11 Pengobatan Epilepsi Pada Anak dan Orang Dewasa

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa epilepsi itu ? banyak yang beranggapan bahwa epilepsi merupakan penyakit kejang-kejang, dimana penyakit kejang-kejang akan disertai buih busa ludah dari mulut. Seperti layaknya orang keracunan. Padahal tidak semuanya epilepsi mengalami kejang seperti itu. Epilepsi ini terjadi karena adanya gangguan pada bagian otak yang terserang, jadi kejang-kejang ini akan terjadi sesuai dengan kejang-kejang yang terjadi pula.

Kejang pada epilepsi ini bukanlah kejang yang dahsyat seperti yang orang yang sedang keracunan. Namun kejang pada epilepsi ini memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal ini masih tergantung bagian mana yang diserang oleh penyakit epilepsi ini. Kejang pada epilepsi dapat terjadi pada bagian kaki dan itu hanya terjadi pada bagian kaki saja, atau bahkan dapat terjadi pada bagian kanan dan itu terjadi pada bagian tangan saja, begitu pula pada mulut dan organ lainnya.

Bahkan kejang pada epilepsi ini bisa seperti nafas yang berhenti beberapa saaat, atau seperti melamun atau kehilangan kesadaran dan hal-hal lainnya. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit epilepsi ini sendiri adalah wajah terlihat tampak kebiruan dan juga wajah terlihat lebih pucat. Apasih penyebab dari epilepsi itu sendiri

Penyebab epilepsi

  1. Gangguan pada signal otak
  2. Terjadi cidera kepala
  3. Faktor genetik

Itulah penyebab dari epilepsi. Memang epilepsi ini disebabkan oleh faktor genetik, tetapi bukan berarti epilepsi ini merupakan penyakit turunan. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya gen yang sama sehingga memudahkan kejang epilepsi ini terjadi pada anaknya. Epilepsi ini dapat diobati dengan melakukan terapi secara rutin. Sebenarnya apaa saja sih hal-hal yang dapat memulihkan epilepsi, ada beberapa hal, tetapi hal-hal tersebut bukan untuk menyembuhkan epilepsi dari penyakitnya, tatapi ketika terjadi epilepsi, dalam artian menyadarkan kembali.

Epilepsi dapat dikurangi kadar kejangnya dengan menggunakan beberapa produk yang mengandung anti epilepsinya. Jadi epilepsi ini memang dapat di kurangin efek kejangnya menggunakan obat Anti Epilepsi atau biasa disebut dengan OAE. Adapun beberapa Obat Anti Epilasi yang dapat digunakan adalah

  1. Phenobarbital

Phenobarbital merupakan salah satu obat yang dapat digunakan untuk meredakan aktivitas yang berlebihan dalam kelistrikan yang terjadi di dalam otak. Epilasi merupakan suatu penyakit yang terjadi pada saat adanya aktivitas kelistrikan yang terjadi di dalam otak.

  1. Carbamaxepine

Carba ini memang merupakan obat yang dapat mengurangi kejang-kejang, itu sebabnya mengapa ia sangat cocok digunakn untuk obat epilepsi, kerja obat ini adalah mengembalikan dan menstabilkan kerja otak sehingga kejang akan sulit untuk terjadi pada otak.

  1. Phenytoin

Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya kejang yang terjadi akibat aktivitas elektrik. Aktivitas elektrik ini  terjadi di dalam otak. Kerja obat ini sama dengan obat yang tertera nomor sebelumnya. Ia berfungsi untuk menstabilkan kerja otak sehingga mengurangi kejang-kejang.

  1. Vigabatrin

Obat in merupakan obat yang terjadi hasil pendekatan senyawa. Sehingga ia mampu untuk dijadikan penghambat obat ini sangat cocok digunakan untuk penderita epilepsi karena ia dapat menghambat terjadinya kejang-kejang atau terjadinya setruman listrik pada otak.

  1. Sodium valproate

Obat ini merupakan salah satu obat dari berbagai macam obat yang bekerja dijaringan otak, jadi obat ini langsung bekerja pada jaringan otak.  Obat ini dapat bekerja sebagai penghambat terjadinya kejang-kejang di otak secara lama.

  1. Oxcarbazepine

Sama halnya dengan menggunaan obat yang lain oxcarbazepine ini adalah salah satu obat epilepsi dimana ia biasa diberikan oleh seorang dokter untuk pengobatan epilepsi. Dalam penggunaan obat anti epilepsi ini membutuhkan resep dari dokter, tidak boleh sembarangan dalam meminumnya karena harus sesuai atauran dan dosis dari dokter.  Obat ini biasa dikonsumsi sebanyak dua kali sehari. Dapat dikonsumsi sebelum makan maupun sesudah makan.tetapi lebih baik dikonsumsi sesudah makan.

  1. Topamax

Topamax merupakan obat yang memiliki indikasi untuk pengobatan epilepsi, bahkan tidak hanya untuk epilepsi saja, tetapi ia dapat digunakan untuk obat kejang lainnya. Komposisi dari obat ini adalah topiramate dimana dalam bahasa farmasi mrupakan janseen-Cilag. Efek dari mengkonsumsi topamax biasanya terjadi pusing, gangguan hati, somolen dan efek samping yang bisa dibilang cukup rngan lainnya.

  1. Tiagabine

Obat yang satu ini pun dapat mengendalikan otak dan dapat digunaka sebagai penyembuh kejang. Dalam obat ini dapat mengontrol kejang. Tetapi dia dapat mengontrol kejang jika terus mengkonsumsinya, jika berhenti mengkonsumsi bisa jadi kejang akan kembalai lagi. biasanya obat ini dapat diperoleh dengan resep dokter, tidak boleh sembarang orang mengkonsumsinya. Karena tiagabine ini merupakan obat yang berdosis tinggi. Bila tidak cocok dalam obat penggunaan obat ini biasanya memunculkan efek samping seperti munculnya bintink-bintik ungu pda kulit dan adanya gangguan dalam melakukan konsentrasi.

  1. Levetiracetam

Obat ini adalah obat anti-epileptik sehingga mampu mengontrol kejang yang terjadi akibat epileptik. Akibat adanya aliran listrik yang mengalir di otak. Untuk pengunaan obat ini diusahakan menanyakan terlebih dahulu kepada dokter resep yang seharusnya dikonsumsi. Meskipun dahulu pernah membeli. Tetapi untuk membeli yang kedua kalinya tetap harus dengan resep dokter. Tidak boleh asal membeli. Karena jika tidak sesuai dengan resep bisa mengakibatkan kematian.

  1. Lamotrigine

Obat ini memiliki efek samping seperti pusing, adanya pandangan ganda, atau ganguan konsentrasi. Selain itu ia juga menyebabkan pandangan menjadi kabur dan memunculkan ruam pada kulit. Efeksamping lain dari oat ini adalah dada sering merasakan nyeri dan bingung.

  1. Gabapentin

Gabatein adalah obat yang dapat digunakan untuk menangani kejang yang terjadi akibbat adanya kejang di otak. Sedangkan epilepsi merupakan gejala kejang yang terjadi pada otak. Jadi gabapentin ini memang cocok untuk digunakan sebagai obat penghambat terjadinya epilepsi kembali.

Itulah beberapa obat atau kandungan dalam obat yang dapat digunakan untuk terapi epilepsi, dengan mengunaakan terapi melalui obat itu secara ruitin dapat menghlangkan kejang-kejang. Meskipun ada bebarapa obat yang memiliki efek samping seperti mual, sakit kepala, gejala awal liver, lemak di hati , depresi, Asam lambung. Dengan berbagai efek yang ditimbulkan itu mengharuskan untuk memilih berbagai produk pengobatan epilepsi dengan baik dan benar, agar tidak menimbulkan penyakit yang lebih parah lagi yang justru dapat menyebabkan kematian. Jangan sampai penyakit ini menjadi penyakit paling mematikan di dunia yang tentu sangat berbahaya

fbWhatsappTwitterLinkedIn