Bahaya Makanan Ringan Snack

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa yang anda makan serta apa yang anda rasakan sangat berkaitan erat satu sama lain. Menjalani pola makan yang sehat dan bergizi memang tidak selalu mudah, bahkan tidak jarang membutuhkan pengeluaran yang lebih. Tetapi konsumsi makanan sehat dan bergizi tersebut pun berdampak sangat positif pada kesehatan tubuh kita. Namun sebaliknya, sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat seperti fast food atau bahaya makanan cepat saji, minuman ringan, maupun snack bisa mengakibatkan konsekuensi yang negatif baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Mengapa Makanan Ringan Berbahaya ??

Makanan ringan maupun makanan cepat saji kebanyakan mengandung jumlah kalori yang terlalu berlebihan. Selain itu, makanan ringan atau snack ini juga mengandung banyak zat aditif pada makanan seperti pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, karbohidrat, minyak trans, garam maupun sodium. Dari berbagai komponen dari makanan ringan yang sudah disebutkan tersebut hampir semua di antaranya tidak memberikan dampak positif ataupun gizi pada tubuh, melainkan hanya meninggalkan berbagai efek yang negatif pada kesehatan kita.

Ingat! Sesering atau sebesar apapun jumlah makanan ringan snack yang anda makan, kebutuhan nutrisi tubuh anda tidak akan pernah dapat terpenuhi oleh makananmakanan ringan tersebut. Yang ada malah hanya berbagai bahaya yang dapat mengintai kesehatan kita setiap saat. Apa saja bahaya makanan ringan snack tersebut? Berikut penjelasannya :

1. Diabetes Tipe 2

Makanan ringan seperti snack banyak mengandung karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan. Makanan yang mengandung karbohidrat sendiri di dalam tubuh akan diubah menjadi gula. Sehingga, jika karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang banyak, maka level gula dalam darah pun akan meningkat pula. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan jenis diabetes tipe 2 dan resistensi insulin.

2. Obesitas

Di dalam makanan ringan, ditambahkan gula atau pemanis buatan. Pemanis buatan tersebut merupakan zat tambahan di dalam makanan ringan yang tidak mengandung kebutuhan nutrisi sama sekali. Sehingga zat satu ini sebenarnya tidak membawa manfaat kesehatan apapun bagi tubuh kita.Pemanis tersebut hanya mengandung kalori yang jika berlebihan akan berkontribusi pada berat badan. Dan jika terus menerus mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung gula atau pemanis buatan tersebut, tubuh dapat mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

3. Meningkatkan Kadar Kolesterol Jahat

Snack atau makanan ringan tak jarang mengandung minyak trans. Minyak trans tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL di dalam tubuh. Dan parahnya lagi, minyak trans juga bisa mengakibatkan menurunkan kadar HDL yaitu kolesterol baik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, minyak trans juga bisa menjadi penyebab penyakit diabetes tipe 2. (Baca juga : makanan yang mengandung kolesterol dan makanan penurun kolesterol )

4. Menyebabkan Kembung

Perut kembung dan terasa begah bisa menjadi bahaya langsung setelah mengkonsumsi makanan ringan atau snack. Ini karena snack mengandung banyak sodium yang memiliki sifat menahan air. Sehingga perut akan terasa penuh dan kembung. Penyebab perut kembung lainnya yaitu :

5. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi juga bisa menjadi salah satu bahaya dari seringnya mengkonsumsi makanan ringan. Ya, karena kandungan sodium di dalam makanan ringan selain dapat menyebabkan perut kembung, juga bisa mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi. Bagi penderita tinggi ini, juga harus memperhatikan :

6. Stroke

Berbagai kandungan bahan kimia di dalam berbagai jenis snack yang kita makan bisa juga menjadi penyebab penyakit stroke. Kolesterol tinggi sangat jahat yang semakin tinggi kadarnya dapat menyumbat aliran darah dan mengakibatkan penyakit stroke.

7. Penyakit Jantung

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, berbagai bahan kimia yang terdapat di dalam makanan ringan bisa menyebabkan meningkatnya kolesterol jahat, tekanan darah tinggi dan yang lainnya. Kondisi-kondisi tersebut dapat menjadi pemicu penyakit yang lebih serius lagi yakni penyakit jantung.

8. Gangguan Sistem Pernafasan

Bahaya obesitas yang disebabkan oleh kandungan-kandungan yang terdapat pada makanan ringan dapat menjadi penyebab penyakit yang menyerang sistem pernafasan. Banyak penelitian yang sudah membuktikan jika obesitas sangat erat kaitannya dengan gangguan sistem pernafasan. Gangguan pernafasan tersebut dapat berupa :

  • asma
  • sesak nafas
  • rhinitis

9. Sakit Kepala

Sakit kepala juga bisa menjadi salah satu efek samping dari mengkonsumsi makanan ringan. Ini diakibatkan adanya bahaya penyedap rasa (MSG), nitrat maupun garam yang digunakan dalam pembuatan makanan ringan. Kondisi sakit kepala ini juga bisa disebabkan karena ciri ciri darah rendah atau gejala mata minus.

10. Depresi

Sebuah penelitian yang dipublikasi di dalam jurnal mengenai Nutrisi Kesehatan Masyarakat di Amerika menyebutkan jika seringnya mengkonsumsi makanan-makanan ringan dan makanan cepat saji bisa menyebabkan depresi. Terbukti dari 51 % responden yang sering mengkonsumsi makanan ringan dan makanan cepat saji lebih mudah terserang depresi daripada mereka yang jarang mengkonsumsi makanan tersebut.

11. Jerawat

Muka berjerawat? Jika anda mengalami masalah muka yang berjerawat, coba lebih diperhatikan lagi apa saja yang anda makan. Jika anda menuding coklat atau makanan-makanan berminyak yang menjadi penyebab jerawat, anda salah. Memang tidak sepenuhnya salah. Tetapi ada penyebab lain dari munculnya jerawat yang lebih nyata yaitu karbohidrat. Kebanyakan karbohidrat dapat memicu tingginya kadar gula di dalam darah yang bisa memicu munculnya jerawat.

12. Gigi Menjadi Rusak

Banyaknya kandungan gula yang terdapat di dalam makanan ringan bisa mengakibatkan rusaknya gigi. Karbohidrat dan gula dari makanan ringan yang tertinggal di dalam mulut menjadi tempat bersarangnya bakteri-bakteri. Bakteri-bakteri tersebut lalu bisa memproduksi asam yang selanjutnya dapat mengikis enamel gigi, dan merusak gigi kita secara keseluruhan.

Kandungan Makanan Ringan yang Berbahaya

Pertanyaannya mungkin, mengapa kita harus menghindari mengkonsumsi makanan ringan atau snack?

Makanan ringan atau snack memang sangat nikmat untuk dikonsumsi. Apalagi jika sedang lembur tugas kantor seringkali dijadikan camilan untuk menemani menyelesaikan tugas pekerjaan tersebut. Kita juga tidak jarang ngemil atau makan snack saat menonton acara TV kesayangan kita. Dan hal tersebut juga kita lakukan secara berulang tanpa sadar apa saja yang kita makan. Apalagi sampai mengetahui berapa kandungan kalori, karbohidrat, MSG, atau pun bahan lainnya yang terkandung di dalam snack yang kita makan.

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa kandungan yang terdapat di dalam berbagai snack yang mungkin salah satunya sering kita konsumsi, yang ditemukan oleh para ahli :

1. BHT

BHT atau Butylated Hydroxytoluene merupakan zat additive yang digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi. Oksidasi sendiri adalah suatu proses yang dapat menyebabkan makanan mengalami pembusukan. Sehingga, BHT digunakan dalam menghindari proses tersebut agar makanan yang diproduksi dapat bertahan lebih lama. Biasanya BHT digunakan dalam pembuatan berbagai makanan ringan, berbagai jenis sereal, dan juga berbagai kosmetik.

Menurut penelitian di Amerika, BHT merupakan zat yang bersifat karsinogen terhadap tubuh manusia. Sehingga seharusnya penggunaan zat ini harus dihindari sebisa mungkin karena dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, kerusakan hati dan juga berbahaya bagi organisme yang hidup di dalam air. BHT selain di dalam makanan ringan yang mungkin sering kita konsumsi, juga digunakan dalam pembuatan bahan bakar jet, pembuatan produk – produk berbahan karet, pembuatan minyak dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan bagaimana jika zat BHT ini masuk ke dalam tubuh kita.

2. HFCS

High Fructose Corn Syrup atau sering disingkat menjadi HCFS, merupakan pemanis buatan yang terbuat dari jagung yang mengandung kadar fruktosa yang sangat tinggi. Zat ini mengandung molekul – molekul glukosa dan fruktosa yang tidak terikat. Berbagai penelitian menemukan jika berbagai molekul yang tidak terikat dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada tubuh yang mengarang pada terjadinya obesitas, penyakit jantung, dan juga diabetes.

Walaupun HFCS ini terdengar seperti bahan yang alami karena terbuat dari jagung, tapi anda sebagai konsumen harus jeli. HCFS ini dibuat bukan dari jagung biasa melainkan dari jagung yang sudah dimodifikasi secara genetik dan selanjutnya diproses juga dengan enzim – enzim yang sudah dimodifikasi guna mendapatkan HCFS ini. Bahkan lebih parahnya lagi, di dalam HCFS juga terdapat kandungan merkuri, yang merupakan zat yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh manusia.

3. Yellow #5

Yellow #5 merupakan zat pewarna yang banyak digunakan dalam berbagai jenis makanan. Zat pewarna yang satu ini dengan kadar tertentu memang sudah disetujui penggunaannya oleh BPOM. Tetapi tetap harus kita ingat, yellow #5 merupakan zat pewarna yang berasal dari batubara, dan semua zat pewarna yang berasal dari batubara ini masih mengandung timah dan arsenik dengan kadar hingga 10ppm. Dan zat – zat pewarna tersebut sudah terbukti berpotensi menimbulkan penyakit kanker.

4. BPA

BPA atau Bisphenol-A merupakan zat kimia yang bersifat seperti estrogen buatan, ditemukan di dalam makanan – makanan kalengan. BPA ini sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan yang menyerang sistem reproduksi, gangguan metabolisme seperti obesitas, diabetes tipe 2 dan kekebalan insulin, resiko kanker, penyakit jantung dan gangguan syaraf seperti ADHD.

5. Benzoate Preservatives

Benzoate preservatives juga sering disebut dengan beberapa istilah lain yaitu BHT, BHA, atau TBHQ. Kesemuanya adalah zat yang banyak digunakan sebagai pengawet makanan. Zat – zat tersebut juga dapat berdampak buruk pada kesehatan kita seperti kanker dan penyakit berbahaya lainnya.

6. E405

Propylene glycol alginate atau juga disebut E405 merupakan bahan yang digunakan untuk mengentalkan, dan juga untuk menstabilkan makanan. Walaupun penggunaan diijinkan dalam jumlah tertentu untuk makanan, perlu diingat bahwa E405 ini termasuk zat yang bisa mendatangkan penyakit berbahaya karena juga biasa digunakan pada runaway pesawat agar tidak licin dan sebagai bahan tambahan untuk berbagai industri lainnya.

7. Polysorbate 60

Polysorbate 60 atau kependekan dari polyoxyenthylene (20) sorbitan monostearate, banyak digunakan di dalam industri – industri makanan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang zat yang satu ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

8. MSG

Monosodium Glutamate atau MSG berguna untuk menyedapkan rasa dari makanan. Biasanya banyak digunakan di dalam pembuatan berbagai jenis makanan ringan snack dan juga makanan cepat saji. Jika dikonsumsi secara terus – menerus dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berakibat fatal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn