29 Ciri-ciri Diabetes Kering dan Basah serta Cara Mencegahnya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diabetes terdiri dari 2 kondisi yang tergolong umum, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2 di mana diabetes tipe 1 adalah tipe yang sangat jarang dan kondisi ini biasanya terjadi diakibatkan oleh penghasil insulin atau pankreas yang rusak. Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah yang paling umum karena sebagian besar penderita diabetes terkena diabetes tipe 2 ini. Adanya produksi insulin yang berkurang sehingga akhirnya terjadi resistensi sel-sel tubuh terhadap insulinlah yang menjadi sebab seseorang mempunyai diabetes tipe 2.

Lalu sebenarnya apa diabetes basah dan diabetes kering? Diabetes basah dan kering merupakan sebutan yang diciptakan oleh masyarakat dan memang beredar di sekitar kita. Penggunaan istilah diabetes kering adalah untuk menggambarkan keadaan penderita diabetes tanpa adanya infeksi maupun luka, sedangkan penggunaan istilah diabetes basah adalah untuk menunjukkan kondisi penderita diabetes yang mengalami luka dan infeksi serta komplikasi yang sembuh dalam waktu lama.

(Baca juga: jenis-jenis diabetes)

Ciri-ciri Diabetes Kering

Karena sama-sama diabetes, sebenarnya antara ciri-ciri dari penderita diabetes kering dan basah tidak jauh berbeda. Berikut ini adalah sejumlah ciri dari diabetes kering yang akan dialami oleh penderitanya.

  1. Buang Air Kecil Lebih Sering

Saat seseorang terkena diabetes kering, salah satu tanda yang paling kelihatan adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat dan ini biasanya dipicu oleh adanya produksi berlebih glukosa yang ada di dalam tubuh. Ketika hal seperti ini terjadi, akhirnya fungsi ginjal pun terganggu dan kinerjanya menjadi tidak maksimal. Buang air kecil yang lebih sering ini adalah gejala yang akan lebih sering terjadi saat Anda tidur di malam hari dan mengharuskan Anda untuk bangun berkali-kali.

Mungkin Anda mengira bahwa gejala ini adalah tanda bahwa buang air kecil Anda prosesnya terlalu lancar, karena Anda akan mengeluarkan dalam jumlah yang banyak. Namun ketika ini terjadi setiap malam sampai Anda tidak bisa tidur dan terkena gangguan tidur, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk perubahan frekuensi buang air kecil.

(Baca juga: cara memastikan terkena diabetes atau tidak)

  1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah suatu kondisi di mana Anda akan menjadi sering merasa haus dan tenggorokan selalu terasa kering. Sering merasa haus memang tidak selalu menjadi ciri-ciri dari penyakit diabetes karena orang yang cepat haus bisa jadi juga merupakan tanda Anda akan kena flu. Lihat-lihat juga apakah Anda merasakan atau mengalami adanya gejala lainnya, maka Anda memang kemungkinan menderita diabetes kering.

Dehidrasi dapat terjadi karena hilangnya air pada tubuh kita cukup banyak dan air ini hilang sebab tubuh menggunakan cairan dalam tubuh untuk menghancurkan gula dalam darah; maka segera periksakan ke dokter agar tidak menjadi serius. Dehidrasi juga dapat dipicu oleh adanya jumlah glukosa yang terbuang melalui seringnya buang air kecil yang tidak ada proses penyaringan seperti sebagaimana seharusnya.

  1. Kesemutan

Bila tidak ada masalah lalu Anda merasa tiba-tiba kesemutan dan kesemutan ini kerap terjadi di bagian tangan serta kaki yang juga dikenal dengan istilah neuropati. Ketika Anda merasa kesemutan, ini berarti sistem saraf telah terkena kerusakan secara bertahap dan kerusakan ini disebabkan oleh glukosa. Neuropati sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan umum untuk menggambarkan keadaan yang berhubungan langsung dengan fungsi saraf yang terganggu.

Kadar gula darah yang begitu tinggi di atas normal-lah yang membuat pembuluh darah kapiler menjadi rusak dan terganggu. Kesemutan ini akan diawali dengan rasa seperti Anda tengah kehilangan rasa sehingga saat menyentuh maupun disentuh sesuatu atau seseorang maka Anda tidak akan merasakan apa-apa seperti kondisi seharusnya. Sering kesemutan berisiko lebih parah, yaitu keadaan di mana mati tangan dan kaki akan mati rasa sama sekali.

  1. Mudah Lelah

Cepat lelah memang bukanlah menjadi gejala diabetes karena para penderita anemia atau kurang darah pun akan mengalami keadaan seperti ini. Gula darah atau glukosa adalah yang seharusnya mengalami perubahan menjadi energi dan energi tersebutlah yang membuat Anda selalu aktif dan bersemangat. Hanya saja, dikarenakan berlebihnya jumlah produksi glukosa, kinerja pankreas pun akhirnya tidak maksimal sehingga glukosa pun akhirnya malah diubah oleh hormon insulin menjadi lemak.

(Baca juga: bahaya diabetes)

  1. Mudah Lapar

Mudahnya seseorang menjadi lapar bisa juga dikarenakan mengidap diabetes kering yang tidaklah ia sadari. Rasa lapar akan terus melanda meskipun Anda sudah makan dan penjelasan untuk kondisi ini adalah karena adanya peningkatan glukosa yang penyalurannya terhambat ke seluruh sel yang ada di dalam tubuh. Jadi selain menjadi sering haus, Anda juga akan menjadi lebih sering merasa lapar.

(Baca juga: penyebab cepat lapar)

  1. Tubuh Terasa Pegal

Bila Anda merasa tubuh terasa pegal-pegal padahal tidak melakukan kegiatan yang berat, maka itu tandanya bisa jadi Anda menderita diabetes kering. Tubuh yang pegal bisa juga disebabkan oleh dehidrasi di mana otot pun menjadi kering sehingga timbul rasa pegal dan tidak nyaman ketika Anda bergerak sedikit saja. Apabila ada gejala lainnya yang menyertai dari tubuh yang pegal-pegal, maka Anda perlu mencurigainya dan memeriksakannya.

(Baca juga: pundak kaku dan pegal)

  1. Penglihatan Menjadi Kabur

Penglihatan yang tadinya begitu sempurna dan sehat, kemudian berangsur memburuk, besar kemungkinan ini adalah ciri-ciri diabetes kering. Memang kondisi penglihatan yang menjadi tak jelas alias kabur bisa juga sebagai tanda kemunculan masalah pada indera penglihatan Anda secara khusus, namun jika Anda menemukan adanya kejanggalan atau ciri diabetes kering lainnya tentu hal ini pun dapat dipastikan positif bahwa Anda mengidapnya.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit mata)

  1. Mulut Kelihatan Kering

Ciri-ciri penderita diabetes kering lainnya adalah mulut yang kelihatan kering. Kondisi seperti ini dapat terjadi jika Anda mengalami yang namanya dehidrasi yang sangat berlebihan sehingga kulit dan mulut pun akan tampak kering. Dehidrasi yang berlebihan menandakan kelembaban pada kulit pun menjadi berkurang drastis dan memunculkan masalah kekeringan pada kulit.

(Baca juga: penyebab bibir pecah-pecah dan kering)

  1. Mudah Mengantuk

Seseorang yang memiliki diabetes kering akan sangat gampang mengantuk dan ini biasanya justru terjadi di pagi sampai siang hari rasa ngantuk itu akan lebih terasa. Sejumlah orang yang menderita diabetes kering akan merasakan ngantuk terutama di jam 10-12 siang di mana bila dibuat istirahat, maka diketahui bahwa kondisi gula darah akan dapat bertambah dan keadaan diabetes sendiri akan semakin serius.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk)

  1. Kulit Gatal-gatal

Ciri dari diabetes kering adalah menimbulkan rasa gatal meski tidak digigit nyamuk atau terkena alergen. Kulit gatal-gatal ini bisa terasa secara tiba-tiba dan akhirnya malah menimbulkan iritasi juga.

  1. Sakit Kepala

Sakit kepala dapat muncul sebagai akibat dari ciri yang lainnya, seperti kurang energi yang tidak hanya akan menjadikan tubuh lemah, tapi juga otomatis bakal sakit kepala. Belum lagi adanya gangguan tidur yang disebabkan oleh berkali-kali buang air kecil yang terjadi lebih sering di malam hari.

  1. Nafsu Makan Menurun

Meski nafsu makan normal dan justru meningkat, Anda akan tetap sering merasa lapar. Walau Anda makan banyak, berat badan akan menurun terus secara drastis. Berat badan biasanya dapat turun ketika Anda melakukan diet, tapi jika terus menurun tanpa alasan di mana perut sebenarnya terus diisi dan nafsu makan normal, Anda positif mengidap diabetes kering.

  1. Bau Mulut

Bagi penderita diabetes kering, ciri yang muncul dan akan dapat dirasakan juga oleh orang sekitar Anda adalah bau mulut. Kondisi ini dapat timbul di mana pemicunya adalah hasil lemak yang dibakar bersama dengan aseton untuk dijadikan energi yang memroduksi keton. Keton ini adalah senyawa yang aromanya agak mirip seperti aroma buah.

  1. Kaki Membengkak

Kaki terlihat membesar dan ukurannya berubah tidak seperti biasanya? Pembengkakan dapat terjadi pada penderita diabetes kering dan hal ini merupakan kondisi yang termasuk umum. Karena pembengkakan juga biasanya menjadi tanda adanya penyakit jantung, tentu memeriksakannya akan menjawab secara jelas keadaan Anda sebenarnya.

(Baca juga: ciri-ciri kolesterol tinggi dan cara mengatasinya)

  1. Terdapat Luka

Pada penderita diabetes kering akan terdapat luka yang cukup lama untuk sembuh. Luka yang muncul di bagian kulit Anda penanganannya jauh lebih mudah daripada yang menderita diabetes basah. Ini dikarenakan penderita diabetes kering lebih mempunyai gula darah yang terkendali. Dibandingkan dengan penderita diabetes basah, kadar gula darah dari penderita diabetes kering masih termasuk tidak terlalu tinggi.

Peluang munculnya luka pada penderita diabetes kering memang terbilang besar, tapi kemungkinan untuk sembuh juga besar, bahkan lebih besar dari luka pada diabetes basah. Penanganan untuk luka-luka tersebut pun tidak sampai harus diamputasi seperti yang pada umumnya dilakukan terhadap para penderita diabetes basah.

(Baca juga: cara mengobati diabetes)

Ciri-ciri Diabetes Basah

Setelah mengetahui betul ciri-ciri dari diabetes kering, kini yang Anda perlu ketahui adalah ciri-ciri dari diabetes basah yang bisa dibilang kondisinya terbilang lebih serius daripada diabetes kering.

  1. Sering Mengantuk dan Menguap

Sama seperti ciri dari diabetes kering, salah satu ciri diabetes basah adalah penderita akan kerap merasa mengantuk. Mungkin Anda tidak begadang atau tidur Anda begitu pulas, tapi keesokan harinya Anda akan mulai menguap dan merasa mengantuk selama sehari penuh. Orang yang mengalami penyakit gula akan sering mengalami rasa kantuk, ditambah juga gangguan tidur akibat terlalu sering buang air di malam hari sehingga tidak mendapatkan kualitas tidur terbaik.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk dan lemas)

  1. Kerusakan Gusi

Pada ciri penderita diabetes kering, kerusakan atau gangguan gusi tidak dialami, tapi justru penderita diabetes basahlah yang biasanya mengalami kerusakan gusi. Contoh kondisi di mana gusi dikatakan mengalami gangguan adalah warnanya yang tadinya merah mudah menjadi merah. Gusi yang membengkak juga termasuk pada kategori gangguan gusi, bahkan gusi juga kemungkinan bisa teriritasi.

(Baca juga: penyebab gusi bengkak)

  1. Masalah Kulit

Masalah kulit sebenarnya juga dialami para penderita diabetes kering, seperti halnya gatal. Namun untuk penderita diabetes basah, tidak hanya gatal yang akan muncul karena kulit juga berkemungkinan besar akan mengalami iritasi dan kekeringan. Gatal-gatal ini terjadi begitu saja tanpa adanya alasan yang jelas dan bila terjadi kekeringan ditambah iritasi, maka akan memunculkan luka baru, entah itu di bagian kaki atau tangan atau bagian tubuh lainnya.

  1. Sering Lelah

Tidak begitu berbeda dari ciri diabetes kering, penderita diabetes basah juga akan mudah serta sering lelah di mana tubuh pun akhirnya menjadi lemah. Energi yang bisa didapat dari gula tidaklah banyak karena pada akhirnya glukosa diubah oleh hormon insulin menjadi lemak sehingga tubuh tidak mendapatkan daya untuk melakukan aktivitas. Kegiatan yang lebih banyak sedikit saja akan membuat Anda cepat lelah dan ini adalah ciri penyakit gula yang paling umum.

  1. Kerap Merasa Haus

Dehidrasi pun dapat menyerang penderita diabetes basah dan dehidrasi ini terjadi dikarenakan rasa haus yang melanda. Hal ini cukup umum dialami oleh orang yang menderita diabetes karena gula yang ada di dalam darah rupanya dihancurkan oleh cairan yang digunakan oleh tubuh sehingga akhirnya cairan dari air minum yang Anda konsumsi menghilang di dalam tubuh. Itulah mengapa kebanyakan penderita lebih sering haus dan juga mengalami dehidrasi.

(Baca juga: bahaya akibat kurang minum air putih)

  1. Infeksi

Diabetes basah lebih serius dibandingkan diabetes kering karena penderita akan lebih berisiko terserang infeksi jamur. Infeksi jamur dapat mengenai para penderita karena sistem daya tahan tubuh penderita yang turun. Infeksi pun dapat terjadi di jaringan otot, jaringan saraf, serta jaringan kulit di mana bakter Bacillus fusiformis atau Clostridium perfringenslah yang mengakibatkannya.

Biasanya infeksi akan muncul di area yang termasuk lembab, seperti daerah vulva, serviks, usus, mulut dan bahkan organ penting seperti paru-paru. Penderita diabetes basah juga dapat mengalami infeksi di area kaki. Semua berawal dari luka atau iritasi di kulit yang kemudian menjadi sebuah infeksi yang parah. Jangan membiarkan bakteri berkembang dan tumbuh di organ luar maupun dalam tubuh Anda karena kebusukan akan menjadi akibatnya. Ketika telah membusuk, amputasi adalah solusi yang kerap diambil oleh dokter.

  1. Penglihatan Kabur

Sama halnya dengan penderita diabetes kering, penglihatan penderita diabetes basah menjadi tidak jelas alias menjadi kabur sehingga akan mengganggu segala kegiatan yang dilakukan. Ini bisa terjadi karena kadar glukosa yang ada pada tubuh akan naik sehingga pembuluh darah akan menjadi rusak. Tak hanya rusaknya pembuluh darah yang menjadi hal serius di sini, tapi cairan yang menuju ke daerah penglihatan atau mata pun bakal terbatasi. Masalah seperti ini tidak perlu dikhawatirkan karena ketika penderita dapat menormalkan kembali kadar gula darah, ciri diabetes basah ini juga akan pun akan normal kembali.

  1. Buang Air Kecil Terlalu Sering

Kondisi ini dapat ditemukan pada penderita diabetes kering, tapi rupanya diabetes basah juga memiliki ciri ini. Seringnya buang air kecil apalagi di malam hari dapat memicu masalah lainnya, seperti gangguan tidur. Keadaan ini ada hubungannya dengan ciri dehidrasi karena penderita akan lebih banyak minum air putih yang otomatis akan membuat hasrat buang air kecil meningkat, jadi tidak heran bila Anda harus bolak-balik kamar mandi karena masalah cepat haus.

(Baca juga: penyebab sering buang air kecil dan diagnosisnya)

  1. Terdapat Luka yang Sulit Sembuh

Seperti yang disebutkan sebelumnya, gatal-gatal, kekeringan dan iritasi dapat menjadi masalah yang timbul di kulit dan parahnya, ini dapat menjadi luka basah yang tak bisa disembuhkan. Walau banyak yang mengatakan bahwa luka pada penderita diabetes basah akan membutuhkan waktu begitu lama untuk pulih dengan penanganan yang rumit, luka tersebut tidak dapat sembuh pada hampir semua kasus diabetes basah. Perlu diketahui bahwa penderita diabetes basah memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi.

Kebanyakan yang mengidap diabetes basah akan mempunyai kadar gula darah yang tidak dapat dikendalikan saking tingginya. Pada akhirnya ini menjadi suatu hal yang kurang menguntungkan, sebab jika terjadi luka pada kulit maka akan perawatan untuk kesembuhannya lebih lama. Banyak kasus dapat dilihat bahwa luka yang tidak mendapat penanganan secara tepat berubah menjadi infeksi, lalu selanjutnya berubah menjadi kematian jaringan atau ganrene. Dengan begitu, satu-satunya solusi untuk itu adalah mengamputasi bagian tubuh yang dipenuhi luka dan infeksi tersebut.

  1. Penurunan Berat Badan Drastis

Pada diabetes basah, penderita juga akan mengalami penurunan berat badan walaupun mungkin nafsu makan seperti biasa dan perut tetap terisi secara stabil.

(Baca juga: penyebab berat badan turun drastis)

  1. Pegal-pegal pada Otot

Dehidrasi tidak hanya akan membuat Anda cepat haus dan berimbas pada seringnya buang air kecil yang kerap terjadi di malam hari, bahkan karena dehidrasi tubuh menjadi pegal-pegal. Otot yang pegal ini tampaknya menjadi ciri umum dari diabetes sebab keadaan ini pun dapat dialami penderita diabetes kering.

  1. Pusing dan Mual

Bila kondisi penderita diabetes kering akan mengalami sakit kepala, hal ini juga dapat dirasakan oleh Anda yang menderita diabetes basah. Rasa pusing pada diabetes basah terkadang juga akan disertai dengan rasa mual.

(Baca juga: penyebab sakit kepala)

  1. Mudah Lapar

Penderita diabetes basah tidak akan kekurangan nafsu makan karena justru nafsu makan akan sangat naik di mana Anda pasti tidak akan ragu untuk makan banyak. Meski demikian, Anda akan merasa cepat lapar lebih dari biasanya terlepas dari seberapa banyak dan sering Anda mengisi perut. Selain merasa cepat haus, Anda pun akan sering lapar yang walaupun sudah diisi secara normal berat tubuh tidak akan naik tapi justru malah menurun drastis.

  1. Kesemutan

Sama dengan kondisi dari diabetes kering, ciri yang kerap dialami oleh penderitanya adalah kesemutan pada bagian kaki dan juga tangan. Bila demikian, Anda wajib lebih waspada karena itu artinya sistem saraf telah terserang dan sebentar lagi bisa menjadi rusak.

(Baca juga: bahaya kesemutan)

Pencegahan Diabetes Kering dan Basah

Telah diketahui ciri-ciri dari diabetes kering dan juga basah, adakah cara yang bisa dilakukan supaya mencegah kondisi diabetes menjadi lebih serius?

  1. Mengendalikan Gula Darah

Membuat kadar gula darah dalam tubuh senantiasa normal adalah yang terpenting. Untuk melakukannya, Anda perlu mengonsumsi obat anti-diabetes. Selain itu, Anda juga bisa memeriksa kadar gula darah dengan menemui dokter untuk checkup secara teratur.

  1. Menjauhkan Diri dari Rokok

Sebisa mungkin Anda perlu mengupayakan agar terhindar dari kebiasaan merokok yang dapat meningkatkan risiko diabetes kering. Bahaya merokok sangat besar dan kebiasaan buruk ini sudah saatnya untuk dihentikan. Bahkan sebagai perokok pasif pun sebaiknya jangan alias Anda perlu juga menghindari para perokok aktif; ketahui bahaya menelan asap rokok.

  1. Menjalankan Pola Makan Sehat

Kondisi penyakit diabetes berawal dari pola makan sembarangan di mana Anda pasti akan dengan senang hati mengonsumsi makanan apa saja yang tidak baik untuk tubuh. Makanan berkandungan lemak jenuh tinggi, makanan/minuman manis, makanan berkalori tinggi, serta makanan/minuman berbahan pengawet perlu dijauhi dan dibatasi ketat. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi biji-bijian, sayuran serta buah-buahan yang segar alami dan penuh dengan kandungan serat maupun nutrisi.

  1. Bergerak Aktif

Tubuh perlu bergerak aktif dan berolahraga rutin adalah solusi terbaik supaya mencegah obesitas serta darah tinggi. Carilah olahraga yang sederhana namun sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti jogging di pagi hari atau bahkan aerobik yang bisa dilakukan seminggu sekali dengan waktu paling tidak 2 jam.

  1. Menjauhkan Diri dari Stres

Setiap orang pasti pernah dan banyak mengalami stres, tapi selalu ada cara untuk mencegah maupun mengatasi rasa stres tersebut. Apapun penyebab stres tersebut, ini bisa memicu tekanan darah tinggi dan bahkan obesitas karena pelarian dari adanya tekanan adalah dengan makan sebanyak mungkin untuk mendapatkan kenyamanan. Tak hanya itu, stres bahkan menjadi penyebab terjadinya resistensi insulin yang membuat kadar gula sulit dikendalikan.

  1. Istirahat Cukup

Tidur cukup dan berkualitas di malam hari jelas merupakan cara untuk menjadi sehat. Kurangnya tidur bisa menjadi pemicu meningkatnya nafsu makan seseorang dan inilah yang akan membuat seseorang mengalami obesitas. Pola istirahat yang benar dan perlu untuk diikuti adalah 7-8 jam setiap hari sebagai cara meningkatkan stamina sehingga semangat dan konsentrasi dapat terjaga dengan baik juga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn