8 Akibat Bahaya Konsumsi Jeroan Bagi Kesehatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anda sering mengonsumsi jeroan? Tahukan anda bahwa jeroan dapat memberikan efek tidak baik jika dikonsumsi berlebihan? Apa saja bahayanya? Bagaimana mencegah bahayanya? Mari kita simak sama-sama bahaya konsumsi jeroan bagi tubuh kita! Dalam beberapa bahasan, jeroan disebut juga organ. Apa saja yang termasuk ke dalam jeroan? Yang termasuk jeroan adalah hati, ginjal, jantung, otak, lidah, usus dan perut atau babat dari hewan yang biasa dikonsumsi. Umumnya jeroan dapat berasal dari sapi, ayam atau kambing. Selain itu, ada juga jeroan ikan seperti telur dan insang.

Beberapa negara memperlakukan jeroan dengan cara yang berbeda. Ada yang menganggap jeroan sebagai sampah yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Ada yang menganggap jeroan memiliki kandungan gizi tententu. Di Amerika, jeroan tidak biasa dikonsumsi manusia. Jeroan justru dijadikan makanan ternak. Lain lagi di Eropa. Beberapa negara seperti Italia, Spanyol dan Turki menjadikan jeroan sebagai bahan olahan masakan tradisionalnya. (baca juga: bahaya makanan yang digoreng)

Konsumsi Jeroan Diberbagai Negara

Konsumsi jeroan menjadi suatu hal yang biasa di kalangan masyarakat Asia terlebih Indonesia. Memakan jeroan ternyata juga berkaitan dengan budaya. Pada beberapa kebudayaan tertentu, contohnya di Afrika, jeroan menjadi makanan pada beberapa upacara tertentu. Sebaliknya, pada beberapa suku di Indonesia, jeroan tidak boleh dimakan dan harus dibuang. Pada suku minang misalnya. Anda akan jarang menemukan jeroan dan kulit ayam dimanfaatkan sebagai bahan masakan.

Jeroan umumnya diolah menjadi berbagai jenis masakan yang menggugah selera seperti soto, gulai hingga sate. Kini jeroan juga diolah menjadi keripik dan berbagai makanan kering. Itulah mengapa jeroan menjadi umum dikonsumsi. Bahkan tidak sedikit orang yang lebih menyukai jeroan daripada olahan berbahan daging yang lebih sehat. (baca juga: bahaya makanan asin)

Pada beberapa bahasan, jeroan dikatakan memiliki kandungan gizi seperti protein, vitamin dan mineral. Memang banyak pembuktian yang menyatakan bahwa terdapat beberapa manfaat dari jeroan. Namun banyak juga bahayanya. Berikut adalah berbagai bahaya dari konsumsi jeroan:

  1. Jeroan mengandung racun

Banyak ahli mengatakan bahwa jeroan mengandung berbagai nutrisi. Namun di samping itu, jeroan juga mengandung berbagai racun. Hati atau liver dan ginjal hewan penuh dengan racun yang disaring dari darah. Beberapa kandungan racun dalam jeroan adalah merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium, selenium dan sebagainya. Fungsi liver pada hewan sama dengan fungsi liver pada manusia. Di dalam liver akan mengendap racun-racun. Mengonsumsi hati sama saja dengan mengonsumsi racun. (baca juga: bahaya makanan ringan snack)

  1. Menyebabkan infeksi parasit

Di dalam organ hewan juga terdapat berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan itu hidup. Tidak ada yang tahu bagaimana hewan tersebut makan. Tidak ada yang tahu juga apakah seekor hewan benar-benar terbebas dari parasit. Mengonsumsi jeroan akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang diakibatkan oleh parasit di dalamnya. (baca juga: bahaya makanan laut)

  1. Sakit pinggang, encok, rematik atau asam urat

Jeroan dapat menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini. Anda yang mengalami sakit pinggang atau encok dan asam urat sebaiknya tidak mengonsumsi jeroan karena dapat memperparah kondisi sakit yang anda derita. Kandungan purin yang tinggi dalam jeroan dapat menyebabkan gejala asam urat tinggi.

  1. Kolesterol tinggi

Jeroan mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi. Kolesterol yang tinggi dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner, penyebab obesitas, darah tinggi dan penyebab stroke hemoragik. Bagian jeroan yang mengandung penyebab kolesterol tinggi paling tinggi adalah otak, hati dan usus.

  1. Gangguan pencernaan

Salah satu jenis jeroan yaitu usus memiliki tekstur yang keras sehingga sulit dicerna. Usus juga mengandung banyak bakteri karena merupakan organ pencernaan. Proses pengolahan usus untuk dijadikan masakan yang mungkin kurang bersih dapat menjadi penyebab nyeri perut bagian bawah.

  1. Gangguan pertumbuhan janin

Ibu hamil sangat tidak dianjurkan mengonsumsi jeroan. Zat-zat pada jeroan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan. Tidak hanya itu, beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi jeroan oleh ibu hamil dapat menyebabkan alergi. Nutrisi yang diperlukan selama proses kehamilan dapat dicukupi dengan makanan lain selain jeroan.

  1. Penyebab jerawat dan masalah kulit lainnya

Konsumsi jeroan yang biasanya dimasak dengan santan berlemak akan menjadikan kandungan lemak semakin bertambah. Hal ini dapat menimbulkan jerawat pada wajah. Tidak hanya itu, ternyata jeroan dapat menyebabkan kulit wajah menjadi gelap, bahkan kering dan keriput. (bca juga: akibat kelebihan dan kekurangan vtamin B12)

  1. Sakit kepala belakang

Beberapa orang merasakan sakit kepala setelah mengonsumsi jeroan. Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam jeroan itu sendiri. Jika sakit kepala tak kunjung hilang bahkan setelah berhenti mengonsumsi jeroan, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.

Banyak fakta yang baru anda ketahui tentang bahaya konsumsi jeroan? Bagi anda yang peduli dengan kesehatan, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah sebaiknya mulai sekarang menghindari konsumsi jeroan. Banyak sekali jenis makanan selain jeroan yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi kita. Namun jika saat ini anda belum dapat menghilangkan kebiasaan makan jeroan dalam sekejap, pastikan bahwa jeroan yang anda konsumsi dalam keadaan baik, terjamin kebersihannya dan dimasak dengan benar. Jika tidak dapat langsung berhenti total, lebih baik anda mengurangi jumlah konsumsi jeroan. Imbangi menu makan dengan sayuran dan buah-buahan yang lebih sehat. (baca juga: makanan untuk paru-paru basah)

Bagi anda yang sudah terlanjur merasakan efek dari konsumsi jeroan, sebaiknya segera mengubah pola makan. Lebih baik lagi jika memeriksakan diri ke dokter. Selain itu lakukan pola hidup sehat seperti banyak mengonsumsi air mineral, makan makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin dan memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Apa yang dapat dilakukan setelah kita makan jeroan? Sebaiknya anda mengonsumsi air perasan lemon. Lemon dapat juga diolah menjadi jus. Lemon dipercaya mempercepat pembakaran lemak di dalam tubuh. Susu dan yoghurt juga dapat menjadi alternatif lain. Yoghurt akan melancarkan pencernaan. Buah seperti apel juga dapat mengurangi kolesterol jahat yang ada di dalam tubuh setelah mengonsumsi jeroan. Itulah beberapa bahaya dari konsumsi jeroan bagi tubuh manusia. Satu yang perlu diperhatikan, bijaklah dalam memilih makanan. Karena memang benar bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Semoga bermanfaat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn