacang merah, singkong, dan ubi. (Baca juga: makanan yang mengandung gas tinggi)
  • Bahan makanan dengan kandungan lemak tinggi: alpukat, santan kental, jeroan, sumsung tulang, daging kambing, daging babi, dan juga kuning telur.
  1. Memanfaatkan Kunyit

Kunyit adalah bahan alami yang baik untuk mengatasi pembengkakan hati dan biasanya air rebusan kunyit merupakan obat tradisional yang ampuh. Kandungan antioksidan dan juga anti-inflamasi di dalam kunyit lumayan tinggi sehingga dapat diandalkan oleh rusaknya liver akibat pembengkakan. Air kunyit akan membantu supaya sakit dan disfungsi liver cepat membaik.

(Baca juga: cara mencegah kerusakan hati)

  1. Menggunakan Temulawak

Temulawak merupakan bahan tradisional yang telah dibuktikan keampuhannya untuk mengatasi sakit maag, tapi untuk pembengkakan dan kerusakan hati, temulawak juga bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai obat. Air temulawak yang diminum secara teratur akan mampu menyehatkan tubuh dan segala racun yang menumpuk di dalam tubuh maupun organ hati juga akan dapat diatasi.

  1. Tidak Mengonsumsi Alkohol

Karena salah satu penyebab hati bengkak adalah alkohol, tentu konsumsi alkohol yang terlalu banyak perlu dihentikan karena kebiasaan satu ini bisa membuat kerusakan hati tambah parah. Bukan hanya sekadar membatasi, akan lebih baik jika Anda tidak mengonsumsinya supaya fungsi hati kembali sehat.

(Baca juga: sirosis hati)

  1. Menggunakan Sambiloto

Tanaman satu ini benar-benar berguna untuk kesehatan, termasuk dalam mengatasi hati yang bengkak. Sel-sel rusak pada hati akibat pembengkakan bisa disembuhkan oleh sambiloto hanya dengan meminum air rebusannya secara rutin.

  1. Menghindari Diet Rendah Protein

Kekurangan gizi dan protein bisa berimbas pada pembengkakan hati, maka sebisa mungkin pola hidup sehat dan seimbanglah yang dijalani dengan mengonsumsi makanan penuh nutrisi seimbang. Tanpa diet dengan mengurangi salah 1 nutrisi penting tentu kesehatan Anda akan selalu terjaga.

(Baca juga: daftar makanan rendah kolesterol jahat)

  1. Perbanyak Buah dan Sayuran

Buah serta sayuran adalah yang paling baik dalam menjaga kesehatan seluruh organ tubuh, jadi ini jangan sampai dilewatkan. Kecuali oleh mereka yang menderita penyakit refsum, sayuran hijau justru disarankan untuk yang mengalami pembengkakan hati dengan pemicu lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn