Virus Ebola : Gejala, Cara Penularan dan Pencegahannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ebola adalah penyakit yang menyerupai demam berdarah tetapi disebabkan oleh penularan virus yang dibawa oleh hewan tertentu yang telah terinfeksi virus ebola misalnya pada kera dan kelelawar.

Gejala Tertular Virus Ebola

Pada seseorang yang terkena virus ebola awalnya akan mengalami gejala umum seperti halnya demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk, misalnya :

  • Terserang flu dan bersin-bersin (Baca penyebab flu virus dan cara mencegahnya)
  • Badan merasa tidak nyaman
  • Tubuh mengalami demam tinggi
  • Tenggorokan terasa sakit untuk menelan
  • Otot tubuh terasa nyeri dan tubuh lemas
  • Terserang sakit kepala yang berkesinambungan
  • Perut mual dan timbul muntah muntah
  • Terserang diare dan nafsu makan menurun
  • Tubuh menjadi lemas dan dehidrasi
  • Kondisi seperti ini jika tidak segera mendapat perawatan dari pihak kesehatan maka akan terjadi komplikasi penyakit lain misalnya perusakan fungsi hati dan kinerja ginjal makin melemah dan terjadi pendarahan hebat.

Cara Penularan Virus Ebola

Virus ebola sangat terkenal di Afrika yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh hewan tertentu seperti kera dan kelelawar. Berikut ini adalah cara penularan virus ebola kepada orang-orang yang sehat:

  • Kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus ebola adalah jalan mudah untuk seseorang tertular penyakit ebola. Misalnya seorang pemburu yang tanpa sengaja tangannnya ternoda dengan darah hewan buruan yang ternyata darah hewan tersebut telah terkontaminasi atau tertular virus ebola dari hewan lain misalnya kera atau kelelawar.
  • Daging bebek, kambing, kerbau, kuda, sapi, domba dan lain-lain jika ingin dijadikan bahan konsumsi lebih baik direbus terlebih dahulu pada suhu lebih dari 100 derajat celsius agar memperkecil resiko pertumbuhan virus ebola pada daging tersebut. Daging yang terinfeksi virus ebola tidak akan benar-benar aman jika tidak memasaknya dengan benar.
  • Jika seseorang yang terinfeksi virus ebola sedang berinteraksi langsung dengan orang-orang yang sehat maka penularannya tidak langsung terjadi kecuali jika si penderita  sedang bersin dan cairan percikan dari  bersinnya masuk ke rongga hidung atau mulut orang-orang yang sehat. Maka bisa dipastikan untuk 24 jam ke depan, orang-orang tersebut akan terinfeksi ebola juga.
  • Jika seorang yang  sehat tanpa sengaja bersinggungan atau bersentuhan dengan tubuh penderita ebola dalam keadaan kulitnya yang terluka, misalnya sedang berpelukan, bersalaman, atau berangkulan, maka penyebaran virus ebolanya akan menular dan berpindah dalam waktu yang paling singkatnya adalah  24 jam ke depan.

Cara Mencegah Tertular Virus Ebola

Untuk pencegahan agar virus ebola tidak kembali menyerang orang-orang yang sudah sembuh hendaknya dilakukan vaksinasi virus ebola dan mengkonsumsi antibiotik atau suplemen khusus untuk peningkatan daya tahan tubuh yang sebelumnya sudah direkomendasikan oleh dokter yang terkait. Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang belum terserang virus ebola agar tubuhnya terhindar dari penularan virus tersebut. (Baca juga : bahaya antibiotik tanpa resep dokter)

Baca juga : bahaya antibiotik untuk anak dan usia lanjut – efek samping antibiotik, obat berbahaya jangka panjang.

Virus ebola paling sering terjadi di negara Afrika dimana terdapat berbagai macam satwa  yang sebagian telah  terinfeksi virus ebola lalu ditularkan pada manusia. Namun kita yang berada di Indonesia pun tetap harus waspada dan berhati-hati untuk menghindari kemungkinan terjangkitnya virus ebola, diantaranya dengan cara-cara berikut :

  1. Membeli daging yang sehat

Jika ingin memasak daging hendaknya menggunakan daging yang sehat, segar dan lebih baik jika hewan yang dipilih tersebut hasil sembelihan sendiri atau asalnya dari hewan yang masih hidup.

  1. Menjauhi orang orang yang terinfeksi virus ebola

Sedapat mungkin untuk tidak berinteraksi langsung dengan orang-orang yang telah terinfeksi virus ebola. Gunakan masker mulut, kacamata atau baju pelindung jika ingin menjenguknya agar terhindar dari penularan virus ebola

  1. Mengonsumsi suplemen dan suntik vaksin

Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi atau multivitamin lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melakukan vaksin virus agar tubuh tidak mudah diserang berbagai bakteri dan virus terutama virus ebola.

  1. Memelihara dan menjaga hewan peliharaan dengan bijak

Hewan kera dan kelelawar dikenal sebagai binatang yang paling banyak terinfeksi ebola di Afrika Selatan , tertapi bukan berarti hewan jenis lain terbebas dari infeksi virus ebola. Kucing, anjing, babi, sapi, kuda dan lain-lain dapat juga terinfeksi ebola jika memang tertinfeksi ebola dari hewan lain yang sebelumnya telah terinfeksi. Peliharalah hewan kesayangan anda dengan tulus dan benar, menjaga gizi makanannya, memberinya vaksin setiap 6 bulan sekali, menjaganya dari berbagai macam kotoran dan penyakit agar penularan virus ebola tidak terjadi.

Baca juga Vaksin rabies pada manusia.

  1. Menghindari kontak darah dan cairan lain

Pasien penderita ebola di dalam darahnya terdapat virus yang mudah menular pada orang lain yang sehat, untuk itu hindarilah kontak darah dan cairan urin, feses atau percikan bersin dari penderita ebola. Hendaknya tidak mendekatinya sebelum masa pemulihannya dilakukan.

  1. Membiasakan untuk mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun  ketika sedang atau setelah bermain atau beraktifitas diluaran rumah. Karena virus ebola bisa saja telah bergabung bersama polusi udara daan menginfeksi hewan-hewan liar disekitar kita. Walaupun kemungkinan itu kecil dan hanya sering terjadi di Afrika , namun tak ada ruginya bukan jika anda meningkatkan  kebersihan diri dan lingkungan sejak dini? (Baca juga cara mencuci tangan yang benar dan steril).

  1. Tidak mendekati penderita ebola yang sudah meninggal dunia

Walaupun seseorang yang  menderita virus ebola sudah wafat namun aktifitas virusnya masih hidup dan dapat berkembang lebih luas lagi pada tubuh orang yang sehat dengan cara penularan lewat sentuhan tangan atau interaksi lansung tubuh anda pada tubuh jenazah. Virus ebola dapat bertahan hidup di permukaan kulit , sebaiknya hindari orang-orang yang meninggal karena terkena virus ebola dan biarkan pihak pihak tertentu yang mengurusnya yaitu orang-orang yang telah memahami dan mengetahui dengan benar tata cara pemandian hingga penguburannya.

  1. Waspada penggunaan toilet

Toilet yang sering digunakan oleh penderita ebola sering kali meninggalkan jejak virus nya yang tidak terlihat pada urin, feses, cairan muntah, cairan darah, cairan liur dan lain lain. Disarankan para petugas kebersihan untuk berhati-hati ketika membersihkan toilet tersebut dan sesering mungkin menaburkan cairan antiseptik di sekitar toilet untuk pencegahan virus ebola pada orang lain yang mungkin memakai jasa toilet yang sama.

  1. Menghindari kontak langsung dengan benda penderita

Baju, bantal, sepatu, selimut, handuk, saputangan, gelas, piring atau benda benda lain yang telah terkontaminasi dengan percikan darah atau percikan bersin dan muntahan lebih baik hindari sejauh mungkin. Biarkan pihak kebersihan yang menangani tindakan sterilisasi  terhadap semua barang-barang yang dipakai oleh penderita ebola.

  1. Sangat penting untuk memahami tentang Afrika sebelum anda pergi kesana

Jika harus bepergian ke Afrika, sebelumnya anda harus mencari tahu terlebih dahulu wilayah yang sering terjangkit ebola, dan hewan dari wilayah mana saja yang diklaim telah terjangkit virus ebola. Pengetahuan atau informasi akurat tentang penyebaran virus ebola hingga tentang pencegahannya melalui suntik vaksin sebelum anda menetap di negara Afika sangat penting sehubungan dengan banyaknya orang-orang yang terinfeksi virus ebola di sana. Sebaiknya carilah informasi seputar masalah penyakit ebola sebanyak mungkin agar kita lebih siaga dan waspada jika sudah berada di negara Afrika.

Pentingnya penutupan luka untuk mencegah penularan virus ebola

  • Jika seseorang ingin mengunjungi Afrika dan 100 persen sudah yakin akan kesehatan tubuhnya yang prima dan telah melakukan suntik vaksin, lebih baik tetaplah berhati-hati jika ada bagian tubuh yang masih memiliki luka. Luka yang dimaksud adalah luka kecil atau besar yang sifatnya terbuka dan belum sembuh total. Lakukan penutupan terhadap luka atau berilah cairan antiseptik dan antibiotik untuk menghambat penularan virus apapun yang biasanya bergabung dengan radikal bebas terutama virus ebola.
  • Lebih baik membawa peralatan kesehatan sendiri bagi luka terbuka lengkap dengan cairan antiseptik, obat antibiotik, vaksin dan beberapa peralatan pendukung lainnya seperti kain kasa dan plester. Penutupan luka harus sering dibersihkan lalu diberi pengobatan dengan cairan secara teratur dan plester penutup pun harus diganti setidaknya dua kali sehari jika anda aktif dalam aktifitas di luar rumah selama berada di Afrika.
fbWhatsappTwitterLinkedIn