Bronkitis Asmatis : Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bronkitis asmatis merupakan kondisi yang mengacu kepada bronkitis akut pada seseorang yang telah memiliki penyakit asma. Bronkitis asmatis adalah penyakit pernapasan yang menyebabkan adanya peradangan pada bronkus, yaitu saluran yang digunakan untuk masuk dan keluarnya udara dari paru-paru. Peradangan ini menyebabkan berhentinya proses pernapasan dan menyebabkan sesak napas. Asma adalah gangguan yang menyebabkan adanya peradangan pada saluran pernapasan, menyebabkan sesak napas, batuk yang kronis, sesak dada, dan juga menyebabkan bunyi ketika pernapasan (mengi).

Bronkitis akut adalah gangguan pernapasan yang sangat umum diderita oleh orang-orang yang tinggal di kota besar. Bayi, anak-anak, dan juga orang-orang yang berusia lanjut adalah orang-orang yang rentan terkena bronkitis akut. Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas. Jika Anda memiliki riwayat penyakit asma, maka resiko untuk terkena bronkitis akut juga akan meningkat karena sensitivitas terhadap infeksi saluran pernapasan dan juga terjadinya peradangan juga akan meningkat. Resiko untuk terkena bronkitis akut juga akan meningkat jika Anda memiliki kebiasaan merokok atau sering terpapar oleh udara yang berpolusi.

(Baca juga: bahaya merokok bagi kesehatan tubuhbahaya polusi udara)

Adapun tanda atau gejala dari bronkitis asmatis bisa berbeda pada setiap penderitanya, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Pengobatan bronkitis asmatis bisa mencakup beberapa metode, di antaranya antibiotik, bronkodilator, obat anti inflamasi, juga teknik untuk membersihkan paru-paru seperti dengan menggunakan metode perkusi dada dan drainase postural. Menerapkan pola hidup sehat, termasuk dengan selalu mencuci tangan sebelum makan, mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari, menerapkan pola makan diet seimbang, mencukupi kebutuhan istirahat, serta menghindari asap rokok akan mencegah atau bahkan membantu penyembuhan bronkitis asmatis.

Gejala

Gejala bronkitis asmatis berkaitan dengan adanya peradangan pada saluran udara di paru-paru. Setiap penderita bronkitis asmatis memiliki gejala yang berbeda antara satu sama lain. Adapun gejala umum dari penyakit bronkitis asmatis adalah:

Beberapa gejala tersebut bisa muncul setiap hari atau hanya sesekali saja. Pada beberapa kasus yang tergolong mengkhawatirkan atau parah, bronkitis asmatis bisa mengancam jiwa penderitanya. Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut ini maka sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan medis dan bila perlu mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit:

  • Bibir atau kuku menjadi berwarna kebiruan.
  • Merasa cemas
  • Pingsan
  • Mengalami masalah pernapasan seperti sesak napas, kesulitan bernapas, mengi, tersedak, atau tidak bisa bernapas.

Penyebab

Bronkitis asmatis mengacu pada sebuah kondisi di mana terjadinya bronkitis akut yang disertai dengan penyakit asma (gangguan yang mempengaruhi paru-paru yang ditandai dengan adanya penyempitan saluran pernapasan yang menyebabkan sesak napas, sesak dada, dan mengi).

Bronkitis akut merupakan penyakit pernapasan yang menyebabkan peradangan pada bronkus, yaitu saluran yang digunakan untuk masuk dan keluarnya udara ke paru-paru. Kondisi tersebut menyebabkan adanya peradangan dan gangguan dalam proses pernapasan. Adapun yang menyebabkan kondisi tersebut adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas.

Beberapa kondisi yang diderita oleh penderita asma juga akan eningkatkan resiko untuk terkena bronkitis akut. Namun tidak semua penderita asma akan terkena faktor resiko terhadap penyakit bronkitis asmatis. Adapun beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko untuk terkena bronkitis asmatis adalah:

  • Polusi udara
  • Reaksi alergi
  • Bulu binatang
  • Debu
  • Pekerjaan yang berhubungan dengan peternakan, perkebunan, industri tekstil, dan tambang batu bara.
  • Serbuk sari
  • Pernah memiliki riwayat penyakit paru-paru
  • Kebiasaan merokok atau menghirup asap rokok
  • Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

Untuk mengurangi resiko terkena bronkitis asmatis, ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Memperoleh vaksin pneumokokus secara tahunan
  • Menjaga kebesihan diri, salah satunya dengan rajin mencuci tangan agar terhindar dari infeksi.
  • Tidak merokok dan menghindari asap rokok.
  • Mengkonsumsi beberapa jenis obat yang disarankan oleh dokter bahkan jika Anda tidak memiliki gejala-gejala bronkitis asmatis.

Diagnosis

Apabila Anda mengalami beberapa gejala bronkitis asmatis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan medis. Untuk memastikan apakah Anda benar-benar terkena bronkits asmatis maka dokter kemungkinan besar akan melakukan beberapa tes berikut ini:

  • Siprometri merupakan sebuah tes yang mengukur fungsi paru-paru ketika Anda bernapas, cara tersebut dilakukan dengan melihat proses masuk dan keluarnya udara dari corong yang terpasang pada alat bernama spirometer.
  • Peak ekspiratory flow adalah sebuah tes yang berguna untuk mengukur kekuatan udara yang mampu Anda hirup dan Anda keluarkan (proses pernapasan) yang diukur ke dalam sebuah corong yang disebut dengan ekspiratory flow meter.
  • Metode X-ray merupakan sebuah tes radiologi yang berguna untuk menghasilkan gambar dari dada untuk mencari kondisi medis lainnya yang kemungkinan bisa menyebabkan basalah batuk dan juga pernapasan yang diderita oleh pasien.

Jika diperlukan, dokter mungkin akan memeriksa kemungkinan adanya kondisi medis lain seperti infeksi penyakit pada paru-paru yang menyebabkan kondisi bronkitis asmatis semakin parah. Sebagai contoh adanya penyakit pneumonia yang memiliki gejala seperti bronkitis asmatis. Jika dokter mencurigai pasien memiliki penyakit pneumonia atau paru-paru basah maka dokter akan mengambil sampel mukosa atau lendir untuk diperiksa di laboratorium. Jika dokter mengetahui ada penyakit dasar yang tidak diketahui dan menyebabkan bronitis asmatis seperti emfisema, maka dokter kemungkinan juga akan melakukan tes terhadap paru-paru Anda. Apabila ada penurunan kapasitas jumlah udara di dalam paru-paru maka bisa jadi ada masalah dasar yang menyebabkan bronkitis asmatis.

Pengobatan

Untuk mengurangi gejala bronkitis asmatis, Anda bisa melakukan beberapa upaya berikut ini:

  • Banyak istirahat (Baca juga: bahaya kurang tidur malam)
  • Mengkonsumsi banyak air putih untuk membantu mengencerkan dahak sehingga dahak atau lendir mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan secara cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi. (Baca juga: bahaya dehidrasi)
  • Berhenti merokok dan menghindari sumber asap seperti asap rokok, asap pabrik, asap knalpot, dan juga asap yang berasal dari bahan kimia. Merokok dan juga sumber asap lain seperti yang telah disebutkan tersebut akan memperburuk gejala bronkitis asmatis.
  • Khusus untuk anak-anak yang menderita bronkitis asmatis, Anda bisa memberikan campuran madu dengan air lemon untuk membantu meredakan sakit tenggorokan. (baca juga: cara mengatasi sakit tenggorokan)
  • Minumlah obat batuk pada malam hari saja. Obat batuk tersebut bisa Anda minum jika kondisi batuk Anda memang sangat mengganggu.

Jika gejala bronkitis asmatis yang Anda rasakan sudah tergolong sangat mengganggu maka sebaiknya Anda segera mencari pertolongan medis. Tujuan pengobatan dari bronkitis asmatis adalah untuk mengurangi gejala bronkitis dan asma serta mengurangi gejala sesak napas yang disebabkan oleh bronkitis asmatis. Konsumsi obat asma jangka panjang mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala bronkitis asmatis. Sedangkan pemberian obat asma jangka pendek biasanya diperlukan untuk mengatasi serangan asma. Bronkitis akut biasanya tidak diobati dengan antibiotik karena kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh virus. Obat ekspektoran bisa dikonsumsi untuk membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan dari paru-paru.

Untuk jenis obat asma jangka panjang yang bisa Anda gunakan bisa berupa obat oral atau pengobatan dengan metode hisap atau hirup untuk mengatasi dan juga mencegah munculnya gejala. Umumnya obat jangka panjang yang bisa Anda gunakan meliputi :

  • Imunomodulator merupakan antibodi yang diberikan melalui metode injeksi yang digunakan untuk mengontrol gejala asma pada penderita asma yang disebabkan oleh reaksi alergi di mana gejalanya tidak bisa diredakan menggunakan kortikosteroid inhalasi. Imunomodulator bisa disuntikkan secara periodik di rumah sakit atau klinik terdekat.
  • Kortikosteroid inhalasi, seperti budesonide (Pulmicort Flexhaler, Pulmicort Respules), flunisolide (Aerobid Aerosol), flutikason propionat (Flovent HFA), dan triamcinolone acetonide (Azmacort Inhalasi Aerosol).
  • Obat-obatan pengubah leukotrien

Untuk gejala asma yang muncul secara mendadak, Anda bisa menggunakan bantuan pengobatan yang bisa bereaksi cepat dan umumnya pengobatan tersebut diberikan melalui metode hirup melalui sebuah alat yang disebut dengan inhaler. Metode pengobatan tersebut digunakan langsung pada saat Anda tiba-tiba terkena gejala asma. Obat asma yang bisa memberikan reaksi cepat misalnya bronkodilator, albuterol sulfat (Proair, Proventil, dan Ventilon), serta levalbuterol (Xopenex).

Untuk bronkitis asmatis, Anda bisa menggunakan pengobatan berikut ini:

  • Obat-obatan analgesik, seperti acetaminophen (tylenol), ibuprofen, naproxen, dan juga aspirin (hanya untuk orang-orang yang berusia dewasa).
  • Obat-obatan antibiotik, diberikan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
  • Bronkodilator melalui nebulizer jika muncul gejala mengi.
  • Terapi fisik pada dada (CPT) serta drainase postural untuk membantu mengeluarkan dahak.
  • Humidifier berguna untuk meningkatkan kelembaban udara.
  • Jika Anda seorong perokok maka lakukanlah terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok Anda.
  • Peningkatan hidrasi untuk membantu mengencerkan lendir.
  • Terapi oksigen.

Untuk mengurangi resiko terkena gejala brnkitis asmatis, Anda juga bisa melakukan beberapa upaya berikut:

  • Mengkonsumsi banyak air putih
  • mencukupi kebutuhan istirahat
  • Mengkonsumsi beberapa obat yang diresepkan oleh dokter

Itulah beberapa hal terkait dengan penyakit bronkitis asmatis. Hingga saat ini, penyakit ini memang tidak bisa disembuhkan secara total. Adapun pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengurangi gejala yang muncul. Jika tidak segera ditangani, bronkitis asmatis bisa menyebabkan komplikasi lain. Adapun beberapa komplikasi yang mungkin akan muncul adalah:

  • Penyakit paru obstruksif kronis (PPOK), termasuk emfisema dan bronkitis kronis.
  • Infeksi saluran pernapasan dalam kurun waktu yang tergolong sering
  • Pneumonia
  • Hipertensi paru-paru (tekanan darah tinggi di dalam arteri paru-paru).
  • Kegagalan pernapasan
fbWhatsappTwitterLinkedIn