6 Penyebab Cegukan Tidak Berhenti – Diagnosis dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siapa yang belum pernah mengalami cegukan? Bisa dipastikan hampir setiap orang pernah mengalami cegukan. Namun kebanyakan cegukan hanya bersifat sementara dan akan berhenti dengan sendirinya. Lalu bagaimana jika cegukan terjadi secara terus-menerus dan tidak segera berhenti? Cegukan yang berkepanjangan atau terus-menerus merupakan kondisi yang tidak lazim dan bisa jadi menandakan adanya gejala penyakit yang serius.

Cegukan sendiri disebabkan oleh kontraksi diafragma. Lebih lanjut, diafragma merupakan lembaran besar otot yang berada di bawah paru-paru dan bersama dengan otot-otot interkostal membuat kita bisa melakukan proses pernafasan. Kontraksi otot-otot tersebut akan menyebabkan terhisapnya udara ke paru-paru dan udara yang masuk dengan cepat membuat eppiglotis menutup. Penutupan eppiglotis secara mendadak tersebut menyebabkan suara ‘hik’ ketika Anda cegukan.

Penyebab Cegukan Tidak Berhenti

Umumnya cegukan hanya terjadi selama beberapa menit atau beberapa jam kemudian berhenti dengan sendirinya. Lalu bagaimana jika cegukan berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama, misalkan beberapa hari atau beberapa minggu? Bisa jadi ada kondisi lain di dalam tubuh Anda yang menyebabkan cegukan tidak berhenti. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ada beberapa faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan cegukan tidak segera berhenti atau bisa berlangsung dalam kurun waktu yang berkepanjangan (menurut jurnal dalam US Natinal Institutes of Health’s National Library of Medicine):

1. Kerusakan Pembuluh Darah di Otak

Kondisi serius yang bisa menyebabkan cegukan Anda tidak berhenti bisa jadi karena adanya kerusakan pembuluh darah di otak. Stroke iskemik merupakan salah satu kasus kerusakan pembuluh darah otak yang ditandai dengan cegukan berkepanjangan. Berdasarkan beberapa penelitian, tidak jarang penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami cegukan yang berkepanjangan. Selain stroke iskemik, cegukan yang berkepanjangan juga bisa menandakan adanya penyakit lupus eritematosus sistemik. Bagi anda yang telah berusia lanjut, sebaiknya Anda waspada jika Anda mengalami cegukan berkepanjangan karena bisa jadi kondisi tersebut menandakan adanya kerusakan pembuluh darah di otak. Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini sering mengabaikan hingga terjadi akibat yang fatal akibat keterlambatan diagnosis dan juga penanganan.

(Baca juga: pembuluh darah pecah di otak)

2. Radang, Cedera, atau Tumor Sistem Saraf Pusat

Penyebab lain dari cegukan berkepanjangan bisa jadi karena adanya peradangan yang melibatkan saraf optik dan juga sumsum tulang belakang. Kondisi tersebut tidak hanya menyebabkan cegukan berkepanjangan, tetapi juga sering menimbulkan gejala lain seperti mual dan muntah. Cedera otak yang berakibat pada pembengkakan pembuluh darah arteri celebellar (pembuluh darah yang terletak di otak kecil) juga bisa menyebabkan cegukan tidak berhenti. Selain kedua kondisi tersebut, cegukan tidak berhenti juga bisa dipicu oleh tumor otak. Lebih lanjut, jika tidak segera ditangani, tumor otak bisa berkembang menjadi kanker otak. Gejala cegukan yang tidak segera berhenti tersebut biasanya akan menghilang ketika dilakukan operasi untuk menghilangkan tumor yang ada di otak.

3. Gangguan Jaringan Sepanjang Jalur Saraf Perifer

Gangguan jaringan sepanjang salur saraf perifer bisa meliputi berbagai macam kondisi. Kondisi pertama misalnya adalah penderita sarkoidosis kelenjar getah bening mediastinum. selain itu, infiltrasi tumor pada diafragma juga bisa menyebabkan cegukan tidak berhenti. Cegukan berkepanjangan juga bisa menjadi salah satu gejala dari kanker tenggorokan. Bahkan menurut penelitian, sebanyak 27% penderita kanker tenggorokan bisa mengalami cegukan berkepanjangan hingga 48 jam.

4. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan ternyata juga bisa menyebabkan cegukan tidak berhenti. Penyakit asam lambung atau yang sering disebut dengan GERD adalah salah satu gangguan pencernaan yang bisa ditandai dengan gejala cegukan tidak berhenti. Bahkan menurut penelitian, sebanyak 8% pria dan 10% wanita yang menderita GERD mengalami gejala cegukan yang tidak berhenti atau berkepanjangan. Selain cegukan berkepanjangan, penyakit GERD juga ditandai dengan gejala lain seperti nyeri ulu hati, kesulitan menelan, suara serak, bau mulut, dan juga nyeri di bagian lambung.

(baca juga: ciri asam lambung dan obatnyamadu bagi penderita asam lambung)

5. Pasca Operasi dan juga Anestesi

Sebuah studi melaporkan bahwa seorang individu yang menerima operasi Whipple dan kolestomi sesudahnya mengalami cegukan yang berkepanjangan. Selain itu, sebuah studi juga menunjukkan bahwa penggunaan anestesi ternyata juga bisa memicu cegukan berkepanjangan.

6. Kanker

Banyak yang tidak menduga bahwa cegukan berkepanjangan ternyata bisa menandakan adanya potensi penyakit kanker di dalam tubuh. Hal tersebut didasarkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di rumah sakit. Di Italia, diketahui sebanyak 3,9% pasien rawat inap dan 4,5% pasien rawat jalan yang menderita kanker telah mengalami cegukan yang berkepanjangan. Selain karena penyakit kanker, diketahui pula bahwa efek kemoterapi juga bisa menyebabkan cegukan berkepanjangan. Kondisi tersebut telah dibuktikan di beberapa negara, seperti di Jepang dan Taiwan. Di kedua negara tersebut, penggunaan obat-obatan untuk kemoterapi atau ketika terapi pengobatan kanker terbukti bisa memicu cegukan berkepanjangan pada beberapa pasien.

Diagnosis Cegukan

Cegukan yang berlangsung lama harus ditangani secara medis karena bisa jadi cegukan tersebut menandakan kondisi yang serius. Untuk melakukan diagnosis cegukan yang berkepanjangan, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes, di antaranya:

  • Endoskopi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan menggunakan selang kecil yang dilengkapi dengan lampu dan kamera. Cara ini dilakukan jika cegukan berkaitan dengan penyakit pencernaan seperti GERD.
  • Elektrokardiogram, dilakukan dengan mengukur aktivitas elektrik di dalam jantung jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan pada jantung.
  • Pemindaian dengan sinar X, CT-scan, atau MRI, akan dilakukan jika cegukan berkepanjangan diduga terjadi karena penyakit tumor atau kanker. (Baca juga: bahaya CT-scan)
  • Pemeriksaan darah, cara ini dilakukan jika cegukan dimungkinkan disebabkan oleh gangguan pada hati, ginjal, atau karena penyakit diabetes.

Cara Mengatasi Cegukan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, cegukan bisa dialami oleh siapa saja. Jika cegukan yang Anda alami dirasa merupakan cegukan biasa, maka Anda bisa melakukan beberapa metode berikut ini meskipun metode-metode berikut belum terbukti secara medis.

  • Melakukan posisi telungkup untuk menekan dada ke bagian lantai.
  • Berbaring atau duduk sambil menarik kedua lutut hingga lutut menyentuh bagian dada.
  • Bernafas menggunakan kantung (gunakan kantung yang terbuat dari kertas).
  • Mengecap cuka (tidak disarankan bagi Anda yang memiliki gangguan pencernaan).
  • Menelan gula pasir.
  • Menggigit lemon dan menelan airnya.
  • Menahan nafas dalam waktu yang relatif singkat.
  • Minum air dingin secara perlahan-lahan.

Beberapa metode penanganan cegukan tersebut merupakan metode penanganan secara tradisional. Metode tersebut bisa Anda lakukan jika gejala cegukan yang Anda alami tidak disertai dengan gejala lain yang cukup mengganggu aktivitas Anda. Namun, jika cegukan yang Anda alami berlangsung cukup lama dan disertai dengan gejala-gejala lain yang mengganggu aktivitas maka sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan medis karena bisa jadi cegukan tersebut disebabkan oleh penyakit yang cukup serius.

Pada beberapa kasus, cegukan yang berkepanjangan bisa saja tidak diketahui penyebabnya, meskipun penderita telah melakukan pemeriksaan medis. Jika kondisi tersebut dialami oleh penderita, maka kemungkinan akan dilakukan metode pengobatan dengan mengkonsumsi beberapa jenis obat untuk mengatasi cegukan tersebut, di antaranya:

  • Gabapentin
  • Metoclopramide
  • Baclofen
  • Haloperidol
  • Chlorpromazine

Itulah beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan. Jika Anda mengalami cegukan berkepanjangan hingga lebih dari 48 jam sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan medis, terutama jika cegukan yang Anda alami disertai dengan beberapa gejala lainnya yang cukup mengganggu seperti sakit kepala, sulit menelan, sesak napas, atau nyeri perut. Bisa jadi cegukan yang tidak mau berhenti tersebut merupakan gejala dari penyakit berbahaya yang tidak Anda duga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn